Seperti rencana kemarin, hari ini Fano akan kembali mengunjungi rumah Clarin.
Fano pun segera membersihkan dirinya, dan bersiap untuk pergi ke rumah Clarin. Tapu sebelum itu, Fano berpamitan dulu kepada bunda-nya. Meminta izin supaya Dira tidak mencarinya.
Fano menuruni tangga rumahnya, dan kemudian menghampiri Dira yang kebetulan sedang bersantai menonton tv.
"Fan, mau kemana?" tanya Dira.
"Ke rumah mantu bunda, bunda mau ikut," ajak Fano.
Dira yang mendengar itu segara bangun dari tempat bersantai-nya. "Boleh, tapi tungguin, bunda mau dandan dulu." Fano pun mengangguk.
"Eh Fan, di makan dulu sana. Bunda udah cape-cape masak juga," ujar bunda Dira sebelum pergi ke kamar.
"Iya bun nih Fano mau makan." setelah mendengar jawaban Fano, Dira pun langsung pergi ke kamar-nya.
"Eh Ra pengen kemana?" tanya Fano yang melihat Raya sudah berpakaian rapih.
"Jalan ama Doi, emang-nya lo doang yang bisa jalan apa. Bye~ gue pergi dulu, nanti bilangin ke bunda," pesan Raya.
"Ck, iya bawel udah sana huss pergi," usir Fano sedangkan Raya langsung saja melanjutkan jalan-nya, dan tidak menghiraukan ucapan Fano tadi.
Fano sekarang sudah selesai makan, dan tinggal menunggu bunda-nya selesai dandan.
"Fano, ayo!" seru bundanya yang sudah selesai memakai make up.
"Ayo, oh iya, bun. Tadi katanya Raya pengen keluar sama doi-nya. Emang bunda tau siapa doi nya si Raya?" tanya Fano penasaran.
"Oh iya dia kan tadi pagi ke sini, pamitan ngajak Raya lari pagi."
****
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, eh nyari Fano yah?" tanya Dira ke pemuda yang baru saja datang.
"Eh enggak, tan. Saya mau minta izin ngajak Raya lari pagi, Raya-nya ada enggak?" tanya pemuda itu.
"Ohh ada, ayo sini masuk," ajak Dira. Pemuda tadi ikut masuk, dan dipersilahkan duduk oleh Dira di dekat Ayahnya Raya.
"Kamu siapa?" tanya Adi Ayah Raya.
"Saya Kevin, om. Temen sekaligus calon menantu om." ya, pemuda tadi adalah Kevin Alexander Stevano, siapa lagi kalo bukan sepupu Clarin.
"Menantu saya, memang kamu ini pacarnya Raya apa ? pake bilang menantu saya, ada-ada saja," heran Adi dengan sikap pemuda di hadapannya itu.
"Om do'akan saja semoga saya gak di tolak sama anak om," jawab Kevin tanpa malu.
"Raya gak boleh pacaran," jawab adi santay.
"Kenapa om? Kevin janji bakalan jagain anak om, dan gak akan nyakitin perasaan anak om. Om percaya deh sama kevin!" seru Kevin dengan berani.
"Emang kamu bisa pegang janji kamu itu, main janji-janji, awas saja kalo kamu berani nyakitin anak saya. Saya gorok kamu nanti," ancam Adi bercanda.
"Tenang saja om, saya ini laki-laki gentle, jadi saya akan tepati janji saya," ucap Kevin penuh keberanian.
"Oke saya pegang janji kamu."
"Makasih om. Jadi, om ngebolehin saya pacaran sama Ra?" Adi mengangguk membenarkan ucapan Kevin.
"Karena kebetulan kamu laki-laki yang pertama kali meminta izin ke saya langsung. Jadi saya akan memberi mu kesempatan untuk menjaga putri kesayangan saya itu." Kevin hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARIN [COMPLICATED]
Teen Fiction#Mainstream Romance #Teenlit #Fiksi Ini adalah kisah tentang Clarin, yang terlalu lama menyadari jika orang yang baru ia kenal adalah sahabat masa kecilnya. Defano Dalwes adalah sahabat Clarin, mereka terpisah saat berumur 5 tahun. Mereka bertemu ke...