Spesial chapt

4.9K 306 132
                                    



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








______________oo 👶👶👶  oo______________
.
.
.
.
.

Saint menjalani masa hamilnya tanpa banyak keributan..
Dia sudah pernah merawat Mark saat hamil, bahkan dialah yang rajin membaca buku tentang kehamilan, jadi saat mengalami hamil sendiri dia sudah tidak terkejut..
Apalagi dia seorang chef, tahu persis makanan sehat apa yang diperlukan oleh orang hamil..

Saint menjalani semuanya dengan tenang..
Untuk mengatasi sakit kepala dan mudah lelahnya ,Saint juga mencari tahu sendiri caranya..
Dia tidak pernah mengeluh..

Perth yang dulu kerepotan dengan kehamilan Mark merasa dirinya tidak berguna sebagai suami ketika Saint selalu mengatasi sendiri semua masalahnya..

"Sayang...
Apa kau tidak ingin sesuatu?? "
Tanya Perth pada Saint saat mereka sedang santai di sore hari, Saint merasa lelah dan tidak pergi ke restoran, Perth sendiri kebetulan tidak banyak pekerjaan sehingga bisa pulang cepat..

"Tidak Phi.. "
Saint menggeleng..

"Kau tidak ingin makan sesuatu atau pergi ke suatu tempat?? "

"Tidak.. "

Perth menekuk wajahnya..
Mengeluh sendiri, merasa tidak berguna, tidak dibutuhkan oleh Saint..

Saint yang melihat Perth terlihat kesal lalu memusatkan perhatiannya pada suaminya itu..

"Ada apa Phi??
Kau perlu sesuatu?? "

"Tidak... "

"Lalu??
Kenapa Phi seolah kesal?
Ada masalah apa?
Aku bisa bantu?? "
Saint berusaha mencairkan kekesalan Perth..

"Saint...
Kau mencintai aku tidak?? "
Tiba-tiba Perth  berucap serius sambil menatap Saint dalam - dalam..

"Phi....
Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku mencintaimu??
Aku bahkan sudah menikah denganmu..
Apalagi sekarang aku sedang hamil anakmu..
Apa aku kurang mencintaimu Phi??
Aku.. Aku selalu berusaha menunjukkan cintaku padamu, tapi kenapa Phi selalu saja tidak percaya dengan perasaanku..
Aku harus bagaimana lagi untuk menunjukkan cintaku padamu Phi?? "
Saint mulai berkaca - kaca..
Dia menundukkan wajahnya, berusaha agar air matanya tidak jatuh..

Perth yang melihat Saint seperti itu merasa tercubit hatinya..
Dia bukannya bermaksud meragukan cinta Saint padanya, hanya saja dia merasa Saint tidak membutuhkan dia..

Segera diraihnya tubuh Saint yang sudah bergetar menahan tangisnya..dipeluknya erat di dadanya sambil mengusap - usap punggung sempit Saint.

Sungguh, Perth tidak ingin Saint bersedih, tapi dia juga ingin merasa dibutuhkan..
Ingin terlibat bersama Saint dalam mengatasi kehamilannya yang tidak alami itu..
Male pregnant bukan masalah mudah,namun Saint tidak pernah mengeluh, dia mengatasi semua masalahnya sendiri..

One sided love (End)Where stories live. Discover now