#16

189 20 31
                                    

Halilintar terdiam saat ia sadar dirinya berada dalam kegelapan, hanya ada kegelapan. Ia bertanya-tanya ada dimana dia ? Sebelum berada disini ia bersama gadis pendek dengan rema blonde itu'kan ? Lalu bagaimana ia bisa ada disini ?

"Lili-chan ?!"

Halilintar menoleh dan mendapati seberkas cahaya muncul di penghujung kegelapan yang menyelimutinya. Suara ini, Suara yang sangat akrab ditelinganya namun ia tak tahu siapa pemilik suara ini, ia sangat merindukannya

Tanpa ia sadari dirinya sudah bangun dan berlari kearah cahaya putih yang mulai mendominasi kegelapan di sekitarnya. Kumohon jangan pergi, sebuah kata tercelos begitu saja dalam kalbu Halilintar

Kumohon kali ini jangan pergi lagi —

"LILI-CHAN ?!"

.

.

.

Come Back

.

.

.

Halilintar mengerjapkan mata perlahan, dirinya perlahan menoleh kearah datangnya suara, lirihan yang mengganggu tidurnya sedari tadi

Siapa yang menangis ?

"Dia sadar ?!" Suara lain dengan logat khas kali ini tertangkap di indra pendengarannya

"Akan kupanggil papa, ayo Ying !" Suara lembut mampir bersamaan dengan perginya siluet berwarna kuning dan pink dari hadapannya

"Huwaaa ! Lili-chan kenapa kau membuatku takut seperti ini" Suara cempreng mengalihkan perhatian diiringi dengan pelukan erat di tubuhnya, membuatnya sedikit tersentak sekaligus bingung dengan apa yang terjadi

"Risa ! Dia tak bisa bernafas" Suara anak laki-laki membuatnya menoleh dan mendapati siluet seseorang dengan warna ungu yang kontras

Kepalanya sakit, pandangannya buram. Apakah ia membenturkan kepalanya lagi atau kepalanya yang habis terbentur sesuatu, di tambah siapa anak-anak kecil ini. Ia tak mengenal suara mereka sama sekali

"Siapa ?" Lirihan pelan keluar dari tenggorokan disertai dengan rasa sakit, tubuhnya entah kenapa terasa lebih ringan dari biasanya

Satu, dua kali ia berkedip dan menatap samar jari-jari kecil yang mengganti jari aslinya. Apa dia tak salah lihat, ini'kan jari anak umur 9 tahun. Kenapa—

Jangan bilang dia berubah menjadi anak kecil

"Apa dia amnesia ? Dia tak mengingat kita ?" Siluet anak bertubuh besar dengan warna hijau mampir di penglihatanya kali ini

Sebenarnya ada berapa anak kecil disini sih ?!

"Hus. Jangan bilang begitu Gopal, Lili-chan tidak amnesia" Sargah sosok yang berada di dekatnya lebih tepat memeluknya

Siapa dia ? Halilintar mengenal suara itu namun ia tidak ingat siapa pemiliknya. Seorang gadis, tentu saja karena suaranya tidak berat seperti pria. Masa sih suara yang lumayan lembut dan ceria ini milik seorang pria

Oke dia menarik kata-katanya saat mengingat Lynne, seniornya. Hampir dirinya mengira pemuda itu seorang perempuan dengan suara lembut dan wajah yang menawan. Ya, hampir

"Tapi kalau amnesia beneran Risa yang tanggung jawab ya ~"

Risa... Ugh. Sakit ! Kepalanya sakit !

DYSTORPIA [Boboiboy]Where stories live. Discover now