22. Hormon

2.1K 255 55
                                    

"Kak Choco!!"

Huening Kai membuka matanya, kaget begitu melihat Choco sudah berada di atasnya, menindihnya. Pemuda itu menelan salivanya kasar, Choco tampak begitu menggoda iman dengan hanya berbalut gaun malam yang sangat tipis dan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Belum lagi bagian dalamnya yang benar-benar terekspos terpampang nyata jelas di depan pemuda bule itu.


"Kamal~ hehehe.."

Sial! Senyum itu, senyum menggoda itu membuat Hyuka benar-benar sangat lemah malam ini.

"Malam ini aku milikmu~"

Suara sensual itu, Hyuka benar-benar mabuk kepayang dibuatnya. Hyuka hanya diam di bawah gadis itu, tak bergeming. Ia kehabisan kata-kata dan tubuhnya seolah terkunci.

Eh tapi, Hyuka bingung sejak kapan rambut Choco panjang? Bukankah tadi pagi ia melihat rambut gadis itu yang masih pendek sebahu? Hyuka masih mencoba untuk memahami situasi ini. Tetapi Choco sepertinya sudah tidak sabar.

"J-jangan kak!"

Serunya saat Choco mulai mendekatkan bibirnya ke bibir pemuda bule itu, berucap perlahan tepat di atas  bibirnya. Membuat darahnya berdesir hebat, "You like it, isn't?"

"AAAAA JANGAN KAK! AAAAA—"

¤¤¤


"Lah?"

Choco yang baru saja masuk ke kamar Hyuka dibuat bingung. Pasalnya daritadi Hyuka terus bergerak gelisah dalam tidurnya. Ia juga basah dengan keringat.

"Mal! Bangun woy! Ayo anterin gue ke apotik! "

"Eunghhhh-"

"Lah malah ngedesah lagi!"

Choco menggoyang- goyangkan tubuh Hyuka agar pemuda bule itu segera bangun. Namun hasilnya nihil, tak ada tanda-tanda Hyuka bakalan bangun.

"Akhhh! Kakak! Nikmathh sekali!"

Alis Choco bertaut, bingung. Ini bocah mimpi apa sih? Jangan-jangan... gak! Choco mah berpikiran positif aja.

"Ernghh- hampir!"

Geramnya diikuti nafas yang terengah-engah.

"Ihhh Kamal! Bangunnn!"

Choco kembali menggoyangkan tubuh pemuda blasteran itu, kali ini sedikit lebih keras agar pemuda itu lekas bangun.

Di detik kemudian tangan Hyuka yang masih tidur mencengkeram pergelangan tangan Choco dan menariknya hingga gadis itu jatuh tepat di atas Hyuka. Mana posisinya pas di deket ehem.. punyanya yang lumayan gedhe itu.

"KAK CHOCO?!"

Hyuka melotot begitu mendapati gadis tadi, berada di dekat bagian bawahnya.

Baru aja cewe itu mau bangun, Hyuka berteriak dan mendorong tubuhnya hingga jatuh ke samping ranjang, membuatnya mengaduh kesakitan karena bokong dan punggungnya yang sakit akibat dorongan Hyuka.

"Aduhhh! Sakit woy!"

Choco berdiri, menampilkan tubuhnya yang terbalut kemeja lengan panjang rapi dengan celana jeans panjang, rambut pendeknya terurai dan sedikit berantakan.

Berbeda dengan yang di hadapannya tadi, Kak Choco tanpa sehelai benangpun, rambut panjang, penuh keringat, panas- ah sudahlah

Hyuka baru sadar, yang tadi itu ternyata mimpi!

Hyuka terengah, dapat ia rasakan tubuhnya yang basah akan keringat dan bagian bawahnya yang tak kalah basah.

Choco menatapnya bingung,
"Lo gak apa apa mal?"

"Jangan mendekat!"

Serunya saat Choco hendak duduk di ranjangnya, ngebuat Choco tambah bingung.

"Lah? Lo gak jadi nih nganter gue beli salep sekalian beli makanan buat Bomi?"

"M-maaf Kak, Kamal kayanya kurang sehat deh.."

Tolaknya halus, masih menjaga jarak dengan Choco. Ia menelan ludahnya kasar, menahan hormonnya yang membuncah.

"Ealah, yawes mal. Gue pergi sendiri aja deh."

"Tapi lo beneran gapapa 'kan?"

Choco kembali mendekat ke arah pemuda itu, mencoba menyentuh dahinya, namun ditepis cepat oleh Hyuka.

"G-gapapa kak!"

Cowo itu mundur, terus menghindari Choco yang masih terlihat bingung.

"M-maaf kak,"
"Kamal gamau Kak Choco ketularan flu-nya Kamal!"

Bohongnya.

Perasaan tadi pagi Hyuka gapapa deh. Oh atau karena kelamaan renang tadi pagi?

Choco kemudian mengiyakan dan pergi dari kamarnya.

"Cepet sembuh ya mal.."

"I-ya kak makasih-"

Fyuhhhh

Hyuka menghela nafasnya sambil mengacak-acak rambutnya kasar. Bagaimana bisa ia mimpi seperti itu tadi? Mana cewenya itu Kak Choco lagi!

Ia gak yakin apa dia bakal bisa tetep fokus pas ketemu Kak Choco lagi nanti?

Mimpinya benar-benar sangat di luar dugaan.

"Apa ini yang dinamakan mimpi basah?"

Monolognya seraya menyentuh bagian bawahnya yang basah itu, sejurus kemudian—

"HWAA MAMAH!"

"HYUKA UDAH GAK POLOS LAGI!"

-To be Continue

-To be Continue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( ͡° ͜ʖ ͡°)

Jan pelit vomment yes 😘

Bule Ganteng | Hueningkai ✔Where stories live. Discover now