4

1.3K 251 36
                                    

Kau mungkin terkadang bisa mengabaikan suatu hal yang kecil, namun ketika suatu hari nanti kau sadar, hal kecil tersebut telah membuatmu kecewa..

"Naomi, mau contek punya mu..", ujar Aoi dengan nada suara yang penuh dengan penyerahannya. Dia sedang menyerah memikirkan kata-kata untuk tugas puisi yang di berikan Kaho sensei.

"Mana boleh contek, kan harus bikinan masing-masing", timpal Moe.

"Ahh aku sudah sangat pusing..", keluh Aoi sambil memanyunkan bibirnya.

Flip.

Hm jam segini Asahi mengirimi ku pesan, apa dia sedang jam kosong?

'Aku menyukaimu'

HEEE???!!!! ⊙﹏⊙

"Naomi?", Aoi.

"Ada apa Naomi? Kenapa muka mu kaget begitu?", Moe.

"Eng-engga papa, hehe", sahutku.

Aku tak harus langsung mempercayai pesan itu, bisa saja kan Asahi salah kirim? Atau alasan lainnya. Aku harus mengabaikannya (._.)

Tapi sialnya bahkan sejak menerima pesan itu hingga aku pulang sekolah aku kepikiran terus (T_T)

Bodoh memang.

Ah iya ngomong-ngomong apa Asahi memakai sepatu baru hari ini? Kan sebelah sepatunya ku ambil semalam >o<

Ketika aku baru saja sampai, aku melihat dua orang bapak-bapak berdiri di depan rumahku. Aku tak tahu siapa mereka, tapi ketika melihat kehadiranku, mereka langsung mendekatiku.

"Kimura Naomi 'kan?", tanya salah satunya.

Aku mengangguk. Aku menyadari bahwa ternyata keduanya adalah polisi.

"Naomi, bibi mu meninggal dunia"

"...."

--oOo--

'Berita hari ini, telah terjadi kasus perampokan sekaligus pembunuhan disebuah rumah yang berada di....'

Di kedai itu, Asahi nampak menajamkan matanya melihat layar televisi yang memberitakan kejadian yang terjadi pada sore tadi. Asahi kenal betul tempat kejadian itu, rumah yang tak pernah ia singgahi, rumah yang hanya sebatas ia ketahui keberadaannya.

"Naomi...", guman Asahi pelan.

"Wah.. Kasihan sekali, dengar-dengar yang terbunuh masih merawat seorang gadis yatim piatu"

"Sudah takdir, semoga saja gadis itu tabah"

✔ LIGHT [Hamada Asahi]Where stories live. Discover now