Bab 5

3.2K 326 18
                                    

Suasana benar-benar terasa canggung untuk Jihae, sejak kejadian di taman tadi Yoongi jadi tak sungkan lagi melakukan kontak fisik padanya. Seperti saat ini Yoongi sedang menggenggam tangan Jihae dengan tangan kanan nya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menyetir.

Sebisa mungkin Jihae mencoba melepaskan tangan nya, namun Yoongi semakin mengeratkan genggaman nya.
"Dad, apa benar Jihae imo akan jadi Mommy nya Anna?" Jihae memejamkan matanya, ia belum siap untuk mendengar jawaban apalagi yang akan Yoongi katakan.

"Coba Anna tanya Jihae imo. Imo nya mau tidak?"

Jihae mendelik menatap Yoongi, bagaimana bisa Yoongi bicara seperti itu pada Anna. Apa yang akan ia jawab jika Anna benar-benar bertanya padanya.
"Benar Imo mau jadi Mommy nya Anna?"

Astaga, Jihae akan mati kutu jika seperti ini. Jawaban seperti apa yang akan ia berikan pada Anna.
"E-ee... Anna"

"Tentu saja Jihae imo mau"jawab Yoongi cepat, membuat Jihae menoleh cepat pada laki-laki yang ada di samping nya ini.

"Sajangnim"tegur Jihae dengan suara sangat pelan agar tidak terdengar oleh Anna.

Yoongi hanya tersenyum menanggapi nya, hingga tak terasa mereka sudah sampai di mansion milik Yoongi.
Anna keluar duluan dari mobil karena ingin melihat anak kucing nya.

Jihae hendak keluar dari mobil namun Yoongi segera menahan tangan nya dan mengunci pintu mobil nya.
"Sajangnim"keluh Jihae.

"Aku serius dengan ucapan ku" Yoongi menatap Jihae dengan intens.

Yoongi tak bisa mengelak lagi, ia benar-benar memiliki perasaan terhadap wanita di samping nya ini.
"Sajangnim aku--"

"Aku menyukaimu"

Sekali lagi Jihae dibuat tak tenang oleh Yoongi. Ia menatap mata Yoongi, mata itu begitu tegas menatap nya seolah mengisyaratkan untuk tidak menolak nya.

"Tapi aku..."

"Kau bisa lihat bagaimana Anna begitu menyukai mu Jihae, kau bisa menjadikan Anna sebagai alasan kuat untuk menerima ku"

Memang benar, Anna lah alasan terkuat nya untuk melakukan hal sejauh ini. Tapi Jihae takut jika nanti ia lah yang akan terjebak pada Yoongi.

Tiba-tiba Yoongi menggenggam tangan nya dengan begitu erat, tangan kanan nya menyentuh wajah Jihae dan mengelusnya hingga membuat Jihae tak bisa mengalihkan pandangan nya dari Yoongi.

Mata Jihae terpejam saat Yoongi mulai mendekatkan wajah nya, dapat ia rasakan benda kenyal itu kembali menyentuh nya. Bibir Yoongi melumat bibir Jihae dengan sangat lembut, kepala Yoongi bergerak kekanan dan kekiri mencari celah untuk mengecap setiap inci bibir manis Jihae.

Yoongi tersenyum di selah-selah ciuman nya saat Jihae mencengkram erat kemejanya dan mulai membalas lumatan nya walau dengan gerakan sangat pasif.
Lidah Yoongi mulai menerobos masuk kedalam mulut Jihae, mengabsen isi mulut Jihae.

Merasa pasokan oksigen nya habis Jihae mendorong pelan dada Yoongi membuat laki-laki itu menyudahi ciuman nya, namun masih menempelkan kening nya di kening Jihae.

Nafas keduanya tersenggal. Yoongi menarik dagu Jihae agar menatap nya.
"Ayo buat hubungan ini menjadi lebih serius Jihae" gadis itu menatap mata hazel milik Yoongi.

Satu senyuman Jihae berikan, lalu mengangguk menyetujui apa yang di minta oleh Yoongi membuat laki-laki Min itu senang bukan main hingga langsung membawa Jihae kedalam pelukan nya. Mengecupi pucuk kepala Jihae bertubi-tubi.

"Aku mencintai mu Jihae"

🌱🌱🌱

Yoongi tak henti-hentinya tersenyum, membuat semua karyawan di kantornya terheran dengan sikap nya yang sangat jarang di temui oleh mereka.
Jangan kan untuk tersenyum, untuk bicara saja Yoongi sangat jarang.

Revenge or Love?Where stories live. Discover now