19 - Reuni Akbar

486 97 279
                                    

Rumah itu bukan rumah yang kelihatan jauh lebih mewah dari pada rumah Chaeyeon yang ia tempati di South Canterbury, New Zealand. Tetapi jujur, Eunjin memang punya segalanya untuk bisa mengadakan pesta begitu meriah dengan sekat antar wilayah untuk orang dewasa dan anak-anak di halaman rumahnya yang sangat luas.

Belakang rumah, kebun besar, hijau dengan rumput berkualitas sekelas stadion Camp Nou—membentang begitu megah; kelihatan segar dipandang mata dan cocok untuk pelaksanaan pesta barbeque.

Sementara itu, dua swimming pool dengan warna berbeda (tosca untuk dewasa, dan biru untuk anak-anak), di bangun tepat di teras belakang rumah, dan cukup begitu heboh dikerumuni anak-anak seperti Kenzo, Arnold putra Eunjin, dan Evelyn yang merupakan adik dari pacar cantik Sejeong—Ennik Somi Dhouma, lalu Virgo yang nggak lain adalah anak dari Sinb dan Yerin, yang ternyata... Mereka nggak butuh waktu lama untuk bisa langsung 'nyetel' setelah tadi kenalan.

—Kenzo yang rusuh sekaligus tsundere, ketemu sama Arnold yang cukup dewasa, anteng, tapi kadang ikut jahil kalau Kenzo berulah, terus Evelyn yang pintar dan bisa dibilang cerewet dengan Virgo yang aktif, nggak bisa diam walau hanya sebentar. Sungguh sebuah kombinasi yang pas untuk jadi sahabat.

Bahkan Sejeong aja bisa santai nyeletuk, "Kayaknya lucu yah, kalau dibikin Asako mini yang isinya mereka berempat?" Setelah dia melihat keempatnya dan tersenyum gemas mengawasi tingkah laku mereka dengan bayang masa muda.

Namun sontak berbanding terbalik, celetukannya itu justru menuai kontra dari orang tua mereka, yang kebanyakan nggak setuju kalau itu terjadi.

"Ogah!!" Tukas SinB dengan lantang dan tegas.

"Lo tau kan, kita aja dulu udah senakal apa? Dan mereka sendiri aja sebenarnya udah sama kayak kita! Du-pli-kat! Kalau dibikin geng, makin parah rasanya. Muka gile! Gue nggk mau ngurusin karma!" Kata Eunjin yang tertawa terbahak-bahak.

"Setuju!" Chaeyeon menjentikkan jari pertanda mereka satu pemikiran. "Cukup orang tua kita aja yang pernah sakit kepala gara-gara munculnya geng brengsek ini. Gue nggak mau ada Fajar kedua, atau Asako kedua, dan sebagainya. —Lo tau nggak sih? Ngeliat Kenzo sekarang yang ngingetin gue sama masa kecil gue aja gue waswas! Apa lagi... kalau terang-terangan dibimbing buat jadi kayak gue di masa remaja gue! Mampus, coy! No!" Tegasnya kemudian dengan tangan menyilang.

Otomatis semua teman terbahak. Bahkan rombongan 'ibu-ibu' yang sibuk memasak pun juga ikut tertawa. Mewarnai malam itu dengan banyak suka cita. Dimana kediaman keluarga Pradipta layaknya surga untuk tempat nostalgia.

Yah, meski pengecualian untuk Roa—sebenarnya. Sebab keberadaan Seulgi Handoko dengan kisah masa lalu antara ia dan Wendy, selalu berhasil membuatnya terpojok akan canda teman-teman yang cukup menyakitkan.

Dan berani sumpah, Fajar Chaeyeon Mahendra harus bayar semua ini!

Karena... Yah...

Kalau aja si brengsek itu nggak datang kesana dengan Seulgi dan Irene yang ikut bersamanya, Roa mungkin nggak akan jadi target bullying.

Cuma... 'Ck!' Tai, emang!

'Itu anak apa motivasinya, coba?' Pengen liat dia sama Seulgi gelut, gitu?

Aih...

Udah tau kemarin aja sempet heboh masalah Seulgi yang komen di lapaknya dan bikin kegaduhan dengan Rena, Wendy dan Irene yang hampir saling labrak secara online. Eh... Malah mereka dikumpulkan jadi satu di suatu acara!

Kan kampret, namanya?

Heuh!!!

"Sebat, mang? Cemberut terus?"

Séiss -ChaeKyul [APSB S2]Where stories live. Discover now