Bab 8

3.4K 288 18
                                    

Jihae dan Yoongi tak dapat berkutik berdiri di hadapan Anna yang mendongak menatap keduanya, bagi Jihae ini lebih menakutkan dari pada menonton film horor. Wajah polos Anna yang tidak tahu apa-apa malah membuatnya semakin merinding.

Ia takut menggores kepolosan anak berusia 4 tahun itu, bahkan Anna belum masuk sekolah. Ya tuhan semoga Anna tidak benar-benar melihat peperangan bibir mereka tadi.

"Daddy dan imo kenapa?"tanya Anna bingung melihat dua orang dewasa di hadapan nya ini diam tak berkutik dengan wajah tegang seperti menahan pup.

"A-anna sedang apa di sini sayang?"tanya Yoongi mencoba menormalkan detak jantung nya.

"Anna ingin ditemani menggambal, Ayo kebawah Dad. Temani Anna menggambal sama Imo" Yoongi membawa tubuh mungil itu kedalam gendongan nya lalu membawa Anna ke ruang keluarga di bawah beserta menggandeng tangan Jihae.

Di ruang keluarga ketiganya duduk di karpet berbulu yang lembut, Anna mulai membuka buku gambar yang Yoongi belikan beberapa hari yang lalu. Ia nampak menimang-nimang akan menggambar apa, sambil tengkurap dan memainkan kaki-kaki mungilnya membuat Jihae bertambah gemas.

"Gambar apa sayang?"tanya Yoongi yang mengelus rambut hitam legam Anna yang sama persis seperti rambutnya.

"Anna ingin gambal Jihae Imo tapi tidak bisa dad"adu Anna dengan wajah sedihnya.

Jihae pun mulai bingung, kenapa Anna ingin menggambar wajah nya. Biasanya anak seusia ini hanya akan menggambar rumah, pemandangan, atau kartun kesukaan mereka.

"Kenapa mau gambar imo, lalu kenapa tidak bisa?"tanya Jihae ikut mengelus rambut Anna yang halus.

"Soalnya Imo cantik sih, telalu cantik kata Daddy jadi Anna susah gambal nya"jawab Anna yang kini sudah berdiri dan menangkup wajah Jihae.

Seketika wajah Jihae langsung memerah, apalagi saat Yoongi menatap nya begitu. Ia jadi salah tingkah di hadapan ayah dan anak ini. Samar-samar Jihae mengulum senyum dengan wajah tersipu malu.

Cup.

Anna mengecup pipi sebelah kiri Jihae membuatnya semakin merona, entah kenapa ia merasa begitu tersipu saat Anna bertindak sangat manis begini dengan nya. Seperti pertama kali ia merasakan jatuh cinta saat masa SMP dulu.

"Aduhh... Imo manis sekali sih"goda Anna

Yoongi yang melihat Anna begitu piawai menggoda calon ibu nya itu terkekeh gemas.
"Sudah Anna katanya mau menggambar"Anna beranjak dan kembali duduk di karpet dengan mulai menggores crayon di buku gambar nya.

Kedua orang dewasa itu nampak memperhatikan Anna yang sibuk menggambar tanpa menoleh ataupun ikut bercerita pada Daddy nya.

"Tadi Anna lihat tidak Daddy dan Imo tadi sedang Apa?"

Mata Jihae melotot, untuk apa Yoongi membahas hal itu lagi sedangkan Anna sudah mulai lupa dengan kejadian kepergok tengah berciuman tadi.
Gadis kecil itu menoleh pada Yoongi yang ada di sisi kanan nya.

"Lihat, Daddy sedang mencium Imo"jawab Anna dengan santai nya lalu kembali melanjutkan kegiatan menggambar nya.

Jantung Jihae berdegup kencang, ia sangat takut sekali.
"Daddy kan juga seling cium Anna"jawab nya lagi.

Jihae menghela nafas lega, j adi Anna hanya menganggap Yoongi mencium nya sama seperti Yoongi mencium Anna sebelum tidur. Syukurlah otak polos Anna masih terlindungi.

🍎🍎🍎

Hari ini libur jadi Jihae memutuskan untuk berdiam diri saja di Apartemen yang baru saja ia tempati setelah ia menghantarkan ibunya ke busan. Bukan tanpa sebab, ia tak ingin Yoongi melihat rumah nya yang begitu banyak foto Soora.

Revenge or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang