41 - My Precious Girl

394 79 188
                                    

"Ay?"

"Hm?"

"Aku rasanya pengen berhenti dari kursi pemerintahan aja deh. Pengen fokus ngurus kantor."

"Kenapa, gitu? Kok tiba-tiba? Padahal dulu kayaknya semangat banget deh kerja di pemerintahan? 'Kan keren, seorang pengusaha muda yang sukses merangkap jadi seorang Sekertaris Jendral Dewan Pariwisata?' Nanti kalau kamu berhenti, kerennya kamu bakal berkurang, dong? Dan... kalau sampai kehilangan banyak fangirls, gimana? Kan mereka kagumnya karena Kakak 'begitu?' ─Keren?"

Eih...

Chaeyeon menghela napas dan berbalik menyamping untuk rengkuh pinggang Jieqiong. Bikin adek yang lagi duduk di tepi ranjang menoleh, dan tertawa jahil, sementara kedua tangannya masih pegang camera pocket keluaran Sony, yang layarnya tuh lagi nampilin foto-foto dibalik acara photoshoot tadi, dengan wajah mereka, teman-teman mereka, yang hiasi frame sambil pasang senyum konyol.

Wkwk.

"Bercanda~! ih! Nggak bisa diledekin dikit, deh kamu! Kenapa, coba? Kok mau berhenti? Capek?" Pipi kiri Chaeyeon dicubit, tapi Chaeyeon cuma cemberut menempelkan bibirnya disekitaran pinggang Jieqiong. Bikin Jieqiong agak geli sama hembusan napasnya, tapi nggak bisa ngapa-ngapain karena tau kalau Chaeyeon lagi nyaman peluk dia.

"Iya, Gula... capek. Aku sadar kalau aku makin jarang banget pulang setelah kerja kayak gitu. Padahal, ngurusin kantor aja udah nguras banyak banget waktu dan tenaga. Tapi, ya gitu, udah tau bakal di tambahin repotnya, malah aku dengan bodoh terima-terima aja, dulu. Terlalu senang dan bangga, ditunjuk jadi SekJen Dewan Pariwisata, dan menganggapnya sebagai pencapaian pribadi yang sangat luar biasa. Sampai nggak sadar kalau aku sendiri juga butuh quality time untuk ngumpul sama keluarga dan juga teman-temanku. Aku butuh rumah, aku butuh istirahat. Aku butuh kamu dan Kenzo biar nggak jauh dari aku. Ditambah lagi... sekarang juga ada dedek, kan? Aku pengen ngejagain kamu sebaik mungkin, manjain kamu yang lagi hamil, dan penuhi semua permintaan ngidam kamu, tanpa harus kekurangan satupun."

"─Pokoknya, pengen ngelakuin hal yang terbaik buat kamu. Dan jangan sampai, jadi orang yang gila banget kerja kayak Papa kamu dulu, sampai aku menelantarkan keluarga cuma demi memperkaya diri dan menganggap materi diatas segalanya. Aku nggak mau, Gula. Nggak mau ngecewain siapapun, sama sekali. Apa lagi kamu dan Kenzo, aku... nggak mau."

Jieqiong tersenyum lembut, menaruh kameranya di paha, dan melepaskan peluk Chaeyeon untuk memutar tubuhnya, menghadap wajah Chaeyeon.

Merengkuh sisi wajah dari yang lebih tua, dan memberinya sebuah kecupan kilat diatas rahang tegasnya itu.

Chu,

Bikin Chaeyeon balas menatapnya, dan tersenyum, lantas usap kening Jieqiong yang ada diatasnya, dan turun sedikit untuk jawil hidungnya.

Hehe.

"Gapapa~ nggak ada yang dikecawain, kok. Kakak masih pintar membagi waktu untuk keluarga dan kerjaan. Tapi kalau emang mau berhenti, dan Kakak merasa kalau pekerjaan semacam itu, terlalu bikin Kakak capek dan menguras tenaga. It's okey, aku akan dukung apapun keputusan Kakak. Tapi ingat, harus tetap bertanggungjawab. Okay?? Berhubung periode Kakak bentar lagi juga habis, ada baiknya ditunggu sampai selesai biar nggak ngerepotin orang. Habis itu, baru deh, Kakak umumin ke mereka, mau berhenti dari sana. ─Setuju?"

Chaeyeon mengangguk, pandangannya menerawang kedalam netra si Gula, dan bergumam, "Okay." Yang membuat Jieqiong tersenyum semakin manis, dan lantas mengecupnya di rahang untuk kedua kalinya.

Chu!

"Sayang banget deh sama Fajay. Hehe." Ucap Jieqiong dengan tulus sambil menyengir kekanakan.

Séiss -ChaeKyul [APSB S2]Where stories live. Discover now