Farrel marah

289K 19.2K 766
                                    

Rajin update tergantung reader ngehargai authornnya.
Happy reading...

***

Sejak Airin sakit tepatnya sejak mereka pulang dari bermain ice skating, Pandu belum menjenguknya sama sekali. Bahkan ketika Airin menelpon, telponnya malah dirijek. Sudah biasa memang, tapi tidak bisakah untuk memberi dia kabar, bahkan melalui pesan aja juga tidak apa-apa.

Mood dihari pertamanya sebagai mahasiswi fakultas kedokteran hari ini sudah rusak.

" Airin kenapa makanannya cuman diliatin gitu sih? Nggak baik." Sahut Stella.

" Iya bunda." Balas Airin dengan suara lesu.

"Kenapa lo? PMS?" Celetuk Raffael yang semakin membuat Airin jengkel.

"Apa'an sih? Diam lo!" sungut Airin.

" Airin, yang sopan sama abang kamu,"tegur Bastian.

Airin menghela napasnya pelan."Iya abisnya bang Raffa nyebelin yah,"ujar Airin cemberut.

" Kamu juga Raffael, selalu gangguin adik kamu," ucap Stella menatap tajam kearah putra kembarnya yang satu ini.

" Kok Raffa sih bun?"

" Raf, sudah! Lo buat Airin kesal lagi abis lo sama gue," tatap Farrel tajam.

" Tu mampus." Ujar Airin senang dapat pembelaan.

" Airin kamu benar-benar udah sehat kan?" Tanya Bastian.

"Udah yah, Airin kuat ko ke kampus."

"Baguslah."

Setelah itu suasana di meja makan kembali hening. Berbeda dengan Airin sekarang yang ingin mengatakan sesuatu kepada ayahnya, tapi takut ayahnya mala marah.

"Mmm yah."

"Hmm."

" Hehehe nggak jadi," Airin kembali menguapi nasi goreng yang dimasakkan bundanya.

" Mmm ayah!"

" Apa sih Rin?" Sekarang Bastian menatap putrinya.

" Airin bawa kendaraan sendiri boleh?"

Hening

Sampai Farrel meletakkan sendok yang tadinya ditangannya ke piring dengan kasar dan langsung berdiri menatap tajam kearah Airin.

" Nggak boleh! Bahkan sampai kapanpun kamu nggak boleh bawa kendaraan sendiri!"

Penolakan keras dari Farrel membuat Airin langsung meneteskan air mata. Untuk pertama kalinya Farrel semarah ini kepadanya, padahal sebesar apapun kesalahannya, Farrel tidak akan pernah berbicara keras kepadanya.

"Abang kenapa sih? Airin udah besar, Airin udah kuliah. Tapi kenapa Airin nggak boleh bawa kendaraan sendiri? Abang Farrel sama bang Raffael juga bawa kendaraan sendiri-sendiri. Lalu kenapa Airin nggak boleh?"

" Jangan ngebantah Airin!"

" Itu memang keputusan abang, tapi bukan keputusan ayah!"

" Sekali abang bilang tidak! Ya tidak! Jangan keras kepala Airin Widyatmaja!"

Kalau Farrel sudah berbicara seperti itu, tidak akan ada yang bisa membantah keputusannya. Tapi mereka juga sudah paham kenapa Farrel sangat marah ketika Airin mengatakan ingin membawa kendaraan sendiri.

Waktu Airin masih kelas satu SMA, Airin merengek untuk diajarkan mengendarai motor kepada Farrel. Dan karena permintaan adiknya yang tidak bisa ia elakkan, akhirnya Farrel mengajarkan Airin mengendarai motor ya walaupun masih diperkarangan kompleks rumah.

PACARKU PRESIDEN MAHASISWA Where stories live. Discover now