39

1.5K 24 0
                                    

Baru beberapa hari di Bali, Dara dan teman-temannya serta orang tuanya sudah mengunjungi berbagai tempat wisata yang populer di Bali.

Bahkan saking sukanya dengan Bali, Dara ingin sekali memiliki rumah disini. Suasana yang masih kental dengan adat budaya, tempat wisata yang banyak, serta suasana asri masih sangat terasa.

Hari ini, hari dimana Rifky menjalankan rencananya. Rifky yang sudah mempersiapkan semuanya jauh jauh hari, berharap akan berjalan sesuai rencana.

Sedangkan Dara, sudah diajak Arin, Mella serta bundanya dan bunda Rifky untuk berbelanja. Dara sedikit bingung, tumben sekali para lelaki membiarkan mereka keluar sendiri. Namun Dara tak mau ambil pusing dengan semua itu.

***

Rifky, Yoga dan Dino sedang mendekor tempat yang sudah disiapkan Rifky, dan dibantu oleh pegawai penginapan.

"Itu kurang kekanan dikit," ucap Rifky memberi arahan kepada Dino dan Yoga.

"Udah belum?" tanya Dino.

"Nah disitu pas. Udah siap semuakan?" tanya Rifky.

"Udah semua, tinggal nunggu kabar dari Mella, kapan mereka pulang," ucap Yoga.

"Oke kalo gitu, kita bisa siap siap dulu,"

Mereka semua kembali ke kamar untuk mempersiapkan diri. Hari sudah menjelang sore Dara, Mella, Arin dan bunda sudah pulang berbelanja.

Setelah membersihkan tubuhnya Dara merebahkan tubuhnya sejenak.

"Dar ayo keluar?" ajak Arin.

"Ga ah capek gue, dari pagi jalan mulu. Lo berdua ga capek apa?" tanya Dara balik.

"Ahh ga mau tau lo harus ikut kita berdua," Mella menarik Dara keluar kamar.

"Ehh ehh kenapa mata gue harus ditutup segala?" tanya Dara bingung.

"Udah lo nurut aja sama kita," ucap Mella, sambil menuntun Dara menuju ke tempat yang sudah didekor indah.

Setelah sampai ditempatnya, Arin membisikkan sesuatu sama Dara, sebelum meninggalkan Dara.

"Jangan dibuka, sebelum disuruh buka. Oke, semoga bahagia selalu," bisik Arin, kemudian meninggalkan Dara sendiri.

Arin dan yang lainnya bersembunyi dibalik tembok melihat Dara yang kesal karena ditinggal sendiri.

"Mel, Rin lo berdua kemana oiii, jangan bikin gue takut dong," panggil Dara.

"Kenapa juga harus ditutup ni mata,"

Hingga Dara meresakan ada seseorang tepat berada dibepakangnya. Orang tersebut membuka tutup mata Dara.

Dara syok melihat pemandangan didepannya. Saking terharunya ia menitihkan air mata. Air mata bahagia. Dara membalikkan tubuhnya, melihat sosok Rifky yang membawa sebuket bunga dan kado.

"Happy aniversary sayang," ucap Rifky sambil menatap Dara penuh sayang.

"Hiks...kamu yang si-siapin ini semua hiks...." ucap Dara menahan tangisnya.

"Bukan aku aja sih, mereka juga bantuin aku," tunjuk Rifky pada teman-temannya dan orang tua mereka.

Tangis Dara tak bisa ia bendung lagi, lalu Dara memeluk tubuh Rifky.

"I love you," ucap Dara.

"I love you too sayang,"

"Cie yang lima tahun bareng terus," goda Dino.

"Pokoknya abis ini kita semua minta traktir makan-makan ya," timpal Yoga.

"Selamat ya sayang, semoga kalian berdua selalu bersama, dan juga ceper nikah biar bisa beri bunda cucu,"

"Ih bunda, apaan sih," ucap Dara, kemudian memeluk keluarganya dan teman-temannya.

Dimalam yang indah ini, dibawah sinar bulan dan bintang Dara berjanji akan selalu ada disamping Rifky dalam keadaan susah maupun senang.

***
Tamat

Huaaa akhirnya tamat sudah cerita Dara dan Rifky.

Maaf ya kalo cerita ini gaje:v

Ini cerita pertama yang sampai tamat, yang masih stay didraft:v

Moga kalian suka wkwk

Paypay, salam kenal dari aku

Te Mea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang