~I just don't want to feel so bad anymore~
~~~
Saat sedang menikmati lagu yang terputar, perlahan namun pasti mata pria itu terbuka, menampilkan warna bola matanya yang indah dan langsung bertatapan dengan mata sendu yang tengah menatap ke arah dirinya.
Seketika itu juga ia menghentikan gerakannya. "Ocha?" Badan pria itu terpaku di tempat.
Terlihat Ocha berjalan mendekat ke arahnya. Dan langsung menarik tubuh Langit untuk menjauh dari Violet.
Lalu tanpa aba-aba Ocha memegang bahu Violet dan saat itu juga Violet terjun ke dalam kolam yang berada tepat di samping tempat mereka berdiri.
Byurr...
Kejadian begitu cepat dan sama sekali tak di sangka oleh Langit. Dengan segera Langit mendorong tubuh Ocha membuat gadis terhuyung ke belakang dan langsung menyeburkan dirinya ke kolam menyelamatkan Violet yang sama sekali tak tahu berenang.
Byurr...
Langit berenang lalu menangkap badan Violet dan membawanya ke tepian. Beberapa orang yang berada di tepian membantu Langit menaikkan Violet ke pinggir kolam, setelah memastikan Violet sudah aman barulah ia menyusul naik.
"Nyo, minta tolong yah." Langit meminta tolong pada Nyoman, untuk membantu Violet. Nyoman langsung mengangkat tubuh Violet yang sudah menggigil kedinginan meninggalkan Langit dan Ocha.
"Ikut gue!" Langit menarik tangan Ocha menjauhi kerumunin itu.
"Lepasin tangan aku!" Ocha berusaha melepaskan cengkeraman tangan Langit, tapi ia tidak mampu. Langit mencengkeram tangannya dengan kuat membuat kulitnya terasa perih.
Langit berhenti saat mereka sudah berada di tempat sepi, tempat parkiran rumah Romi. "Gue kecewa sama lo," desis Langit tajam.
"Lo sebenarnya kenapa hah? dari tadi pagi chat gue ga dibales, terus sekarang tiba-tiba kayak gini." Ocha menganga tak percaya, ia seperti melihat orang lain di depannya. Langit yang selalu lemah lembut kepadanya, sekarang menjadi kasar dan tak berperasaan.
Setitik rasa takut muncul di hatinya, Langit tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dan itu membuatnya takut.
"Take off my hands, you hurt me." Setetes air mata jatuh di pipi Ocha membuat Langit terkesiap dan langsung melepaskan cengkeramannya.
"Maaf." Tangan Langit terulur menyentuh wajah Ocha, tapi gadis itu langsung menepisnya kasar.
Langit menggelengkan kepalanya pelan.
"Gue hanya ga habis pikir, lo bisa nyakitin kakak lo sendiri kayak tadi.""Nyakitin?" tanya gadis itu tak percaya.
"Iya, lo nyeburin Violet ke kolam, padahal lo tau kalau dia itu ga bisa berenang."
"Aku nggak nyeburin dia!" tegas Ocha membuat Langit mengerutkan dahinya.
"Masih mau bohong, hah!? Jelas-jelas lo dorong dia tepat di depan gue!" Langit berteriak, Ocha menggigit bibirnya, mencoba menahan isakkan yang mendesak ingin keluar.
Ocha menatap sayu kedua mata Langit yang menatapnya tajam.
"Aktingnya sangat bagus, padahal aku hanya menyentuh pundaknya."Langit terpaku sejenak, apakah Ocha jujur dengan perkataannya?
Ocha memejamkan mata sejenak, ia menghela napas, mengisi rongga paru-parunya yang terasa sesak sebelum akhirnya menatap Langit lelah.
"Langit...." Gadis itu menjeda ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEREIN
Teen Fiction"𝙿𝚊𝚝𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊, 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊, 𝚖𝚊𝚔𝚊 𝚒𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚝𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊." -𝓐𝓶𝓮𝔂𝓼𝓲𝓪𝓪, Serein "Dia butuh aku Cha. Udah beribu-ribu kali aku bilang, jangan egois!" Tangan...