~lohaaaa...^^
Bogoshipo yorobun~
Hari ini sekolah jensoo sedang tidak ada kegiatan belajar di karenakan semua guru sedang mengadakan rapat dadakan yg di pimpin kepala sekolah.
Banyak anak-anak yg berkeliaran di luar kelas, ada yg menetap di dalam kelas dan ada yg pergi ke kantin sekolah.
Berbeda dengan dua anak ini, Jisoo dan Jennie.
Jennie mengajak Jisoo untuk pergi ke taman belakang sekolah. Tempat dimana Jennie selalu menghabiskan waktunya ketika istirahat sebelum Jisoo masuk di sekolahnya.
"Chu ayo ikut aku"
"Kemana jen?"
"Sudah jangan banyak tanya, ikut saja"
Dan Jennie berlari kecil meninggalkan Jisoo di belakangnya yg mengikuti.
Sampai di halaman belakang sekolah, Jennie merebahkan tubuh mungilnya di bawah pohon besar yg ada disana. Menatap langit biru yg indah.
Jisoo mengikuti apa yg Jennie lakukan, dirinya ikut merebahkan tubuh kecilnya di samping gadis bar-bar itu, menatap langit biru di atas sana.
"Indah sekali ya chu langitnya"
Masih dengan posisi yg sama Jennie berkata, dan Jisoo menjawab.
"Iya, seperti dirimu" gumamnya pelan.
Jennie memiringkan tubuhnya menatap Jisoo yg masih memandang langit.
"Chu terimakasih sudah mau menjadi teman Jennie"
Jisoo pun ikut memiringkan tubuhnya, dan kini kedua anak itu saling bertatap.
"Tidak usah berterimakasih, karena Jennie gadis baik dan chichu nyaman menjadi teman Jennie"
Ketika keduanya sedang asik bertatap, terdengar suara burung di atas pohon dimana jensoo sedang berbaring. Jennie yg lebih mendengar segera bangun lalu mencari tau dimana letak pasti suara burung itu.
Setelah terdengar jelas, Jennie si gadis bar-bar itu memanjat pohon itu guna melihat lebih dekat burung itu.
"Yak yak yak... Apa yg kau lakukan Jen? Turunlah kau bisa jatuh nanti!!"
Jisoo terkejut ketika melihat Jennie sudah naik ke atas pohon itu. Jisoo yg di bawah hanya bisa menutup matanya ketika dengan tidak sengaja dirinya mendongakan kepala ke atas karena Jennie memanjat dengan menggunakan rok seragamnya.
"Chu burungnya terluka"
Teriak Jennie di atas pohon itu setelah berhasil memanjat dan menemukan burung itu. Dengan cepat Jennie membawa burung itu dengan sangkarnya ke bawah.
"Chu kasihan burungnya, kita rawat dan bawa pulang ya?"
"Tapi Jen?"
"Yasudah biar aku saja yg merawat burungnya jika kau tidak mau"
"Bukan begitu, chichu mau merawat burungnya bersama dengan mu. Yasudah sekarang kita simpan dulu burungnya di keranjang sepeda mu dulu, bagaimana?"
"Call"
Dan kini kedua bocah itu berjalan menuju parkiran sepeda khusus murid dan meletakan burung itu di keranjang sepeda milik Jennie.
*****
"Chu bagaimana cara mengobati burungnya?"
"Aku tidak tau Jen. Obati saja bagian yg lukanya"
"Kau tunggu dan jaga burungnya, aku akan mengambil kotak obat di dalam"
