you

1.7K 234 96
                                    

jisung kebingungan mencari ruangan kelasnya, dia sudah telat lima menit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

jisung kebingungan mencari ruangan kelasnya, dia sudah telat lima menit. sibuk mencari kesana kemari, tapi hasilnya nihil.

dilihatnya ada seseorang yang baru saja keluar dari toilet, dia berjalan menghampirinya.

jisung menepuk pundak orang itu, "permisi, tau ruangan 005/3 gak?"

orang itu menengok ke arahnya, "gue juga gak tau itu dimana, mau cari bareng?"

"lo di kelas itu juga?"

"iya, pengantar sosiologi kan?"

"iya bener, lo anak antropologi?" tanya jisung.

"iya, gue maba." jawab orang itu singkat.

"sama, gue juga maba. boleh kenalan?" jisung sudah mengulurkan tangannya untuk berkenalan, namun orang itu terlihat cuek.

"nanti aja kenalannya, ini kita udah ketinggalan banyak banget. langsung ke kelas aja." orang itu melenggang pergi.

jisung menarik uluran tangannya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia langsung mengekori orang itu di belakang.

sesampainya mereka di kelas, beruntung belum ada dosen yang datang. mereka langsung mengambil langkah untuk duduk.

"nah, sekarang udah boleh kenalan kan?" senyuman jisung merekah seperti bunga bermekaran.

"boleh, gue lee felix. lo?" jawab felix dengan santai.

jisung sempat memicingkan matanya, pertanda ia kaget, kaget karena ini adalah felix, kekasihnya changbin. pantas saja tadi dia merasa seperti pernah mengenalnya.

"felix? lo inget gue nggak?"

felix tampak bingung, "siapa?"

"gue han jisung, temen musiknya changbin, lo inget gue kan?"

felix mengernyitkan dahi, "oh? jisung? iya iya, gue inget kok."

"apa kabar? lo beda banget ya sekarang." senyuman lebar terpatri di bibir jisung, menandakan kalau dia sedang senang.

"baik, gue sama aja kali dari dulu!"

"lo beda, kali ini makin tambah manis, sampe pangling gue."

felix cuma diam, memperhatikan wajah jisung yang selalu tersenyum.

jisung dan felix itu memang saling mengenal, tapi tidak dekat. karena changbin selalu melarang felix untuk bergabung dengan teman-temannya.

"lo bukannya tinggal di kanada?" tanya felix.

"iya, gue udah tinggal disini lagi dong sekarang."

"kenapa? patah hati ya?" felix menggoda jisung, yang digoda hanya tersenyum.

"bukan, gue mau mencari harta karun gue yang hilang." jisung lagi-lagi tersenyum.

senyuman jisung semakin melebar, felix yang melihat senyumannya langsung merasakan desiran jantung dengan ritme cepat.

felix bermonolog, "sadar lee felix."

🌠

changbin sekarang berada di perpustakaan kampus, sedang sibuk mengurus proposal untuk semi skripsinya.

dia tidak sendiri, melainkan ada seorang gadis yang terlihat sibuk dengan ponselnya, iya dia yena.

yena langsung meletakkan ponselnya dan mengalihkan atensinya ke changbin.

"bin, gue bosen nih, jalan yuk kemana gitu."

changbin masih sibuk berkutat dengan laptopnya, "nanti dulu ya, dikit lagi selesai."

"selesainya kapan sih? udah 2 jam gue nemenin lo disini. bosen tau!"

changbin mengalihkan atensinya ke yena dan mengusak rambutnya, "emang mau jalan kemana, hm? gue kan harus jemput felix nanti."

"gue mau sushi. felix suruh belajar mandiri dong! suruh pulang sendiri, naik ojek kek, apa kek."

"tapi ini hari pertama dia kuliah, kalo dia nyasar gimana?"

"felix bukan anak kecil lagi kali, lagian gak selamanya dia harus bergantung terus sama lo."

changbin beralih mencubit pipi yena dengan gemas, "jangan ngomong kayak gitu, lo sendiri juga masih kayak anak kecil kok."

"ih! gue udah dewasa ya!" yena mempoutkan bibirnya.

"jangan ngambek gitu dong. yaudah, nanti gue pesenin dia ojek aja. sekarang, ayo kita isi perut lo yang buncit itu."

"yey! makasih sayang!"

changbin langsung membereskan peralatannya dan menarik tangan gadis itu keluar dari perpustakaan.

mereka saling bertautan tangan, tanpa sadar ada yang sedang memperhatikan mereka.

"brengsek."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
stillWhere stories live. Discover now