6. Pelangi

5.1K 386 154
                                    

"Aku bersyukur karena aku yang menemukanmu, bukan orang lain.. "

"Kenapa? "

"Karena aku merindukanmu"

Saint tertegun....

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Saint menatap mata Perth, mencari kebohongan di sana..
Namun hanya bayangannya yang ada di mata teduh itu..

"Beri aku kesempatan untuk menjagamu Saint, jangan menghindar lagi..
Beberapa hari bersamamu sudah membuatku menyadari perasaanku padamu..
Tolong jangan mencoba mengabaikan perasaanku dan juga perasaanmu sendiri Saint. "

"Aappa mak..maksudmu P..Phi?
Akkkuu tidak me..mengerti.. "
Saint tergagap-gagap...
Perasaannya kacau balau tidak karuan..

"Aku menyayangimu Saint.. "
Lirih Perth..
Saint terbelalak..

"Jangan Phi..
Kau adalah suami sahabatku...
Kau pasti hanya sedang bingung saat ini, jangan membuatku semakin merasa bersalah pada Mark"
Saint memalingkan wajahnya dengan pedih..

"Saint...
Aku memang suami Mark..
Aku tahu persis, dan kenyataan ini tak akan kulupakan ..
Lagi pula Mark sudah meninggalkan kita semua,aku juga tidak bermaksud cepat - cepat melupakannya..
Tapi Mark juga menginginkan ini..
Dia menginginkan kamu menjaga Prim bukan??
Apa kau masih ingat apa yang dia katakan di malam kalian tidur di kamar sedangkan aku diusir keluar dari kamar?
Mark sudah berpesan padamu.."

Saint mengingat pesan - pesan Mark di malam sebelum kepergiannya, bagaimana dia menitipkan Prim dan juga Perth padanya..

"Bagaimana Phi tahu?
Phi tidak bersama kami malam itu.. "

"Mark mengatakan padaku saat aku mengantarkannya ke bandara..
Dia memintaku untuk menjagamu karena dia kuatir padamu Saint..
Tentang Prim, Mark bahkan tidak terlalu kuatir karena dia tahu kau akan menjaganya..
Kaulah yang dikuatirkannya..
Kau yang tidak mau membuka hatimu pada siapapun..
Namun kau terlihat nyaman bersamaku...
Tunggu...
Jangan protes dulu, bukan aku yang mengatakan ini, tapi Mark...
Mark sendiri yang mengatakan tidak pernah melihatmu senyaman ini bersama orang lain, bahkan dengan pacarmu itu, Mark seringkali merasa kau seolah hanya mengikuti arus bersama Joss..
Hatimu tidak di sana..
Kau juga tidak terlihat patah hati saat putus dengan dia, bahkan lebih seperti senang bisa lepas dari ikatan yang tidak kau inginkan..
Itu pendapat Mark... "
Perth mengambil nafas sejenak, berusaha menetralkan debar jantungnya sendiri..

Matanya menatap Saint lurus - lurus..
"Saint.... Bolehkah aku menjagamu di sisiku??
Aku tidak mau kehilangan lagi.. "
Perth menatap Saint dalam, Saint menatapnya sekilas kemudian berpaling lagi..

"Benarkah Phi peduli padaku? " Tanya Saint ragu, matanya tetap tidak berani menatap Perth..

Perth mengangguk yakin..
"Aku perduli padamu Saint, jauh lebih dalam dari perkiraanku..
Aku bahkan terkejut dengan perasaanku sendiri..
Aku tak tahu sejak kapan kamu ada di hatiku..
Aku tidak tahu itu..
Satu hal yang pasti, aku tak mau merasakan sakit  seperti kemarin, saat aku menyusuri jejakmu,tanpa tahu kemana mencarimu,dengan Prim yang juga menderita karena kehilanganmu..
Saint...kurasa kau sudah jadi pemilik hatiku dan hati Prim...
Maukah kau menjadi ibu Prim sesungguhnya??"
Perth memegang pipi Saint, tidak mengijinkannya berpaling..

Saint membelalakkan mata indahnya mendengar kata - kata Perth..
Apa ini??
Perth melamarnya??
Dia bahkan belum yakin dengan perasaannya sendiri maupun perasaan Perth padanya..
Dan Perth langsung melamarnya???
Rasanya kupingnya harus dibersihkan dulu..
Mungkin dia salah dengar..

One sided love (End)Onde histórias criam vida. Descubra agora