love

1.4K 226 167
                                    

kalian nih, bacanya pake urat semua ya!😾

"sung, udah ketemu bukunya?" felix menepuk pundak jisung

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"sung, udah ketemu bukunya?" felix menepuk pundak jisung.

iya, mereka sedang berada di perpustakaan, mencari buku yang diperlukan, karena mereka diberi tugas teknik penulisan ilmiah oleh dosen.

jisung terkejut, "eh-felix? udah kok."

"ngeliatin apa sih?" felix berusaha melihat arah pandangan jisung, tetapi jisung menutupinya.

"gak liat apa-apa, ayo kita kerjain tugasnya." jisung langsung menarik tangan felix menuju ke meja mereka.

selama sepuluh menit berkutat dengan kertas, jisung mendengar bunyi perut felix yang keroncongan.

"lo belum makan?" tanya jisung.

felix tertawa kecil, "belum hehe."

"mau makan dulu? ini bisa kita lanjutin besok." tawar jisung.

"gue lagi diet."

jisung mengernyitkan dahinya, "hah? ngapain diet? udah kurus begini kok."

"kurus darimana? gendut begini juga!"

"udah, gausah sok diet-dietan. ayo makan!"

"makan apa ih?"

jisung sempat berpikir, "mau sushi?"

"boleh tuh, tapi gue takut dicariin kak changbin."

jisung mengusak rambut felix, "izin aja dulu."

felix mengangguk dan langsung mengecek ponselnya, ada beberapa notif pesan dari changbin.

pigunny🐷
| love, maaf ya aku gak bisa jemput kamu
| aku ada konsul ke dosen pembimbing
| nanti aku pesenin ojek ya

felix langsung murung, jisung yang melihat perubahan mood felix langsung bertanya.

"kenapa?" tanya jisung kepada felix yang langsung menundukkan kepalanya di meja.

"gak jadi makan, mau pulang." sahut felix dengan suara paraunya.

jisung paham betul kalau felix sedang menangis sekarang.

"kenapa? gak diizinin?"

"bukan." felix menggelengkan kepalanya.

"terus kenapa? berantem sama changbin?"

"bukan juga." felix menggeleng lagi.

jisung jadi merasa bersalah, dia pun juga bingung harus melakukan apa agar membuat mood felix membaik.

"just tell me what happened. i'm worried, lix."

"i'm fine, really. ayo kita makan sushi." felix langsung membereskan perlengkapannya dan memasukkan ke ranselnya.

"loh, gak jadi pulang?"

"gue laper, ayo makannn."

jisung cuma terheran dengan perubahan mood felix dan memutuskan untuk membereskan perlengkapannya juga.

mereka keluar dari perpustakaan, menuju ke restoran sushi terdekat.

felix, di sepanjang perjalanan tidak berhenti mengoceh, jisung sampai kelabakan untuk menanggapi tiap ocehan felix.

di pikiran jisung saat ini, ternyata felix adalah orang yang ceria. tapi kita tidak tau kan, bahwa orang yang terlihat ceria ternyata menyimpan berjuta kesedihan?

sesampainya mereka di restoran sushi, mereka langsung menuju ke meja dan memesan makanan.

setelah makanan sudah tersaji, felix langsung memakannya dengan lahap.

jisung mengambil sumpit felix, "baca doa dulu!"

felix mencebik kesal, "ih, udah kok tadi."

"kapan? gue gak denger tuh."

"di dalem hati lah! kalo keras-keras, nanti jadinya riya!" felix langsung mengambil alih sumpitnya yang berada di tangan jisung.

jisung cuma menggelengkan kepalanya, dia langsung menyerah kalau felix sudah bersikap seperti itu, daripada moodnya berubah lagi.

🌠

"bin, itu felix bukan sih?" yena menunjuk ke arah sosok felix yang sedang menikmati sushinya sambil tertawa bersama orang lain.

changbin yang sedang menyuapkan sushi ke mulutnya langsung terkejut, "mana?"

"arah jam duabelas, sama cowok."

changbin berputar balik dari kursinya dan mengikuti arah tangan yena, "lah, iya itu felix. sama siapa tuh?"

changbin merasa geram melihat felix tertawa bersama orang lain. ingin rasanya changbin menghampiri felix, tapi dia teringat bahwa dia tadi baru saja berbohong ke felix.

"ya mana gue tau! coba lo tanya lah."

changbin mengangguk dan langsung membuka ponselnya untuk mengetik pesan ke felix, namun pesan yang tadi dia kirimkan hanya dibaca oleh felix.

changbin
love, kamu dimana? |
kok pesanku cuma dibaca? |
udah pulang kah? |

tak perlu menunggu waktu lama, ada balasan pesan dari felix.

haengbokie🐰
| aku di perpus nih
| ini mau pulang kok

"shit, dia bohong sama gue." changbin berusaha mengontrol emosinya.

"kita keluar aja yuk? takut nanti felix liat kita, bahaya." yena langsung beranjak dari kursinya, "ayo bin." dia langsung menarik tangan changbin.

sepertinya jisung punya penglihatan yang bagus, dia melihat changbin dan yena yang berjalan dengan terburu-buru sambil bergandengan tangan.

"daritadi ngeliatin apa sih?" felix, lagi-lagi mengikuti arah pandangan jisung.

jisung langsung memegang kedua tangan felix dan atensi felix kembali kepada jisung.

felix tersenyum, "gak perlu ditutupin sung, gue udah liat kok dari awal."

"lix? are you okay?" tanya jisung khawatir.

"i'm okay, gue pulang bareng lo ya?" felix langsung beranjak dari kursinya dan mengetikkan sesuatu di ponselnya.

felix
kak, gausah pesen ojek |
aku dijemput kak chan |

pigunny🐷
| hati-hati ya, love
| kabarin kalo udah sampe rumah

felix
iya kak |

"dia bohong lagi sama gue, yen."

changbin yang sedari tadi diluar restoran, memantau pergerakan felix. matanya menatap nanar saat felix masuk ke mobil bersama orang lain, yang changbin pun tidak jelas melihat siapa orang yang bersama felix sekarang. karena atensinya hanya berpusat kepada felix.

yena menggenggam tangan changbin, "ada gue disini, sayang."

"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
stillजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें