4.Lara

4.1K 397 115
                                    

"P'Perth... Sudah berapa lama kita menikah??
Kenapa aku tidak ingat saat kita menikah?? "

Perth tertegun...

🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑

Saint menatap Perth yang sedang menatapnya dengan mata membelalak...

Segera wajahnya berubah panik, diletakkannya ponselnya dan menghampiri Perth...
Saint berlutut di depan Perth dan menatap Perth dengan mata bulatnya yang indah..

"Jangan marah P'Perth, maafkan aku...
Aku tidak tahu kenapa aku bisa lupa kapan kita menikah..
Maafkan aku ya???
Mungkin ini karena sakit kepalaku aku jadi melupakan hal penting ini..
Kenapa aku bisa lupa ya??
Ahhhhhh kepalaku sakit Phi.... "
Saint memegangi kepalanya yang terasa berdenyut - denyut..
Sakit sekali..

Perth menarik tubuh Saint untuk duduk di sebelahnya..
Memeluk bahu Saint dan mengusap - usap kepalanya, sesekali memijitnya lembut..

"Aku tidak marah, jangan memaksakan diri..
Apa dipijit begini terasa lebih enak?? "

Saint memejamkan matanya..
Mengangguk samar...
Perth memijitnya lembut hingga kerutan di dahi Saint berkurang...

"Jangan marah Phi.. Maafkan aku.. "
Gumam Saint lagi...

"Ssssss... Jangan dipikirkan Saint...
Aku juga tidak marah...
Tenanglah.."

Saint berangsur-angsur tenang...

"Masih sakit?? Ku antar ke kamar ya? Sebaiknya kamu istirahat saja.."

Perth menuntun Saint ke kamar, membantunya berbaring di tempat tidur dan menyelimutinya..
Saat Perth hendak beranjak tangannya ditahan oleh Saint...
"Mau kemana??"
"Ke kamarku.."
"Kenapa tidak tidur di sini??
Temani aku.."
Pintanya..

Perth berpikir sejenak..
"Baiklah kutemani sampai kau tertidur ya??
Tapi aku tidak bisa tidur di sini,kau masih sakit..aku...aku tidak mau mengganggumu.."

"...."
"Tidurlah...aku menjagamu disini.."
Perth mengusap - usap kepalanya lembut..
"Pejamkan matamu supaya pusingmu cepat hilang...jangan takut,aku disini.."

Akhirnya mata indah yang sejak tadi menatapnya cemas terpejam juga..
Perth menghela nafas .

Perth tetap mengusap kepala Saint hingga pemuda manis itu tertidur..
Setelah Saint tertidur Perth merapikan rambutnya yang berantakan..
Sejenak diperhatikannya wajah manis itu...
Terlihat damai dalam tidurnya..
Perth sungguh berharap Saint lekas sembuh..
Dia takut jika Saint terlalu lama sakit,akibatnya juga akan semakin besar..
Perth takut salah bersikap menghadapi Saint..

Semakin dekat mereka, Perth semakin menyadari betapa sosok Saint begitu mempesona..

Perth adalah pria yang lurus, dia bukan jenis pria mata keranjang..
Karena itu tidak heran jika dia tidak memperhatikan Saint saat dia memiliki Mark..

Sekarang saat istrinya sudah tiada dan dia begitu dekat dengan Saint baru dia menyadari pesona sahabat istrinya ini...

Pria ini sangat manis dengan kulit seputih susu..
Rambutnya sangat halus dan wangi..
Matanya bulat indah dengan sorot teduh..
Hidungnya bangir..
Bibirnya begitu merah alami.. 
Posturnya tinggi ramping dengan leher dan kaki jenjang..
Perpaduan yang menarik..

Jangan lupakan harum tubuhnya yang begitu lembut seperti wangi seorang bayi..
Harum tubuh Saint baru di sadari oleh Perth beberapa saat ini..
Tadinya dia berpikir bahwa ini aroma Prim karena Saint sedang bersama Prim..
Tetapi saat Perth dekat dengan Saint seperti sekarang ini dia baru menyadari Saint memiliki aroma tubuh yang sangat menarik..

One sided love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang