27

198 26 8
                                    

"Gema, aku pengen bicara." Untuk pertama kalinya sejak beberapa hari akhirnya Shakeela membuka mulutnya pada Gema. Hanya dengan satu kalimatnya, Gema sudah bisa menebak apa yang ingin Shakeela bicarakan padanya. "Kamu... masih ada sesuatu yang belum selesai dengan Genta?" tanya Shakeela.

Kan, tebakan Gema tepat. "Nggak ada."

"Jangan bohong. Aku tau kok. Kalian seperti ada sesuatu." Mata Shakeela mulai memanas.

"Nggak ada, gue sama dia udahan. Kita udah nggak punya urusan atau sesuatu apapun itu lagi."

"Tadi di sekolah... kalian berduaan di UKS kan? Pas kita nggak sengaja papasan di pintu." Air mata Shakeela sudah menetes, membasahi pipinya.

"Itu bener. Tapi gue sama dia nggak ngapa-ngap—"

"Sebelumnya juga aku liat kamu pelukan sama Genta di UKS." Potong Shakeela membuat mata Gema membulat. "Apa itu namanya nggak ada apa-apa? Nggak ngapa-ngapain?"

Gema terkesiap, "Itu, itu... lo salah paham! Gue sama dia nggak seperti yang lo liat. Gue—"

"Gema, kita sama-sama perempuan. Kamu paham kan bagaimana hati dan perasaan perempuan ketika melihat pacar kita berpelukan dengan cewek lain?" potong Shakeela lagi sambil menghapus air matanya.

"Udah gue bilang, ini nggak kayak yang lo liat." Jawab Gema cepat dan singkat.

"Jadi aku mohon sama kamu, tolong jangan ulangin hal itu lagi. Sekalipun itu di belakang aku." Pinta Shakeela tidak mau tau ucapan Gema.

Gema mendecih, "Kok kesannya gue kayak pelakor ya?"

"Gema, aku nggak bermaksud begitu. Aku cuma... ingin mempertahankan apa yang aku punya."

Begitu bel istirahat berdering, Ganesha, Giza dan Gerald langsung menyeret dan menyidang Gema terkait berita kurang menyenangkan yang menyebutnya berhubungan dengan Jack.

"Lo gila ya, Gem, putus dari Genta malah dapet cowok begajul macem Jack? Daripada dia, mending gue kemana-mana, Gem!" seru Ganesha berapi-api.

"Walopun otaknya geser, tapi gue sependapat sama Ganesh." Timpal Giza yang langsung diajak tos oleh Ganesha tapi Giza tolak mentah-mentah.

"Sebagai sahabat lo, gue nggak kasih restu, Gem." kata Gerald kalem tapi tegas.

Gema memijit-mijit keningnya yang mendadak nyut-nyutan. "Cuy, gaes, teman. gengs, cuk... lo pada ngomong apa sih? Gue sama Jack nggak pacaran! Helooooo, siapa juga yang mau pacaran sama penjahat kelamin kelas kakap macem Jack? Bener lo, Nesh. Mending gue nikah sekarang sama lo."

"Ya udah, ayo berangkat ke KUA, mumpung belum tutup." Ganesha langsung bersemangat menarik tangan Gema.

Gema menarik tangannya. "Jadi udah jelas kan?" Dia edarkan mata bulatnya pada ketiga sahabatnya.

"Terus kenapa kata Ganesh, si Genta tanya-tanya itu?" tanya Gerald belum puas.

"Udah jelas itu mah, Genta cemburu! Genta nggak rela lo pacaran sama Jack!" jawab Giza.

"Kalo Genta cemburu, tandanya suka dong! Wah, Genta masih suka sama lo, Gem? Serius, Gem?" mata Ganesha melebar.

"Lo gimana, Gem? Masih suka nggak sama Genta?" tanya Giza menaik turunkan kedua alisnya.

"Nggaklah! Lagian kan dia pacaran sama Shasha!" seru Gema cepat.

"Ye, siapa tau? Orang pacar kan belum tentu jodoh. Kalo ternyata Genta jodoh lo, mau apa lo?" ujar Giza lagi.

GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang