✔ LIGHT [Hamada Asahi]

5

🍃

Kemana aku harus mencari? Kemana lagi...

Sudah dua hari ini aku terus memikirkan arwah gentayangan, aku tidak menemukan mereka ╯︿╰

Aku lelah.

Flip.

Aku menghentikan langkah kakiku, pesan dari Asahi muncul di layar ponselku.

Sebuah pesan ancaman.

' kembalikan sebelah sepatu ku atau kau akan dapat akibatnya! '

Aku tersenyum, menganggap remeh perkataannya itu ∩(︶▽︶)∩

Hmm.. Ngomong-ngomong aku tak bertemu dia hari ini tadi, dan kemarin juga. Ah tidak, sudah tiga hari aku tidak melihatnya, apa jangan-jangan dia tidak masuk sekolah?

Aku mulai mengetik di ponselku, ingin menanyakan apakah Asahi tidak masuk sekolah atau memang aku saja yang tidak melihatnya..

Bruk!

"Eh maaf maaf!"

Itu yang diucapkan seorang laki-laki bertubuh tinggi ketika dia tak sengaja menabrakku dan membuat ponselku jatuh ketanah.

"Ini, sekali lagi maaf", ujarnya sambil menyerahkan ponselku yang terjatuh.

Aku terdiam, memandangi orang di depan ku itu.

"Kenapa?", tanyanya.

"Nama mu siapa?", tanyaku balik. Lelaki itu mengerutkan dahinya.

"Nama mu siapa???", tanyaku lagi.

"Adachi Yuto"

"Terimakasih! Kau targetku!" ╰（￣▽￣）╭

By the way, dia sudah mati. Tentu aku tahu karna aku membuka penglihatanku untuk mencari mangsa! (∩_∩)

Lelaki bernama Yuto itu nampak memandangiku bingung dengan perkataanku.

"Target apa?", tanya Yuto.

Mana mungkin aku memberitahunya, nanti usahaku gagal  ￣ 3￣

Dua hari setelahnya, aku masih menyelidiki kasus Yuto, sedikit demi sedikit aku mendapatkan pencerahan bagaimana ia mati dan aku harus segera menemukan mayatnya, tak lupa dibantu oleh partner ku, Ikumi.

Bel pertanda waktu pulang berbunyi, semua siswa yang tadinya mengantuk matanya jadi segar kembali setelah mendengarnya. Dengan tergesa-gesa semuanya keluar dari kelas setelah Sensei meninggalkan kelas.

"Aaa, mau cepat cepat mandi, badanku rasanya gatal", ujar Moe.

"Ayo", ujar Aoi.

Aku, Moe dan Aoi pun berjalan keluar kelas setelah memasukkan barang-barang kami kedalam tas masing-masing.

"O, kalian duluan aja, aku ada urusan", ujarku. Sebenarnya tak ada urusan, cuman aku mau menemui Asahi.

"Oke", ujar Aoi beriringan dengan Moe yang menganggukan kepalanya.