Chapter 18

636 82 4
                                    

"Young n Reckless"

Setelah sampai di rumah sakit, Tzuyu langsung di bawa menuju ke dalam ruang gawat darurat untuk di tangani lebih lanjut.

Sedangkan tiga serangkai yang sedari tadi mengikutinya di haruskan menunggu di luar.

Mereka pun akhirnya duduk manis di depan ruangan demi menunggu pria itu.

Mina yang menyadari Chaeyoung meringis kesakitan langsung membawa temannya itu menuju ruang perawatan.

Beruntung ia termasuk orang yang cukup di kenal di rumah sakit ini, jadi ia bisa leluasa menggunakan ruangan tersebut untuk mengobati Chaeyoung.

Mina's POV

Kini aku dan Chaeyoung berada di dalam ruangan medis berdua saja, rasanya deg degan ketika berada di dalam situasi ini, tapi aku tetap berusaha untuk bersikap tenang.

Aku berusaha meletakkan kapas yang sudah ku beri antiseptik ke luka Chaeyoung. Lukanya tak begitu besar tetapi bocah yang di depanku ini tak bisa berhenti merengek. Bahkan belum sempat aku menempelkan kapas pada lukanya, ia sudah berteriak duluan.

Diriku cukup jengkel dengan sikapnya yang kekanak-kanakan itu, kalau tidak sayang mungkin aku sudah menyumpal mulutnya yang berisik itu menggunakan kaos kaki.

Saat kapas mendarat pada lukanya, ia malah bergeliat layaknya cacing yang kepanasan, karena itu aku terpaksa meregangnya.

"Diam!" ia langsung terdiam kaku.

"Good boy..." ku tepuk kepalanya sebagai hadiah.

Setelah selesai membersihkan lukanya, aku kemudian memberikan saleb pada punggungnya yang lebam.

"Tunjukkan punggungmu..." ia pun berbalik dan membuka sedikit bajunya.

'Hishhh dia kurus sekali...punggungnya seperti tak ada isinya..'

"Ouchh..." ia kembali meringis kesakitan saat kulitnya bersentuhan dengan gel dingin itu.

"Tenanglah, ini hanya sebentar kok..." aku berusaha menenangkannya, lagi.

Chaeyoung menggenggam kuat sprei tempat tidurnya, aku tau kali ini ia benar-benar kesakitan karena luka lebam di belakangnya yang lumayan besar.

Habis mengobatinya aku kembali memasukan peralatan-peralatan medis ke tempat semulanya.

"Mina-ya..." ia memanggil ku dan aku langsung menghentikan aktivitasku.

"Kenapa? "

"Maaf..."

"Wae?"

"Gara-gara ku kalian jadi di ganggu oleh para preman itu.." selama perjalanan pulang tadi ia yang memimpin jalan pulang kami, karena ia yang meminta sendiri.

Sebenarnya kami bertiga adalah pendatang baru di Seoul, jadi kami tak terlalu mengetahui selak beluk jalan di sini.

"Chaeyoung-ie...it's ok...jangan khawatir aku baik-baik saja lihatkan..." aku bergerak bak penguin ke sana dan ke mari untuk memperlihatkan kondisi ku.

Ia sempat tersenyum melihatku, tapi tak lama kemudian ia kembali hanyut dalam kesedihan dan menundukan kepalanya.

Suara isakan mulai terdengar tak lama kemudian, tangannya juga tiba-tiba mengepal dan keningnya mengkerut.

Kali ini Chaeyoung terlihat seperti baby yang tengah menahan tangisnya.

Melihat itu aku mulai panik dan segera mendekatinya.

Can I 'Trust You' ? [ JiTzu X SaTzu ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang