40. Kota Tua

6.2K 253 4
                                    

40. Kota Tua

Acara Classmeting sudah selesai setelah lima hari berjalan. Dan finalnya adalah kemarin yaitu melukis tong sampah, membersihkan kelas dan pembagian hadiah untuk pemenang lomba Classmeting.

Dan sekarang adalah hari yang paling di tunggu oleh para siswa, yaitu pembagian raport. Lalu libur sekolah dan akan masuk seperti biasa yaitu satu minggu yang akan datang.

"Ra, yang ngambil rapot lu siapa?" tanya Felin. Mereka berempat kini sedang berada di warung depan sekolah, untuk menunggu para orang tua mereka datang.

"Ibu gue sih. Kalo lo siapa? Tante Vania?"

"Iyalah, siapa lagi"

"Bokap lo?"

"Bokap gue kan masih di Amerika, baru pulang besok" jawab Felin, lalu Andhara pun ber-oh ria.

"Enak tuh, langsung auto jalan-jalan dong bokap dateng" ledek Viona.

Felin pun langsung menoleh, "Mau ikut kaga?"

"Gue mau liburan sama keluarga gue sendiri, sama Anna juga"

"Kemana?" tanya Andhara.

"Nggak tau juga sih, Ra. Pokoknya diluar Jakarta" jawab Viona, "Kalo lo kemana, Ra?"

Andhara menggidikan kedua bahunya, "dirumah ajalah" jawabnya.

"Liburan sama kita aja gimana? Sekali-kali liburan berempat dongg!" rengek Anna.

"Yahhh, tapi gue gabisa guys" ujar Viona tak enak, "bonyok ngajakin gue liburan, lo pada kan tau kalo gue jarang banget kumpul sama mereka" kedua orang tua Viona pergi merantau ke Malaysia, membuat Viona harus dititipkan kepada neneknya. Dan akan pulang ke Jakarta, jika ada waktu luang.

Maka dari itu, waktu Viona bersama kedua orang tuanya sangatlah terbatas. Tentunya beda dengan ketiga temannya, yang setidaknya masih bisa kumpul bareng keluarga tiap hari.

"Nggak papa, Vi. Lagian juga gue palingan nggak dibolehin deh sama Ibu gue, disuruh dirumah. Kalopun liburan juga enggak boleh nginep" ujar Andhara, "Percuma ngajak gue mah"

"Kalo sama Adytama, boleh kann?!" goda Felin seraya menyenggol bahu Andhara.

"Apalagi! Sama temen cewek aja belum tentu boleh, apalagi sama cowok" jawab Andhara.

"Kalau misal Adytama ngajakin lo pergi, lo mau nggak Ra?" tanya Anna.

Andhara nampak berfikir dahulu, "Enggak tau! Apaan sih, malah pada bahas tuh cowok" ucap Andhara. Diam-diam Andhara mengulum senyumnya saat mengingat laki-laki yang kemarin-kemarin selalu membuatnya tersipu.

"Halahhh, lama-lama makin deket aja tau lo berdua. Apa jangan-jangan udah jadian ya? Tapi nggak bilang-bilang sama kita?" tanya Viona penuh selidik.

Andhara tersentak mendengar tuduhan Viona yang sama sekali tidak ada benarnya, "jangan ngaco deh lo, Vi" sergah Andhara tak terima.

"Yaelah Ra, jangan mau kali di PHP-in doang sama si Tama. Deket doang tapi nggak dikasih kepastian terus buat apa? Nyakitin ati doang!" celetuk Felin.

Andhara mencerna semua ucapan Felin. Ada benarnya juga sih, nyaman tapi kalo nggak ada status apa-apa juga kan nyakitin diri sendiri. Ibarat digantungin doang tanpa ada kepastian.

"Gue nggak mau terlalu ngarep, Fel sama dia" ujar Andhara, "lagian juga nggak mungkin lah gue minta kepastian sama si, Tama. Emang gue siapa? Haha"

"Enggak se-populer Amira" tandas Andhara. Lalu tersenyum miris.

"Lo jangan mikir kayak gitu lah, Ra. Nggak semua cowok suka sama cewek yang populer kok" ujar Viona.

ADYTAMA [Completed]√Where stories live. Discover now