Ha! berlebihan katanya.Gila!

261K 19.5K 2K
                                    

Selamat datang didunia orange, selamat merasakan jatuh cinta didunia kampus...

***

Sekitar jam dua siang rapat dengan beberapa senior dan ketum berbagai fakultas akhirnya selesai. Mereka membahas tentang persiapan PKM nanti atau pekan kreativitas mahasiswa. Mulai dari membicarakan panitia yang akan dibentuk nanti sampai lomba apa saja yang akan dilombakan. Sering terjadi perselisihan pendapat dalam rapat kali ini. Itulah yang membuang waktu cukup lama, terlebih lagi ketika menunjuk siapa yang akan menjadi ketua panitia, sekretaris panitia dan bendahara panitia.

"Jadi kapan rapat kedua dilakukan Ndu?"

Diruangan yang tadinya digunakan sebagai tempat rapat sekarang hanya tersisa Pandu, Alista, Vina sebagai bendahara umum Dema U, dan Raffael sebagai demisioner yang ikut diundang kali ini. Ya walaupun Raffael sebagai demisioner Presma, tapi dia diminta datang sebagai memberikan arahan. Bukan berati dia ikut campur.

Lalu bagaimana dengan Farrel? Dia sekarang berada di sekretariat senat mahasiswa. Karena Farrel dibagian legislatif yang membuat undang-undang, dia tidak berhak ikut rapat bagian eksekutif. Selagi kegiatan eksekutif tidak melanggar aturan, dia tidak berhak ikut campur di program kerja eksekutif.

"Belum tau bang, nanti saya bicarakan lagi dengan teman-teman yang lainnya."

"Ya sudah, abang tunggu perkembangannya."

"Oke bang."

"Gue cabut dulu."

" Makasih ya bang udah mau datang,"ujar Alista.

"Nggak masalah, kalau butuh apa-apa bilang saja."

"Sekali lagi makasih bang,"tutur Pandu.Raffael memberikan satu jempolnya berlalu pergi.

"Vin, dana kita tinggal berapa?"Tanya Pandu.

"Sekitar sepuluh juta lah Ndu, tapi kalau kita gunakan dana itu untuk acara ini. Program kerja kita selanjutnya nantinya takut keteteran karena minimnya dana. Kita harus cairkan dana dari kampus buat acara ini."

Pandu mengangguk, memang kalau setiap program yang akan dijalankan pasti ada kendalanya. Terlebih lagi kalau itu masalah finansial, lancar atau tidaknya program kerja mereka tergantung dana yang masuk.

"Ta, nanti bantu sekretaris panitia buat proposal dana. Supaya dananya cepat cair."

"Oke Ndu, tapi masalahnya sekretaris panitia kan belum tau siapa orangnya."

Benar juga, sekretaris panitia belum tau siapa. Tidak mungkin juga itu dari pengurus,"besok pagi aku pastikan."

Vina mengscroll layar ponselnya dirasa ada satu pesan yang masuk, seulas senyumnya langsung terbit.

"Pesan dari siapa sih Vin? Sampai senyum kayak gitu,"ujar Vina.

Vina tersenyum kecut lalu menoleh kearah Pandu,"Ndu masih ada yang mau dibicarakan nggak? Kalau nggak ada gue duluan ya."

Pandu sudah paham kenapa Vina mendadak minta pergi seperti ini, pasti sih Raffael sudah menunggu diluar. Mungkin tidak banyak yang tau tentang hubungan mereka, tapi Pandu pernah melihat mereka bersama disebuah Cafe.

"Udah nggak, kamu boleh pergi."

Jangan heran kalau Pandu itu berbicara dengan perempuan dengan embel kamu. Dan dengan sesama lelaki lo gue. Karena Pandu tidak terbiasa berbicara dengan Perempuan embel lo gue.

"Makasih ya Ndu. Ta! Gue duluan ya."

"Iya ati-ati."

" Ayok ta, pulang."

PACARKU PRESIDEN MAHASISWA Where stories live. Discover now