what can i do

1.8K 186 57
                                    

dengerin mulmed ya sayang!

"jadi kak changbin-" felix terkejut mendengar penjelasan changbin yang benar-benar dijelaskan secara detail

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"jadi kak changbin-" felix terkejut mendengar penjelasan changbin yang benar-benar dijelaskan secara detail.

"iya, aku lagi desain untuk rumah masa depan kita. aku tau, aku salah besar udah sembunyiin ini dari kamu. disisi lain, aku mau kamu tau kalo aku lagi nyiapin sesuatu buat kamu. tapi, aku mau jadiin ini sebagai kejutan aja, supaya kamu seneng." tutur changbin.

felix mengusap matanya yang mulai basah karena air matanya, "kak, maaf."

changbin tersenyum, "gak perlu minta maaf, emang udah takdirnya begini. kamu sama jisung, aku tetep sendiri."

felix memegang kedua tangan changbin, "perlu kakak tau, awalnya aku emang kecewa banget sama kakak. kakak selalu ngelarang aku untuk bergaul sama orang-orang, tapi kakak sendiri malah seenaknya. tapi, aku beneran gak tau kalo kakak udah mikir sampe sejauh ini."

"iya, ini memang kesalahan aku. makanya, aku mau minta maaf sekaligus terima kasih ke kamu. kamu masih felix yang dulu ternyata."

"felix gak akan berubah kak, meskipun kita gak bisa kembaliin yang dulu lagi. kita masih tetep bisa berhubungan dengan baik kan?" tanya felix.

changbin mengangguk, "apapun yang kamu mau, aku bakalan selalu ikut. so, sekarang kita temen baik ya?"

felix mengangguk dengan mantap, "of course!"





setelah felix pulang dari apartemen changbin, ia segera menghubungi jisung untuk bertemu.

felix sekarang berada di cafe yang tidak jauh dari apartemen changbin.

menunggu waktu lima menit, jisung muncul dan melambaikan tangannya ke arah felix.

felix memasang ekspresi datar tanpa senyuman, ia memandang wajah jisung penuh dengan rasa kecewa.

"kok tumben ngajak ngedate di cafe? biasanya mau dirumah aja kamu." tanya jisung.

"gue mau putus." ucap felix tanpa basa basi.

jisung terkejut, "ngomong apa barusan?"

"GUE MAU PUTUS!" teriak felix.

beruntung keadaan cafe sedang sepi, jisung menoleh melihat keadaan sekitar akibat teriakan felix.

"kenapa? gue ada salah?" nada bicara jisung juga mulai berubah.

"lo intropeksi sama diri sendiri, lo bukan anak kecil yang harus gue bilangin terus." ucap felix sarkas.

jisung mencengkram dagu felix, "kalo lo gak mau ngomong salah gue apa, jangan salahin kalo gue main kasar ke lo."

felix meringis kesakitan, "lepasin! sakit!"

dia ingin melawan, namun tenaga jisung jauh lebih besar.

jisung menarik felix paksa keluar dari cafe, ia menyeret felix untuk masuk ke mobilnya.

"lo putusin gue karena masih sayang changbin?" tanya jisung, namun tidak ada jawaban dari felix.

jisung mulai habis kesabarannya, ia mencium felix secara paksa dan berakhir felix mendorongnya.

jisung yang tidak terima langsung menampar wajah felix.

"gue mau putus hiks." felix menangis sesenggukan, menahan sakit bekas tamparan dari jisung.

"maaf, maaf, gue gak sadar. maaf, felix." jisung memeluk tubuh felix, namun responnya tetap sama.

felix tidak ingin disentuh sedikit pun oleh jisung.

"gue dari awal gak pernah cinta sama lo, gue cuma cinta sama kak changbin. lo udah ngerusak kebahagiaan gue, lo selalu kasar sama gue. lo gak akan pernah bisa gantiin kak changbin, gak akan." felix keluar dari mobil jisung.

jisung geram, "liat aja, gue gak bakal tinggal diem."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

stillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang