Chapter 3

521K 31.8K 4.5K
                                    

Alena melihat rumahnya sudah sepi, tak ada lagi kakek dan neneknya di sini, ruang tamu tempat perdebatan juga sudah kosong.

"Alena," panggil Dinda saat Alena ingin masuk ke kamarnya. Alena melihat Papanya dan Nayla berpakaian lengkap.

"Bunda, papa dan Nayla mau pergi dulu, kamu mau ikut tidak?" Alena senang mendengar ajakan itu. Ketika Alena ingin mengiyakan, ucapan Dimas kembali membuat Alena down.

"Gak usah, dia sekolah besok," ucap Dimas dengan suara terkesan dingin.

"Tapi mas-"

"Benar kata papa bun, Alena gak usah ikut lagian Alena harus bangun pagi ke sekolah," ucap Alena yang mengerti kode papanya.

"Tapi Nayla mau kak Alena ikut," ucap Nayla.

"Dia sudah kelas dua belas, waktunya belajar untuk UN,"

"Tapi kan Nayla mau kak Alena juga ada di sana pah,"

"Kita sudah telat," ucap Dimas meninggalkan mereka.

Dinda dan Nayla merasa bersalah karena sikap Dimas yang terang-terangan menolak Alena untuk ikut dengan mereka.

Alena tersenyum sangat tipis menatap papanya yang pergi, tidak bisakah Alena ikut dengan mereka, Alena juga ingin bepergian bersama keluarganya.

"Alena maafin papa kamu yah," ucap Dinda.

"Gak apa-apa bun, lagian ucapan papa emang bener kok,"

"Kak Alena maafin aku," ucap Nayla dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu gak salah Nay, papa udah nunggu mending kalian pergi sekarang, Alena juga minta izin mau pergi sama teman," ucap Alena lalu masuk ke kamarnya tanpa mendengar jawaban bundanya dan Nayla.

"Kenapa Papa jahat sama kak Alena sih bun, aku mau kak Alena juga di perlakukan baik sama papa," ucap Nayla pada Dinda.

"Papa kamu gak jahat Nay, butuh waktu untuk membuat Papa kamu sadar dan bisa menerima Alena,"

"Sampai kapan bunda? Apa sampai kak Alena meninggal? Aku tau kak Alena rapuh, kak Alena pasti sangat sedih, kak Alena juga sering nangis sendirian, kak Alena juga punya hati bunda dia manusia biasa,"

"Kita hanya bisa berdoa Nay, semoga papa kamu bisa merubah sikapnya ke Alena,"

♡♡♡

Alena tersenyum senang melihat sang pacar sudah berada di depannya, tatapan Devan itu yang selalu membuat Alena semakin jatuh cinta.

Alena tersenyum senang melihat sang pacar sudah berada di depannya, tatapan Devan itu yang selalu membuat Alena semakin jatuh cinta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Couple," ucap Devan ketika melihat Alena.

"Hah?" Ucap Alena bingung.

"Bajunya,"

Alena mengerti maksud Devan, ternyata warna baju mereka sama. Padahal keduanya tidak berjanjian sama sekali.

Alena berjalan mendekati Devan lalu memeluk lengan Devan.

Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]Where stories live. Discover now