10

2K 275 89
                                    

Apa maksudnya?

Kenapa dia tahu aku ingin berhenti?

Tidak.

Bukan itu.

Aku baru menyadarinya.

Sial!

Asahi adalah orang yang memenuhi syarat untuk menghentikan Hikari ini!

Dan baru saja kematiannya terkuak jelas..

Gak..

Aku ga mau..

"Sekarang kamu akan bebas", Asahi.

Aku menatapnya.

"Kamu ga boleh pergi! Engga boleh!", teriakku.

Aku benar-benar tak sadar sudah melakukan semua ini. Aku tak mau dia pergi.

Tapi semuanya sudah terlambat.

Ibarat ritual, aku sudah tak sengaja melaksanakan ritual untuk menghentikan Hikari.

Aku..

"Oke, sekarang kita harus berpisah", Asahi. Nada suaranya begitu berat, namun dia masih dengan senyumannya.

"Engga! Aku rela jika harus mencari 10 orang mati dalam sehari! Aku rela tak menghentikan Hikari! Asalkan aku ga pisah sama kamu!".

Bodoh.

Tak ada gunanya lagi aku mengatakan itu.

Aku memegangi kedua tangan Asahi.

"..jangan .. pergi.. ", rintihku.

Tak ada suara.

Yang ada sekarang hanyalah seluruh tubuh Asahi dikelilingi cahaya-cahaya kecil yang begitu indah.

"jangan..."

"Naomi, makasih ya untuk semuanya, aishiteruyo"

"Jangaan..."

Aku menangis, aku tak mau dia pergi, aku bersumpah aku sangat ingin dia tetap disini, tetap jadi temanku setiap hari.

Aku merasa tanganku tak menyentuh tangan Asahi lagi. Aku seperti hanya memengangi angin ..

Cahaya disekeliling Asahi semakin menerang.

"Dah", ujar nya pelan.

"ENGGA!"

syut.

Lenyap.

Dia tak ada lagi di hadapanku. Benar-benar hilang.

Yang tersisa hanyalah percikan-percikan cahaya kecil bertebangan bagai kunang-kunang.

Tidak mungkin..

"Asahi.."

Kaki ku terasa sakit, aku pun terduduk.

Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah

Menangisinya.

Penglihatanku menghitam.

Rasanya kepalaku sangat sakit, sangat .. sangat sakit ..

Sampai akhirnya aku tak melihat apa-apa lagi.

Apa aku pada akhirnya tetap mati?






--oOo--




"Dia bangun! Dia bangun!"

"Panggil wali nya!"

"Baik!"

"Aish, akhirnya.."

✔ LIGHT [Hamada Asahi]Where stories live. Discover now