20. Galau

1.6K 271 39
                                    

Tiga hari sudah semenjak kedatangan si guru baru, Hyuka mendadak galau dan murung. Hidupnya terasa hampa, apalagi ngeliat interaksi Choco dengan sang guru baru, Arka.

Sudah tiga hari pula, ia gak berangkat maupun pulang sekolah bareng Choco lagi. Bahkan pas ketemu di sekolah pun Hyuka pura-pura ga kenal gadis itu. Dia berangkat dianter Bang Sobri dan pulangnya kadang dianter Bang Arjun.

Seperti sore ini pas pulang sekolah, Hyuka lagi-lagi nebeng Arjun.

"Kalau di luar sekolah, jangan panggil gue Pak!"

"Keliatan tua, tau ngga?"

"Gue pan masih bujang."

Arjun membenarkan posisi helm bogo-nya lalu menyalakan sepeda motor beat kesayangannya.

Posisi mereka sekarang tengah berada di pinggir jalan yang tak jauh dari sekolah. Tadi Arjun sengaja berhenti disitu buat beli buah di pinggir jalan, katanya lagi pengen ngerujak.

"Iya bang hehe, Hyuka naik ya?"

"Hooh."

Hyuka membonceng Arjun, namun baru aja motornya mau melaju, seseorang menahannya dari belakang.

"Hah.. hah! Tolong! Tolongin gue!"

Hyuka sama Arjun noleh ke belakang.

Itu Putra dengan suara ngos-ngosan, keringet, juga wajah ketakutannya. Rambutnya yang tadinya rapi jadi acak-acakan.

"Ya ampun, Putra lo kenapa?"

Itu Arjun yang matiin sepeda motornya, Hyuka ikutan natep Putra bingung.

"I-itu! G-gue.. gue dike-"

"Anuu! Anu!"

.

"Putra kamu ngomong apa sih?"

"Ngomong yang bener dong sat!"

Arjun sama Hyuka masih bingung, tapi mereka berdua enggan turun dari motor. Posisi mereka sekarang; Arjun lagi ngeboncengin Hyuka. Dan Putra di belakang motor Arjun, megangin bagian belakang dudukan motor itu.

"Anu, gue dikejar makhluk jadi-jadian!"

"A-apa? Siluman?"

.
.
.
.

"TEYUN PUTRA GANTENGNYA AKYU!"

"YUHUUU!"
.
.
.

"BANG ARJUN! HWAA BANG!"

Arjun auto merinding setengah hidup, pas ngeliat seorang cowok feminim yang ngedeket ke arah mereka dengan gerakan lari yang dibuat-buat, slow motion.

Hyuka ikutan histeris, sementara Putra udah hampir pingsan saking kejernya.

Cowo dengan kulit sawo matang lengkap dengan daster pink, gelang warna-warni, tak lupa ginchu serta bedak tebelnya itu semakin dekat dengan mereka bertiga, membuat ketiganya merinding hebat.

"Ngeri bangsat!"

"Hyuka takutttt!"

"Bang! Tolongin gue hwa!"

.
.

"Uh ada 3 cogan nich, eyke syuka dech! Yuhuu bisa buat bareng teman-teman nich!"

Siluman dengan gaya centilnya, masih berlari ke arah ketiga cowo ganteng itu.
Tatapan penuh nafsu, seperti mendapat mangsa sekaligus mainan baru.

Anjir

"Unchh!"

Cewe jadi-jadian itu berusaha menarik baju Putra, ngebuat cowok itu semakin histeris berteriak. Belum lagi ingusnya yang udah tumpah, ya dia nangis wkwk.

Bule Ganteng | Hueningkai ✔Where stories live. Discover now