Makan siang?Omong kosong

275K 19.8K 1K
                                    

Budayakan untuk meninggalkan jejak setelah membaca maupun sebelum membaca ya.....
Typo tolong kasih tau ya, soalnya nulisnya diatas motor...

***

Tidak banyak aktivitas dihari pertama kuliah, hanya perkenalan diri antara mahasiswa dengan mahasiswa, dosen dengan mahasiswa. Dan ditambah lagi penjelasan tentang materi apa saja yang akan dibahas satu semester kedepannya.

Airin merasa lega, ternyata didalam kelas ini ia tidak hanya berteman dengan Sarah saja, tetapi ternyata dia juga satu kelas dengan Gavin. Lelaki yang dulunya pernah menolongnya sewaktu ospek.

Sungguh Airin tidak dapat berkonsentrasi sama sekali mendengar materi apa yang akan mereka bahas, tangan dan matanya saja yang melihat dan mencatat. Tapi pikirannya entah kemana-mana.

Beberapa kali ia melihat akun WhatsApp nya hanya sekedar menunggu satu pesan saja masuk dari lelaki itu, tetapi tidak ada pesan yang masuk satupun, bahkan pesan terakhirnya saja belum dibaca.

Airin menghela napasnya pasrah.

" Udah, jangan diliatin terus hpnya. Mending ikut gue ke kantin."

Airin sedikit terlonjak kaget ketika dengan tiba-tiba Gavin sudah ada aja saja berdiri disampingnya.

" Gavin, didepan masih ada dosen."

" Orang kelasnya udah bubar,"jawab Gavin enteng.

" Kamu aja yang ngelamun terus Rin, ayoklah kita ke kantin bareng Gavin," Airin mengangguk setuju yang kemudian membereskan semua barang-barangnya.

"Tunggu. Sarah kamu ada bawa power bank nggak? Aku lupa bawa soalnya," Sarah menggelengkan kepalanya.

" Di kantin aja  Rin, disana bisa isi daya kok. Lo ada bawa charger kan?" Airin mengangguk." Yaudah di kantin aja." Ujar Gavin.

Disaat Airin dan teman-temannya keluar dari dalam kelas dan melewati kelas yang tadinya ditempati Pandu, ia kembali menoleh melihat kedalam dari balik kaca. Ternyata diruangan itu sudah tidak ada siapa-siapa lagi.

Mungkin kelas kak Pandu udah bubar. Batinnya.

Saat ini Pandu dan Alista sedang berada digedung rektorat. Setelah mengantarkan beberapa dokumen  ospek kemaren kepada dekan fakultas, akhirnya Pandu bisa mengajak gadisnya untuk makan bersama.

Ternyata perkiraan waktu menemui dekan tidak sesuai dengan perkiraannya tadi, makanya ia bilang saja kepada Airin untuk tidak bisa makan bersama. Agar Airin tidak perlu menunggunya makan.

Sepanjang perjalanan mereka keluar dari gedung rektor, Pandu berusaha menelpon gadis itu, tapi tidak juga tersambung satupun.

"Ndu, kamu lagi nelpon siapa?"

Pandu memasukkan kembali ponselnya kedalam almamater."Aku mau ke kantin, kamu ikut atau pulang?" Bukannya menjawab pertanyaan Alista, Pandu malah melayangkan pertanyaan lain.

Walaupun pertanyaan Alista tidak dijawab, tapi dengan Pandu mengajaknya membuat Alista tersenyum senang.

"Aku ikut kamu aja."

" Tolong hubungi kabid eksternal Vino sama kabid internal Bram buat kesana. Ada yang mau dibahas."

" Oke, aku hubungi mereka sekarang." Jawab Alista sedikit kecewa, dia pikir mereka akan makan berdua saja. Tetapi Pandu malah mengajak anggota yang lain.

Disinilah Airin dan teman-temannya sekarang, salah satu kantin yang cukup dibilang tempat nongkrong yang cocok bagi para mahasiswa, baik sekedar ngopi sambil makan ataupun mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman.

PACARKU PRESIDEN MAHASISWA Where stories live. Discover now