23 - Sabar, Yah?

738 99 158
                                    

Fajar Chaeyeon muda mungkin hampir nggak pernah mengeluh seperti kebanyakan orang ketika mereka menyinggung tentang keadilan. Sebab terlahir dengan punya segalanya termasuk kekayaan yang melimpah sejak dia masih zigot, dan wajah cakep androgini yang bisa gaet semua gender, hingga terakhir sebuah keluarga yang bisa menerimanya dengan orientasi sex sedikit berbeda; dia punya segala hal yang diinginkan oleh hampir semua orang. Maka dia berpikir, itu cukup baginya.

Namun justru, saat dia tumbuh dewasa, kini dia ditunjukkan bagaimana cara keadilan bekerja padanya. Atau lebih tepatnya, bagaimana roda kehidupan membuatnya terjatuh dari awan, dan dihadapkan dengan semacam kenyataan baru, seperti...

Bangun! Inilah keadilan ketika kamu merasa sombong, jika didalam kelompokmu, kamulah yang merasa paling beruntung sebab kamu come out dengan begitu mudahnya; mampu mendapatkan dukungan dari seluruh keluarga, sementara teman-temanmu mendapat hal sebaliknya. Dan sekarang, saat kalian dewasa, cobalah mengerti dan maklumi, kenapa teman-temanmu mendapatkan mertua yang baik, sementara kamu... err...

─tidak?

;
"KALIAN KAN BISA PERGI PAKAI MOBIL LAIN!!! KENAPA HARUS PAKAI MOBIL SAYA, SIH?! SAYA ADA ACARA, LHO!! PENTING!!! KALAU KALIAN BIKIN SAYA DATANG TERLAMBAT, BAGAIMANA?! ─Ditinggal sebentar, mobil udah dicolong aja."

Blam!

Chaeyeon keluar dari mobil, begitupun dengan Roa yang duduk disebelah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chaeyeon keluar dari mobil, begitupun dengan Roa yang duduk disebelah. Lantas menutup pintu bersamaan, keduanya mengerling─bertukar pandang lewat ekor matanya. Lebih kepada... 'Apaan sih?!' Saat Zhoumi marah-marah menyambut kedatangan mereka, cuma karena mereka pergi membawa Toyota Vios miliknya.

"Sana! Minggir, kamu! Tiang!!" Katanya, menyikut Roa untuk melihat kemudi. "Mana kuncinya?!" Selanjutnya bertanya, meneliti jika kunci sudah dicabut dari mobil. Dan dia mengira Chaeyeon atau Roa pasti memegang kuncinya.

"Ini." Kata Chaeyeon tenang, melemparkan kuncinya dari sebrang sisi. Maka Zhoumi melompat dan menangkapnya diatas udara.

Hup!

(Hampir saja lemparannya menyabet mata Zhoumi.)

"Saya harap nggak ada lecet apapun." Katanya tajam mengecek bumper mobilnya. Dan dia bersyukur, bahwa kedua berandalan itu nggak merusak apapun disana. ─Mobilnya masih mulus, dengan warna cat merah menyala yang cukup mengilap. Hanya menyisakan debu halus yang bahkan nggak kelihatan bahwa itu menempel di kaca.

Zhoumi menduga, mereka mungkin sudah mencucinya di bengkel sebelum pulang ke rumah.

Disisi lain, Chaeyeon dan Roa menatapnya cukup tersinggung. Berpikir bahwa Zhoumi sangat berlebihan, dan menahan hasrat untuk menendang mobilnya, dan membuat kerusakan seperti penyok yang parah dimana-mana.

Séiss -ChaeKyul [APSB S2]Where stories live. Discover now