Chapter 34

298K 17.1K 1K
                                    

Ceritanya aja di komen,
pasti setiap hari selalu next kok kecuali ada hambatan😁




Mereka semua sudah sampai di tempat tujuan kecuali Opa dan Oma. Karena Sonya melarang mereka ikut mengingat keadaan Opa tadi.

"Satria, mereka ada di dalam," ucap Reni menghampiri Satria yang lebih dulu tiba di tempat itu.

Sonya menatap sang suami seolah meminta penjelasan.

"Nanti aku jelasin sama kamu, kita selamatkan dulu mereka," ucap Satria membuat Sonya mengangguk.

"Ayo cepatlah," ucap Dimas.

"Eh tunggu, nanti ada arahan dari polisi baru kita bisa masuk," cegah Reni.

"Polisi? Bukannya mereka akan memproses kasus setelah 24 jam?" Tanya Dinda.

"Selama milik saya di ganggu semua pasti bisa terjadi," ucap Reni.

Semua orang hanya bingung dan bertanya-tanya siapa sebenarnya Reni ini, kecuali Satria dan Sonya yang memang tahu.

Seorang polisi menghampiri mereka dengan cepat "Kita sudah bisa masuk, anak buah saya sudah menjaga sekitarnya,"

"Baiklah, ayo cepat," ucap Reni.

Samar-samar mereka mendengar suara baku hantam dan teriakan yang sangat jelas, mereka berjalan mengendap-endap dan beruntung semua penjaga tidak ada.

"Devan awas!!!!"

Langkah Reni terhenti saat mendengar teriakan yang menyebut nama putranya.

"I...itu suara Alena," ucap Reni.

"Di mana kamu mengenal Alena?" Tanya Sonya.

"Karena Alena itu pa-"

"Bukan waktunya membicarakan itu, ayo cepat," ucapan Sonya terpotong karena Satria.

Mereka sudah sampai dan mengintip apa yang terjadi di sana.

"Astaga cucuku," ucap nenek melihat Alena berada di dekat wanita itu.

Nenek segera membuka pintu itu dan masuk, wanita itu lantas melihat polisi masuk.

"Sial!!! Kita harus cepat kabur dari sini,"

Wanita itu hendak kabur, tapi dia memukul Alena dengan sebuah besi membuat Alena seketika jatuh.

"Alena sayang!!!!!" Teriak nenek.

Sementara Reni dan Satria fokus pada Devan yang juga jatuh ambruk dengan darah di perutnya.

"Devan!!!!" Teriak Reni dan Satria menghampiri putranya.

"Kejar mereka!!!"

Polisi mengejar keberadaan wanita itu bersama anak buahnya.

"Cepat bawa mereka ke rumah sakit!!" Ucap dokter Andi.

●●●

Mereka sudah berada di rumah sakit sambil menunggu hasil pemeriksaan Alena dan Devan.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Dan siapa anda?" Tanya Sonya pada dokter Andi.

Dokter Andi yang duduk pun mendongak melihat Sonya.

"Saya dokter kenalan Alena, dan kalau boleh tau anda siapa?" Tanya dokter Andi balik.

"Sa..saya ibu kandungnya," ucap Sonya nyaris tak bersuara, untung telinga dokter Andi tajam.

"Ah iya, kebetulan saya berada di pasar malam dan tak sengaja melihat Devan pacar Alena, lalu saya mengikuti dia hingga ke bangunan itu, dan saya pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mengapa Alena berada di sana dengan kondisi terikat dan di todongkan senjata tajam," ucap dokter Andi menjelaskan semuanya.

"Oh ya tuhan anakku hiks," isak Reni di pelukan Satria.

Sementara Sonya yang melihat itu sedikit cemburu, namun hal itu tidak penting sekarang ini. Sebaliknya hubungan apa yang di miliki Alena dan anak Reni.

"Emm bu Reni, kalau boleh saya tahu, Devan anak ibu kan?" Tanya Dimas.

Reni menatap Dimas lalu mengurai pelukannya dari Satria, dan Satria mendekat pada Sonya yang terlihat cemburu.

"I..iya dia anak saya," ucap Reni.

"Lalu apa hubungan Devan dan emm anak itu?"

"Anak itu?" Bingung Reni.

"Ah maksud saya A..alena," ucap Dimas menggaruk tengkuknya membuat Dinda mendengus melihat suaminya yang masih enggan menyebut nama Alena.

"Dia pacar anak saya, calon menantu saya di masa depan," ucap Reni.

Sementara Dimas tertegun, ternyata pemuda itu adalah pacar Alena. Padahal sebelumnya dia ingin mejodohkan Devan dengan Nayla.

"Oh begitu yah,"

"Lalu anda sendiri?"

"Sa..saya ayahnya anak emm Alena, ayah Alena," jawab Dimas.

"Omo otokke? ya tuhan maaf yah pak Dimas, saya tidak tau jika anda ayah Alena, ternyata perusahaan yang bekerja sama dengan saya adalah perusahaan calon besan," ucap Reni antusias menjabat tangan Dimas, hingga demam kpopnya kumat dan melupakan kesedihannya.

"Eh i..iya bu," ucap Dimas terkejut melihat reaksi Reni.

Sementara di sisi lain Satria mencoba menjelaskan kepada Sonya.

"Jelaskan mas," ucap Sonya menatap tajam suaminya.

"Sayang, pacar Alena itu adalah Devan, dan mengenai keberadaan mereka juga aku dapat dari Reni, aku menghubunginya mencoba mencari tau di mana keberadaan Devan, dan ternyata Alena ada bersamanya," ucap Satria membuat Sonya mengangguk paham.

"Tapi kamu gak perlu memeluk mantan istrimu itu kan?"

"Devan terluka dan itu membuatnya sedih, aku pun sedih melihat putraku terluka, kamu jangan cemburu sayang, cintaku hanya untukmu seorang," ucap Satria memeluk Sonya.

"Lalu bagaimana ini? Anakmu dan anakku berpacaran? Yang benar saja, itu artinya kita besanan nantinya?"

"Aku sudah menyuruh Devan memutuskan Alena,"

"Lalu apa dia sudah melakukannya?"

"Aku belum tau,"

"Oh astaga, aku ingin mereka segera putus mas,"





30 Januari 2020

Saniyyah Putri Salsabila Said

Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]Where stories live. Discover now