#15

200 23 39
                                    

Perasaan hampa dan ledakan ingatan mendobrak masuk dengan cepat, membuat pandangannya tak fokus dan seketika berubah menjadi kosong. Ia hanya bisa melihat kegelapan dan kegelapan beserta dengan bayangan seseorang, sesosok gadis yang tersenyum kearahnya

***** Risa *****

.

.

.

SHE

.

.

.

Halilintar terbelalak kaget melihat gadis itu berdiri di tengah kubangan darah yang menyebar kemana-mana. Rambut blonde yang terurai serta gaun putih yang sosok itu kenakan kini dipenuhi oleh bercak-bercak darah seseorang entah ia tak tahu milik siapa

"Luise"

Gadis itu menoleh dengan perlahan kemudian memandang sosok yang berdiri disebelah Halilintar. Tatapan kosong dari sang gadis membuat Halilintar harus memalingkan wajah, tak ingin melihat tatapan yang cukup mengganggunya

"Apa yang terjadi disini, Luise ?"

Gadis bernama Luise menolehkan pandangan kearah seseorang yang terbaring dengan rantai yang menikam di beberapa sudut tubuhnya. Beruntung Halilintar menutup mulut dan mengalihkan pandangannya, mungkin jika tidak ia sudah muntah saat melihat apa yang ada di sebelah sang gadis

Ukh... A-Apa-apaan ini

"Seseorang mirip 'Bruder' menyerangku" Ucapnya sembari menutup mata dan menatap Halilintar serta gadis disebalahnya sejenak

"Maksudmu ?" Tanya Halilintar pelan

Perasaan sedih terpancar dari manik Sky blue milik Luise yang setengah terbuka, membuat Halilintar sedikit tertegun

"Ada yang menyerang kita, mereka mengirim 'boneka' ini untuk membunuhku. Sepertinya mereka benar-benar tahu apa yang tak bisa kita sentuh"Ucap Luise kemudian menutup tubuh tersebut dengan kain putih yang melekat di tubuhnya

"Bonekanya benar-benar mirip Bruder, Namie..."

Namie menghela nafas dan mengarahkan tangan kedepan, merubah ruangan yang tadinya di penuhi hal-hal mengerikan menjadi seperti sedia kala. Putih, bersih dan begitu hampa

Dirinya beranjak ke sisi tubuh yang kini tertutup kain putih dan membacakan mantra pada sosok tersebut, mantra yang hanya diketahui oleh dirinya seorang. Setelah mantra selesai di rapalkan tubuh tersebut menghilang dari pandangan dan hanya menyisakan bekas kain menutupnya saja

"Kita akan membuat upacara pemakaman kembali untuknya, tapi sebelum itu" Ucap Namie sembari berdiri dan menatap kedua orang di hadapannya. Kemudian kembali berbicara, "kita harus fokus pada masalah ini"

"Apa yang terjadi diluar sana, Namie ?" Ucap Luise seraya memandang Namie

"Pokoknya bencana"

Luise terdiam sejenak lalu mengalihkan pandangan kearah Halilintar yang diam menatapnya. "Kau membawa Halilintar bersamamu ?"

"Ya. Aku nitip, nanti kubawa lagi setelah Nusa bangun" Ucap Namie seraya mengarahkan tangannya ke depan, magic circle berwarna merah muncul tepat di telapak tangannya

Ia menoleh dan kembali berkata,"btw, kutinggal bentar ya. Minta penjelasannya pada Halilintar" Lanjutnya kemudian menghilang dalam pandangan

Oke, pintar sekali fairys yang satu ini. Melemparkan penjelasan pada dirinya yang tidak tahu apa-apa dan sekarang malah pergi meninggalkannya bersama gadis yang tak ia kenal sama sekali, mungkin beberapa setruman akan Halilintar berikan pada Gadis surai hitam itu jika dia kembali kemari. Ya, itu harus

DYSTORPIA [Boboiboy]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora