Satu

15.8K 670 30
                                    

"Assalamualaikum .... Pak Tono‼‼ bukain gerbangnya‼" teriak Lena. Wajahnya bahkan sampai di tempelkan ke sela-sela gerbang.

Bukannya  nggak bisa buka gerbang sendiri, dia tau kok kalo gerbangnya cuman dikunci pake engsel besi.  Dibuka sendiri dari luar juga sebenernya bisa. Tapi berhubung tangan Lena lagi pegang rantan makanan, dan sebenernya dia itu lagi mager banget. Kalo aja bukan karna maminya yang crewet itu bakal ngomel-ngomel kalo dia nggak manut disuruh, ogah dia panas-panasan ke rumah tetangganya  ini.

Dari arah halaman belakang, terlihat Pak Tono lari terpogoh-pogoh.

"Udah nunggu lama ya neng? Duh. Maap ya neng." Ucap Pak Tono merasa bersalah. Padahal dia hanya menaruh piring aja kedapur sebentar, tapi terlalu takut kalo tetangga majikannya itu marah.

"Yaa... sebenernya Lena juga baru sampe sih.." cengir lena merasa tidak enak mlihat ekspresi bersalah Pak Tono.

"Bunda di rumah nggak?" kata  Lena melangkahkan kakinya saat gerbang sudah di buka.

"Si ibu mah baru aja pergi neng. Tapi Mas Haikal ada kok di rumah." jelas Pak Tono.

"Owh oke. Yaudah Lena masuk dulu ya pak."

"Iya neng. Mangga." ucap Pak tono mempersilahkan. Tapi saat lena sudah menjauh dan telah mencapai pintu depan rumah, Pak Tono baru ingat sesuatu.

"NENG!NENG LENA! DIDALEM ADA DEN ROMEO NENG!" teriak Pak Tono keras. Namun Karna jarak antara pos satpam depan dan rumah utama yang lumayan rada jauh, ditambah kuping Lena yang emang rada budek kali  ya, membuat ucapan Pak Tono sama sekali tak didengar Lena.

***
"Assalamualiku. Mas Ical, Lena datang‼"

Lena membuka pintu rumah tetangganya itu  santai. Udah biasa dia mah keluar masuk rumah tetangganya ini. Udah dia anggap kayak rumah sendiri.

"Mas Ical‼ Lena  bawa sayur kangkung bikinan mami nih. Tapi katanya buat Bunda Anisa. Nggak boleh dimakan Mas Ical. Katanya mami, mami bakal marah kalo diabisin Mas Ical. Mami mau minta pendapat bunda soalnya‼ " jelas Lena teriak-teriak. Tak peduli teriakannya itu akan didengar oleh si pemilik rumah atau tidak.  Yang penting dia udah nyampein pesan maminya kan??

Rumah keliatan sepi. Jadi dia langsung menaruhnya di pantri. Padahal biasanya si bibi yang beresin rumah bakal keliatan sibuk dapur. Tapi berhubung sepi, dia taruh aja. Lagian orang-orang rumah bakal tau kok kalo ada rantan maminya di rumah ini ya  pasti ada makanannya.

Selesai tugasnya sebagai kurir tukang antar, Lena membalikkan badannya. Mau pulang. Rebahan lagi dikamar.

"BWAAAAAA‼‼‼!"

"AAAAAAAAAAAAA‼‼‼‼"

Lena berteriak Kaget. Terkejut dengan topeng tengkorak tepat dihadapannya. Sedangkan Romero, si biang keladi malah tertawa terbahak-bahak  melihat ekspresi Lena yang berteriak heboh dengan muka ketakutan.

Mendengar teriakan heboh, Haikal langsung keluar dari kamarnya, buru-buru melihat ulah apa yang dilakukan temannya kali ini.

Sesampainya di dapur, terlihat Lena yang pucat pasi berbegangan pada pantri dapur. Sedangkan si biang kerok malah masih asik tertawa terbah-bahak hingga terduduk di lantai. Haikal jadi kasian melihat lena.

Dihampirinya Lena yang masih terkejut. Lena mendongak saat merasakan kehadiran haikal di dekatnya.

"Mas icalll‼‼! Itu mahluk udik satu kenapa  bisa disini sih. Usir aja ihh.." adu Lena histeris.

Haikal hanya meringis mendapat respon seperti itu.

"Yang  kamu bilang orang udik  itu calon pacar kamu loh.." sahut Romeo yang udah pulih dari tawanya.

"Pacar? Cuuiih‼" jawab Lena meremehkan. Nggak sudi dia punya pacar gembel kayak gitu.

"Wah wah..ngeremehin nih anak satu." Romeo tidak terima. Bahkan  jari tanganya sampe menunjuk-nunjuk Lena.

"Kal. Minggir." Suruh Romeo.  Berjalan mendekati  Lena yang sudah memasang kuda-kuda siap lari.

"Mau apa lo. Beraninya sama perempuan. Ciken...." ucap Lena menantang. Padahal dalam hati mah dia ketar-ketir siaga satu.

"Romeo menaruh tangannya dipinggang. Semakin takjup dengan sifat Lena yang semakin berani padanya.

Romeo mengatur pernafasannya, gerak tubuhnya juga dia buat seolah-olah tak jadi mengajak adu gulat Lena. Membuat Lena yang tadinya udah  pasang kuda-kuda siap tempur langsung ikutan jadi biasa saja. Padahal itu mahtak-tik romeo buat –

"WWUAAAAAAAA‼‼!" Lena langsung lari tunggang-langgang. Menghindari Romeo yang tiba-tiba melompati meja pantri. Mereka bahkan kini kejar-kejaran mengelilingi meja makan.

"MAS ICALLLLL‼! TOLONGIN..." teriak Lena masih dalam kejar-kejaran.

"YA ALLAH MAS ITU TEMENNYA DIPENGGANGIN NAPA. KALO PERLU DI IKET. DIRANTAI. DIGEMBOK. MASUKKIN KARUNG. DIPUKUL. HANTAM. BANTAI. TERJANG. CEBLUNGIN SUMUR. TIMBUN PAKE TANAH. MAS ICALLLLL TOLONGINNNNNN‼‼"

Haikal yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala pasrah. Menunggu waktu hingga mereka berdua kelelahan atau Lena yang berhasil kabur dan meminggalkan rumahnya yang berantakan. Sabar-sabar.

****

15/01/2020

LUGUWhere stories live. Discover now