30. Ada gue disini

7.1K 272 7
                                    

Putar mulmednya guys :)
Baca pelan-pelan ya! Semoga bisa ngena ke hati kalian yang sedang menghalu wkwk...

( Vierra-Rasa ini)

30. Ada gue disini

Hujan sore ini mengguyur kota Jakarta. Terkhusus kota Jakarta Utara. Ya, andhara masih berada di daerah Jakarta utara karna sedari tadi dirinya tidak menemukan bus menuju tempanya. Sekalipun ketemu itupun arahnya ke Jakarta Timur. Andhara rasanya pengin nangis sekarang juga.

Kini andhara sedang duduk di teras masjid yang berada di daerah Jakarta utara. Tadi dirinya sudah menyelesaikan solat magrib dan karna diluar hujan jadinya ia akan melanjutkan perjalanannya lagi nanti setelah hujan sudah reda.

Hp-nya mati, dan chargernya tertinggal di tas. Jadinya ia tak bisa menghubungi siapa-siapa. Dan dari siang dirinya belum makan, saat di apartemen bibi itu sudah menyodorkan makanan kepada andhara, namun andhara memilih untuk membiarkannya karna tak nafsu.

Dan kini ia sendirian diluar masjid, orang-orang yang usai berjamaah kini sudah berhamburan pulang menuju rumahnya masing-masing. Andhara takut. Sangat-sangat takut. Bagaimana tidak?! Langit sudah gelap, di masjid ia seorang diri. Hanya sunyi dan suara air hujan yang terdengar deras di kupingnya.

Andhara hanya bisa berdoa dan berdoa kepada tuhan. Agar dirinya dijaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Yaallah andhara takut, selalu lindungi andhara yaallah!

Lama kelamaan suhu ditubuhnya terasa dingin. Baju tipisnya tak mampu menjaga kulitnya dari sepoian angin yang terasa dingin. Alhasil, andhara hanya bisa memeluk tubuhnya dengan kedua tangan yang dieratkan.

"Hiks.. Andhara pengen... Hiks... Pulang ..hiks.."

Andhara hanya bisa menangis. Air mata itu terus-terusan membasahi pipinya. Kepada siapa ia minta tolong di kota yang terkenal keras ini. Tadi andhara sudah mencoba meminjam ponsel orang, namun orang itu malah mengira andhara 'penipu modus', andhara saja tidak habis fikir kenapa dirinya dipanggil penipu modus. Alhasil, andhara tidak jadi pinjam. Memang ya, orang itu bisanya nuduh doang tanpa mau cari tahu dulu.

Lama berdiam diri. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan masjid itu. Lalu andhara mendongak karna cahaya lampu itu membuat matanya memicing. Namun sebisa mungkin ia bersikap biasa saja dan menyeka air matanya. Takut orang yang keluar mobil itu melihatnya menangis kan malah dikira ada apa-apa nantinya.

Seketika mata andhara membulat sempurna, hatinya merasa lebih tenang dari sebelumnya dan andhara harap ini bukan mimpi.

"Adytama..." lirihnya pelan. Sangatlah pelan. Seakan ini semua hanya mimpi. Tidak percaya.

Adytama langsung berlari menerjang derasnya hujan. Menuju andhara yang masih terduduk lemas dengan kedua tangan dieratkan ke tubuhnya karna kedinginan. Adytama tidak percaya, apa benar itu andhara yang dilihatnya?!

"Ra? Ini lo?" tanya adytama hati-hati. Entah kenapa, melihat keadaan andhara sekarang ini membuat hati adytama sakit. Dengan rambut yang di urai bebas, wajahnya yang sedikit pucat dan suhu badannya dingin.

"Ra?" tanya adytama lagi. Namun tidak ada jawaban dari andhara.

Adytama merasakan sesak karna tubuhnya seperti ada yang memeluk. Ya, andhara memeluk adytama dengan sangat erat. Adytama tak melepas pelukan itu, karna ia tau andhara sangat kacau malam ini.

Lalu adytama membalas pelukan andhara, beralih tangannya yang mengelus puncak kepala andhara sayang. Entah kenapa, seperti ini adytama merasa sangat nyaman.

"Tama.. Hikss.. " andhara semakin terisak. Tangisnya pecah seketika, sehingga membuat baju adytama sedikit basah akibat air matanya. Namun andhara tak peduli.

ADYTAMA [Completed]√Where stories live. Discover now