Tersenyum

3 1 0
                                    

Starring: Kazumasa Ohara (Shou A9) x OC (Zoe & Zander)

Kazumasa Ohara, atau yang biasa dipanggil Shou berjalan dengan gagahnya.

Rambutnya berwarna hitam. Mengenakan mantel panjang berwarna merah anggur. Wajahnya ditutupi oleh kacamata hitam. Celana jeansnya terlihat tidak ada sobekan di manapun. Sepatu sneakersnya berwarna biru dongker. Kukunya berwarna hitam. Well, ia belum sempat menghapus cat kukunya semenjak penampilan A9 terakhir kali. Di tangan kirinya, ada sebuah koper dengan tas jinjing besar di atasnya. Di tangan kanannya, digenggamnya sebuah Handphone.

Ohara sekarang berada di Dunedin Airport; salah satu bandara internasional di Selandia Baru. Tidak lama, ia menemukan seorang pria yang tengah mengangkat sebuah papan bertuliskan KAZUMASA OHARA. Ohara tersenyum, lalu menghampiri pria tersebut. "Halo," sapanya.

"Kazumasa Ohara?" tanya pria di hadapannya.

Ohara mengangguk, "Ya. Saya Kazumasa Ohara."

Pria tersebut tersenyum, "Senang bertemu denganmu. Namaku Harper Walter," katanya sambil menjabat tangan Ohara. "Sudah semakin larut. Udara juga semakin dingin. Mari."

***

"Rumahmu indah sekali, Mr Walter."

"Terima kasih!" ucap Harper sambil tersenyum. "Tolong panggil Harper saja."

"Ah, iya."

"Honey?" panggil seorang wanita. "Kamu sudah pulang?"

"Iya," jawab Harper sambil tersenyum. "Ini Kazumasa Ohara. Mulai hari ini ia akan tinggal bersama kita."

Ohara turut tersenyum, lalu mengulurkan tangan pada wanita di hadapannya, "Namaku Kazumasa Ohara. Tolong panggil Ohara saja."

Sang wanita menjabat uluran tangan Ohara, "Selamat datang, Ohara. Namaku Olivia, isteri Harper."

"Senang berkenalan denganmu."

Olivia tersenyum, "Mari, duduk dulu."

Ohara beserta pasutri tersebut pun duduk di sofa yang tersedia. "Kamu datang dari Jepang, Ohara?"

Ohara mengangguk, "Aku sudah lama ingin mempelajari musik di luar negeri. Karena mendapat kesempatan pertukaran mahasiswa ke Selandia Baru, aku langsung mendaftar. Tidak ku sangka akan lolos."

Pasangan Walter tersebut mengangguk paham. "Kalau begitu, kamu bisa bermain alat musik?" tanya Harper.

"Ah, tidak juga. Keahlianku menyanyi, bukan bermain alat musik. Tapi tentu aku mengerti beberapa caranya."

"Begitu, ya. Baiklah Ohara, sebaiknya kamu segera tidur. Ini sudah larut malam," kata Olivia.

"Iya."

"Paman? Bibi?"

Mereka bertiga menengok ke arah sumber suara. Ternyata seorang perempuan muda. Rambut pirang sebahunya nampak mencolok. Di tangan kanannya, tergenggam gelas berisi air mineral.

Mata mereka bertemu, lalu perempuan itu bertanya, "Mahasiswa transfer?"

"Ah, iya. Maaf mengganggu. Namaku Kazumasa Ohara. Panggil saja Ohara."

"Tidak perlu meminta maaf!" sergah perempuan tersebut. "Benar ya orang Jepang itu ramah."

"Eh?"

"Namaku Zoe, keponakan dari Paman Harper dan Bibi Olivia," kata Zoe sambil mengulurkan tangannya. Ohara pun menjabatnya.

"Zoe," panggil Olivia, "karena kamu di sini, bagaimana kalau kamu saja yang mengantar Ohara? Kamar kalian kan dekat."

"Baiklah," jawab Zoe. "Mari."

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Dec 21, 2019 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

These are For ContestsHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin