#5

374 38 33
                                    

Vois
.
.
.

Butuh waktu tiga jam untuk menemukan dan mendarat di Dome yang dulunya perwujudan dari negara sakuradan saksi bisu atas penyerangan besar-besaran oleh para Cromotour, Kondisi Dome itu sekarang jauh dari kata baik-baik saja. Puing-puing bangunan yang hancur kini dilapisi pasir dari bumi ini, Lapisan dari Dome yang kini sudah tidak terbentuk lagi dan beberapa sisa barang-barang seperti lemari yang sudah rusak dan lainnya berserakan dimana-mana. Marah. Kesal. Sedih. Itulah yang dirasakan Halilintar saat pertama kali memasuki tempat ini, ingatan tentang adik-adiknya yang bertempur kembali terputar saat melihat kota ini. Kenapa ia tidak bisa melindungi adiknya saat itu, menyelamatkan mereka, dan menjaga agar mereka tetap aman dan hidup. Memang Clayn bilang mereka menangkap sinyal dari dites adik-adiknya, namun itu tidak pasti juga bahwa mereka hidup atau tidak. Kuat. Halilintar ingin menjadi kuat agar bisa melindungi orang-orang yang ia sayangi, ia tidak ingin lemah dan dilindungi oleh orang lain bahkan oleh adik-adiknya sendiri. Tidak akan.

"Karena itu gunakan kekuatanku"

Halilintar tersadar dari lamunannya dan langsung melihat kesekitar, suara siapa itu. Batinnya mencari-cari sumber suara tersebut. Jika itu suara rekan setimnya, maka akan ada notifikasi didalam helmnya dan nama sang pengirim namun sayangnya tidak ada notifikasi atau nama sang pengirim di helm miliknya. Suara itu mirip dengan suara seorang gadis dan juga cukup lembut, jikalau itu suara gadis yang pasti bukan suara May yang dingin lagi ketus dan Sakura yang ceria lalu suara siapa itu

"Hali, ada apa" Sebuah suara singkat beserta dengan nama sang pengirim tertera pada layar helm yang Halilintar gunakan

"Tidak. Tidak apa-apa Lyn"Balas Hali sambil melihat kearah Lyn

"Kau yakin" suara Lyn kembali terdengar dan kali ini terlihat jelas kalau ia benar-benar khawatir

"Ya"

"Semuanya, aku menemukan lokasi aneh. Cepat kesini" Kali ini terdengar suara May didalam helm

.
.
.

"Yakin mau turun kesana"Ucap Lyn sambil menoleh ke yang lain

"Tidak" Jawab May dan Karl bersamaan sambil memandang lubang besar yang terlihat cukup dalam dan lembab itu

"Kapten, apa benar disini lokasinya"Tanya Naine sambil melihat kearah Clayn

"Ya. Koordinasi yang Kiana memberikan sama dengan lokasi ini, tapi untuk sekarang kita biarkan dulu lubang ini sampai Kiana dan Noctis berhasil menganalisis apa isi lubang ini"Ucap Clayn sambil berjalan kearah lain

Halilintar langsung saja menatap lubang itu dengan lekat. Itu berarti mereka ada disini. Batin Halilintar

"Hali ayo kita jelajahi tempat lain"Ucap Lyn sambil melihat kearah Hali yang masih fokus ke arah lubang tersebut

"Hali" Sekarang giliran Karl yang melihat kearahnya dengan khawatir

Halilintar mengalihkan pandangannya kearah Karl yang sedari tadi berdiri disebelahnya dan menepuk pundak Halilintar pelan, "Kami tahu kau ingin segera menemukan mereka, tapi untuk sekarang kita harus fokus menjelajahi daerah ini dulu oke. Jika sudah selesai Tuan Nusa akan mengirimkan bantuan untuk kita, Semakin cepat kita melapor semakin cepat bantuan datang"Ucap Karl menenangkan

Halilintar hanya bisa menghela nafas dan berdeham untuk menyetujui ucapan Karl. Saat Halilintar baru melangkahkan kaki menjauhi lubang itu suara itu tiba-tiba saja kembali dan kini terdengar jelas kalau suara itu berasal dari belakangnya

"Jangan dengarkan mereka Hali, Adikmu ada disana"

Sontak saja Halilintar langsung menoleh dan mendapati bayangan seorang gadis bersurai coklat tengah berdiri dibelakangnya. Siapa. Batin Halilintar menatap kaget sosok transparant itu

"Ha-Hali"Ucap Karl sambil menatap Halilintar khawatir

"Mereka semua ada disana, Adikmu dan sebagian penduduk ada disana. Mereka hidup, namun juga tidak dikatakan hidup"

"Apa maksudmu ?" Sekarang giliran Halilintar bersuara dan menatap tajam sosok yang ada didepannya. Dan hanya dia yang bisa melihat

"Karl, ada apa ?"Tanya Clayn sambil melihat kearah Karl yang sedari tadi menatap Halilintar

"A-Aku juga tidak tau kapten. Tapi Halilintar, dia sepertinya sedang berbicara dengan sesuatu yang hanya bisa dia lihat"

"Sesuatu"Ucap Clayn bingung sambil menatap Halilintar yang membelakangi mereka

Halilintar masih menatap gadis itu yang kini mulai tertawa kecil kemudian tersenyum kecil padanya, "Jika kau tidak percaya padaku, coba tutup matamu dan dengarkan suara mereka. Aku tahu kau memiliki telinga yang cukup sensitif dibandingkan manusia"

Halilintar langsung menutup matanya seperti yang dikatakan gadis transparan yang ada didepannya itu, dan betapa kagetnya ia saat mendengar banyak suara teriakan dan memohon yang berasal dari lubang tersebut. Dan hal yang paling membuat ia kaget sampai ia membelalakkan mata dan langsung melihat kearah lubang itu adalah suara itu. Suara yang selama ini selalu membuatnya rindu. Suara yang membuat harinya lebih berwarna. Dan suara orang yang sangat-sangat ia sayangi

.
.
.
"Kak Hali tolong kami"
.

.
.

~To Be Continued~

***

Gimana penasaran apa enggak ? Kalo penasaran Alhamdulillah karena usaha ngengantung cerita berhasil. Kalo enggak ya sudahlah, toh saya udah berusaha bikin gantung

Kalian penasaran'kan kenapa saya bikin gantung nih cerita. Alasannya karena pengaruh TEMAN2 WA SAYA YANG KEWARASANNYA PATUT DIPERTANYAKAN. Kecuali Tian yang memang manusia normal dan baik hati dan Juga Nad. DAN KALO BIKIN CERITA SENENG BANGET GANTUNG TERUTAMA RATU GANTUNG KITA ARKIMIDES YANG MULIA DISUSUL OLEH ZUULAEHA DAN ALHIYAK TEMANNYA 😤😤😤

Ok maaf karena isinya Capslock semua. Sampai sini ketemu di Chapter berikutnya ! Jangan lupa vote dan comment ya

See you next time

DYSTORPIA [Boboiboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang