Bagian 20

92 13 0
                                    

Happy reading!💙


Bagian 20
Rey dan Adrian

Rey membaringkan tubuh Delia di atas ranjang UKS dengan hati-hati. Suster yang bertugas dalam UKS langsung mendekati Delia. Dia meraba kening Delia, memeriksa keadaan Delia.

"Delia hanya kecapean, dia butuh istirahat banyak," ujar Suster itu dengan senyum kecil membuat tiga orang itu menghembuskan napas lega. "Sebentar, saya ambilkan vitamin untuk Delia, ya."

Suster itu segera berlalu masuk ke dalam ruangannya. Tak butuh waktu lama dia keluar dengan satu botol vitamin di tangannya. "Nanti kalau Delia bangun suruh minum vitamin ini, ya?"

"Baik, Sus. Makasih, ya," ujar Alana lalu menerima vitamin itu dari tangan Suster. Suster itu mengulas senyum tipis lalu masuk kembali kedalam ruangannya.

"Kelas kita lagi nggak masuk, kan?" tanya Alana sembari menaruh vitamin tadi diatas nakas lalu mengambil segelas air putih di galon yang berada disudut ruangan.

"Nggak kok, tenang aja. Lagipula bolos satu mata pelajaran gak bakalan bikin beasiswa lo dicabut apalagi alasan lo bolos kan masuk akal, nemenin Delia di UKS," ujar Kintan tenang. Alana hanya mendengus kesal lalu kembali dan menaruh air putih itu di atas nakas.

"Duh, kok Delia malah pingsan begini, sih?" Rey akhirnya bersuara. Dia meremas rambutnya lalu duduk disamping ranjang. Matanya jelas memancarkan raut kekhawatiran.

"Wajar aja, sih. Delia pingsan gini karena semalaman dia nangis dan mungkin nggak nyenyak tidur mikirin foto dia dan Adrian yang menyebar itu," ucap Kintan ikut khawatir. Dia berdiri di sisi lain ranjang dan menyingkirkan anak rambut Delia kesamping.

Brak!

"Delia! Mana Delia!" ucapan Adrian yang cukup lantang mampu membuat orang yang berada di UKS langsung menatapnya dengan tatapan kesal.

"Woi, kalau ngomong tahan! Ini UKS, bukan kelas lo!" ujar Kintan menahan suaranya.

Seolah tak terpengaruh dengan perkataan Kintan, Adrian tetap berjalan mendekati Delia yang masih terbaring lemas.

"Eh, eh, lo siapa berani geser gue!" sentak Rey saat Adrian menarik paksa dirinya agar berdiri.

"Gue? Gue mantan pacarnya Delia. Seharusnya gue yang nanya, lo itu siapa?" ucap Adrian dengan wajah songongnya.

"Gue?" Rey menunjuk dirinya sendiri, "Gue calon pacarnya, kenapa?" Rey menantang.

Adrian mendengus kasar, "Sebelum lo pacaran sama dia, gue udah keburu balikan sama Delia."

"Delia belum tentu mau balikan sama lo," celetuk Kintan.

"Udah, udah! Delia lagi istirahat, jangan diganggu!" tegur Alana menengahi mereka.

Ketiga orang itu langsung terdiam namun cibiran-cibiran tak lepas dari bibir mereka hingga akhirnya mereka menghentikan itu ketika tangan Delia mulai bergerak menyentuh kepalanya yang terasa pusing.

"Del, lo udah sadar?" tanya Adrian.

"Lo nggak lihat apa, matanya udah mulai terbuka. Itu artinya dia udah sadar," cetus Kintan memutar bola matanya.

I Luv U!✔Where stories live. Discover now