12

871 46 0
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu, puncak acara pertandingan basket antar sekolah. Setiap sekolah wajib mementaskan apa saja.

Segala persiapan sudah siap jauh-jauh hari. Acaran dimulai dengan sambutan komite sekolah, kemudian sambutan kepala sekolah dan terakhir persembahan pentas seni dari setiap sekolah.

Tepat hari ini juga Dino akan melamar Arin. Semua persiapan sudah tertata sesuai rencana. Dara membawa Arin ke belakang panggung, disana sudah ada Rifky, Yoga dan Mella.

"Ada apa sih, kenapa gue harus naik kepanggung kan gue gak ikutan pensi," tanya Arin bingung.

"Udah deh lo naik aja," Dara mendorong Arin naik ke panggung.

Dengan berat hati Arin naik. Di panggung sudah ada Dino dan gitar dipangkuannya. Dino yang menyadari kedatangan Arin menaruh gitarnya dan menghampiri Arin.

"Arin maaf sebelumnya, aku gak bisa lagi jadi pacar kamu," ucap Dino.

Arin yang mendengar ucapan Dino, seperti tersambar petir di siang bolong. Arin sekuat hati menahan air matanya, tak menyangka hubungannya dengan Dino sampai disini. Setelah bertahun menjalin tali asmara.

"Jangan nangis, aku gak suka apalagi itu karena aku," Dino menghapus air mata Arin.

"Kenapa?" tanya Arin lirih.
"Kita udah gak cocok la...." belum sempat Dino menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong Arin.

"Makasih buat semuanya, aku terima kalo itu keputusan kamu." Arin pergi dari hadapan Dino, namun pergelangannya dicekal oleh Dino.

"Apa sih kok jadi baper gitu sih," ucap Dino.
"Kamu minta putuskan, yaudah aku terima,"

"Yakin terima?"
"Yakin, kan itu pilihan kamu,"

"Dengerin dulu makanya, aku emang udah gak mau lagi jadi pacar kamu, dan kita udah gak cocok lagi buat pacaran. Aku mau serius sama kamu," Dino berlutut didepan Arin sambil membawa kotak cincin.

Arin terdiam mencerna kalimat Dino barusan. Kemudian menangis sambil memeluk Dino.

"Jahat banget sih, tinggal bilang mau lamar aku aja sampe kek gitu," Arin sesekali memukuli punggung Dino.

"Katanya terima di putusin, kok sekarang nangis kejer banget sih,"

"Ya kan jaga image,"

Semua penonton bertepuk tangan bergembira bersama. Setelah acara lamaran Arin dan Dino dilanjutkan acara yang lainnya.

***

Di UKS Dara, dengan santainya tiduran sambil bermain game yang sedang digandrungi. Tidak ada yang tau jika Dara disini. Dara lelah mengikuti acara pensi kali ini, apalagi ia dan teman-temannya menjadi panitia.

Biar saja mereka mencari Dara, Dara sudah terlalu nyaman di UKS, ruangan ber-AC, wifi lancar duh senangnya, dan menunggu drama Cina yang ia download selesai.

Saat asik bermain game cacing, tiba-tiba nama Rifky tertera dilayar hp Dara.

"Ih kan jadi mati," gumam Dara.

"Halo, kamu dimana?" tanya Rifky di sebrang sana.

"Aku di UKS," jawab Dara.

"Kamu sakit? Aku kesana sekarang."

Rifky memutuskan panggilannya sepihak.

"Ngapain kesini coba, tapi laper ih " gumam Dara.

Dara mengirim pesan pada  Rifky lagi, padahal Rifky sudah hampir sampai.

Dara cantik

Rifky titip makanan dong, yang banyak!!!!!!!!!!

Rifky Altera
Iya

Balasan singkat dari Rifky membuat Dara tersenyum sumringah. Meski terkesan singkat tapi Dara tetap sayang.

Tak lama pintu UKS terbuka, menampakkan sosok Rifky dengan benerapa bungkus makanan di tangannya. Dara tersenyum melihat pesanannya telah datang.

"Anteng banget disini, yang lain pada repot juga," ucap Rifky yang ikut duduk disamping Dara.

"Biarlah, aku juga capek dari tadi disuruh kesana kemari, mending disini ngadem download drama lancar," jawab Dara sambil membuka satu per satu makana yang dibawa Rifky.

"Renaca Dino tadi gimana? Lancar?"

"Lancar, emang kamu gak liat tadi?"

"Enggak, aku tadi ke toilet mules, pas balik udah pelukan mereka berdua, yaudah aku kesini aja,"

"Dasar kamu,"

Dara memakan hampir semua makanan yang dibawa Rifky tadi, tanpa berbagi dengan Rifky. Rifky sedang bermain dengan hp Dara.

"Kamu lagi download drama apa sih yang?" tanya Rifky.
"Oh itu, drama Cina," jawab Dara.

"Udah, ih kenyang," Dara menyisihkan sisa makanannya. Rifky membereskan bungkus makanan sisa Dara dan membuangnya di tong sampah.

"Eh abis makan gak boleh langsung tidur, gak baik!" tegur Rifky.

"Siapa yang mau tidur aku mau ambil botol minumku disitu," Dara menunjuk botol minumnya yang ada di samping bantal.

Dara dan Rifky menetap di UKS sampai acara pensi selesai. Sebenarnya teman-temannya sibuk mencari mereka berdua, mulai di telpon berkali-kali, mengirimkan pesan namun tak ada satupun yang dibalas oleh Rifky maupun Dara.

****
Tbc...

Jangan lupa vote & comment!

Maaf ceritanya makin gaje😂😂

Te Mea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang