31

530 16 0
                                    

Hari ini hari pertandingan karate dimulai. Dara menemani Rifky, meski Rifky'tak jadi ikut pertandingan namun ia menjadi pendamping. Dara juga membantu Rifky menyiapkan apa saja yang diperlukan selama pertandingan berlangsung. Tiba-tiba seorang gadis menghampiri Rifky.

"Kak minta doanya ya biar aku bisa menang, dan bisa buktiin sama orang tua aku," ucap gadis itu, namanya Yola.

Dara tau ternyata gadis ini yang diceritakan Rifky, dan membuatnya tidak mau pulang.

"Iya, gue pasti doain lo kok," jawab Rifky.

"Kak Dara, aku juga minta maaf udah buat hubungan kalian renggang kemarin," ucap Yola sambil menunduk.

"Iya gak papa kok, lo gak salah, guenya aja yang salah paham kemaren," ucap Dara.

"Yaudah kak, aku mau siap siap dulu bentar lagi turnamennya dimulai," Yola pun pergi.

***

Selama pertandingan berlangsung, Dara berpisah dengan teman-temannya. Teman-temannya berada dibarisan penonton, sedangkan Dara berada dibarisan khusus pendamping.

"Aku ke kantin bentar ya, mau beli cemilan," ucap Dara.

"Mau aku anterin?" tawar Rifky.

"Emang nggak papa?"

"Gak papalah, lagian sekolah kita masih lama. Yaudah ayo,"

Dara dan Rifky menuju ke kantin. Candaan receh Rifky menemani perjalanan mereka.  Suasana riuh, banyak sekali pengunjung kantin hari ini. Karena banyak yang berasal dari sekolah lain.

Dara mengantri memesan batagor, sedangkan Rifky membeli ciki dan beberapa minuman. Saat sedang mengantri tiba-tiba ada yang menyenggol Dara dan rok Dara basah karena minuman yang dibawa orang tersebut tumpah.

"Aduh kak maaf nggak sengaja," ucap orang itu.

"Iya gak papa kok," Dara membersikan roknya dengan tisu.

"Tapi itu rok kakak basah,"

"Gak papa kok nanti kering sendiri,"

"Ada apa?" tanya Rifky.

"Oh ini tadi dia nggak sengaja numpahin es teh, tapi gak papa kok," jawab Dara.

Gadis yang tak sengaja menumpahkan minuman hanya menunduk takut.

"Yaudah, ayo balik lagi," ajak Rifky.

"Sekali lagi aku minta maaf kak," ucap gadis itu.

"Iya tenang, aku pergi dulu, lupain aja, gak papa kok," Dara dan Rifky kembali ke turnamen.

Saat mereka kembali, ternyata perwakilan dari sekolahnya sudah siap akan bertanding. Selama duduk Dara merasa tak nyaman, karena rok nya basah. Rifky menyadari tingkah Dara.

"Mau ganti baju olahraga?" ucap Rifky.

"Nggak bawa, kan gak ada mata pelajaran," jawab Dara.

"Di lokerku kayaknya ada deh, mau aku ambilin?"

"Gak usah, mana kuncinya aku ambil sendiri aja sekalian ganti,"

Dara menerima kunci dari Rifky dan menuju ke loker. Setelah mengambil baju olahraga Rifky dan ganti, Dara melihat Risti dan Farhan sedang berduaan di taman. Dara berinisiatif mengganggu mereka.

Dara mengendap-endap seperti maling jemuran, untuk mengejutkan Risti dan Farhan. Tepat sekali posisi duduk mereka membelakangi Dara, memudahkan Dara melakukan aksinya.

"Dooorrrr...!"

"Eh ayam," latah Farhan.

"Hayoo ngapain berduaan di tempat sepi, kata bunda kalo lagi berduaan yang ketiga berarti setan," ucap Dara, langsung duduk memisahkan Risti dan Farhan.

"Nah itu tau, kalo yang ditengah itu setan," sinis Farhan, Risti hanya menahan tawanya.

"Heh enak aja, mana ada sentan secantik dan seimut aku?" balas Dara tak kalah sengit.

"Oh ya sampe lupa, ngapain kalian berdua disini? Hayoo ngaku?" sambung Dara.

"Kok kepo ya dek?" ucap Farhan.

"Dih bang Farhan, sensi mulu perasaan sama Dara," ucap Dara.

"Nggak ngapa-ngapain kok, cuma duduk aja, oh ya tumben sendiri Rifky mana?" tanya Risti.

"Oh iya, pasti Rifky nungguin aku pergi dulu pay-pay," Dara berlari meninggalkan Risti dan Farhan.

***
Tbc....

Te Mea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang