Chapter 74

556 70 35
                                    

"Cold War"

Sana's POV

"Sa-sana-chan kau kah itu?"

Keempat pasang mata serempak menatapku dengan berbagai macam emosi hingga membuatku tak mampu berkutip. Salah satu dari mereka tiba-tiba memberontak dengan menggoncang kuat tubuhku.

"Hei kau budek ya jawab aku!"

Aku memandang ngeri dirinya, tanpa kusadari cengkramannya semakin lama semakin dalam sampai kukunya menancap kulit lenganku.

"Momo-ya appo..." aku meringis kesakitan bahkan mataku sudah berkaca-kaca.

Momo menggertakan giginya, aku rasa dia lebih tersakiti ketimbang diriku.

Ia baru mau membuka mulutnya, tapi Jennie lebih cepat menariknya dariku.

"Sana..apa yang terjadi padamu?" tanya nya seraya menunjuk perutku.

Aku tak bisa menjawabnya, tubuhku malah gemetaran saking takutnya.

"A-aku-"

"Sana-ah..selama ini kau membohongi kami?" Eunha bertanya padaku dengan raut kekecewaan.

Jisoo hanya terdiam, aku rasa otaknya masih memproses kejadian ini.

Dan aku makin merasa bersalah melihat mereka semua.

"Ka-kalian aku bisa jelaskan.." gugup ku.

"Kalau begitu jelaskan Sana! Apa maksud dari semua ini? Dan bagaimana kau bisa hamil?!" Momo berteriak hingga menarik perhatian pengunjung lainnya.

Okaa-san bersama mama tiba-tiba muncul dari kerumunan orang-orang.

"Sana? Apa yang terjadi?" okaa-san menghampiri ku namun ia langsung terkejut saat melihat teman-temanku.

Aku mengisyaratkannya bahwa aku baik-baik saja, terus memintanya agar tak mencampuri urusan kami.

"Aku akan menjelaskan semuanya pada kalian, tapi tidak disini.." aku mematai para pengunjung lainnya secara tak langsung memberitahu mereka kalau tempat ini tidaklah cocok untuk berbicara dan teman-teman ku pun mengangguk paham.

"Baiklah, ayo kita berbicara di tempat yang lebih private, kau berhutang banyak penjelasan pada kami Minatozaki.." ucap Jennie.

Aku mengangguk padanya lalu berpamitan dengan okaa-san dan mama.

"Kau yakin tak apa-apa?" tanya okaa-san sembari mengelus kepalaku.

"Tak apa okaa-san, biarkan aku menyelesaikan masalahku dengan mereka.." balas ku.

Okaa-san menghela nafasnya lalu mengijinkan ku pergi.

"Kami berdua akan menunggu di mobil, kalau terjadi sesuatu tolong hubungi kami.."

"Ne okaa-san aku pergi dulu.."

Aku pun kemudian pergi keluar untuk mendatangi teman-temanku.

Setelah itu mereka berempat mengajak ku ke cafe yang tak jauh dari tempat tadi yang tentunya lumayan sepi.

"Langsung ke intinya Sana, anak siapa yang kau kandung itu?" sarkas Momo sesaat kami duduk.

Aku terkejut ketika mendapati unsur sarkasme dari ucapannya tapi berselang beberapa detik kemudian aku langsung memajang wajah datar.

Tak ada gunanya mengela lagi...sepandai-pandainya tupai meloncat pasti akan jatuh juga...

Can I 'Trust You' ? [ JiTzu X SaTzu ] Where stories live. Discover now