Oke sebelumnya aku mau ngasih tau kalo di part ini ada Flashback-nya.
Sebelum baca jangan lupa untuk vote jangan jadi sider.
____________________________
Tepat-nya sekarang pukul 08.00 pagi. Dimana Clarin baru selesai membersihkan badannya. Clarin menuruni anak tangga, dan menuju ke dapur untuk membantu mamanya memasak.
"Mah!"
Lidya menoleh. "Eh udah bangun, tadi mama pengen bangunin Clarin loh," ujar Lidya.
"Eh... 0h iya, mama masak apa hari ini?" Tanya-nya.
"Mama hari ini masak rendang, sama ayam goreng dong."
"Mm gimana kalo hari ini buat kue nastar juga? ayo mah ajarin Clarin," usul clarin.
"Mm oke, sebentar mamah lihat bahan-nya ada gak." Lidya berjalan menuju tempat penyimpanan kebutuhan dapur.
"Yah... gak ada," sesal Lidya saat melihat persediaan stok kebutuhannya habis.
"Yah gimana dong," timpal Clarin dengan lesu.
"Kita ke super market dulu yuk! beli kebutuhan dapur, mumpung kamu libur. Kan bisa bantuin mama buat bawa belanjaan-nya," ujar Lidya, dan Clarin kemudian senyum menyetujui usulan mamanya .
"Ya udah, ayo! Clarin ngambil tas dulu ya." Clarin pergi ke kamar-nya, dan mengambil tas kecil milikinya. Setelah itu turun, dan menemui mamanya yang sudah siap.
"Ayo, mah!"
🌻 Clarin 🌻
Clarin dan mamanya sekarang tengah memilih semua stok persediaan bulanan-nya.
"Mah! ini udah semua?" tanya Clarin sambil menunjukan barang belanjaan yang akan di beli mamanya.
Lidya mengecek kembali barang-barang yang akan ia beli. "Udah kok, ayo mama pengen ke kasir dulu," ucap Lidya setelah melihat semua kebutuhan-nya terbeli.
"Mm mah! Clarin ke toilet dulu ya. sebentar aja, mama jangan kemana-mana, tunggu aja di sana kalo udah bayar," ujar Clarin sambil menunjukkan ke arah tempat duduk.
"Iya udah sana cepetan," ujar Lidya yang kemudian menyerahkan belanjaan-nya ke kasir untuk di bayar.
Clarin pun pergi meninggalkan mamanya yang sedang membayar belanjaan yang di beli tadi.
"Permisi tante ada yang bisa saya bantu. kelihatannya tante repot bawa ini semua," ujar seorang laki-laki muda kepada Lidya, saat Lidya tengah membawa barang belanjaan-nya yang sangat banyak itu.
"Iya, bisa tolong bawain ini ke depan situ. Kebetulan anak saya sedang pergi ke toilet tadi," ujar Lidya, dan pemuda itu hanya mengangguk sambil senyum. Kemudian membawakan barang belanjaan Lidya ke depan tempat duduk yang ada di dekat mall, seperti yang di tunjukan Clarin tadi.
"Mah! Clarin udah sel--loh Fano!" kaget Clarin saat melihat Fano tengah berdiri di sebelah mamanya.
"Hay, Cla!" sapa Fano ke Clarin.
"Hay!"
"Loh kalian kenal?" tanya Lidya yang sekarang tengah senyum-senyum melihat anaknya.
"Iya, mah. Fano ini kembaran Raya, anak-nya bunda," ujar Clarin.
"Loh kamu Fano, udah besar aja sekarang. Dulu waktu terakhir ketemu tante kamu masih umur lima tahun," ujar lidya mengingat kejadian 11 tahun lalu.
"Tante naik apa?" tanya Fano.
"Taxi."
"Tante bareng Fano aja, biar Fano antar sampai rumah," tawar Fano dengan tulus
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARIN [COMPLICATED]
Teen Fiction#Mainstream Romance #Teenlit #Fiksi Ini adalah kisah tentang Clarin, yang terlalu lama menyadari jika orang yang baru ia kenal adalah sahabat masa kecilnya. Defano Dalwes adalah sahabat Clarin, mereka terpisah saat berumur 5 tahun. Mereka bertemu ke...