KE TIGA PULUH LIMA

1K 158 97
                                    

Berhari-hari tidak ada kemajuan dalam masalah Kevin dan Jasmine. Kevin terus saja menghindari Jasmine yang ingin mengajaknya bicara.

Terkadang Jasmine juga lelah melihat setiap hari Noah selalu mengganggunya datang ke kampus.

Kevin semakin ditampar kenyataan bahwa dirinya bukan siapa-siapa.

Pada kenyataannya, Jasmine selalu ingin berlari ke arah Kevin tapi pria itu semakin berlari menjauh.

Yang sekarang harus ia lakukan adalah menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu dengan Noah.

Dan sekarang ia semakin dibuat rumit mendengar desas desus bahwa Kevin dekat dengan Michelle. Rasanya ia ingin marah tapi tidak ada artinya, dan ia ingin mencaci maki adik tingkatnya yang bergosip dan gencar mendekati pria itu.

"Eh lo tau gak sih sekarang Ka Kevin sama Ka Michelle?" tanya si adik tingkat yang diketahui berdarah Jepang.

"What? sumpah lo?" jawab temannya tidak percaya.

"Hai, gue waktu itu gak sengaja liat mereka pelukan tau"(Iya)

"Yahhhh susah dong saingannya yang cantik dan baik hati mah"

Jasmine dan Jovanna yang tidak sengaja mendengar langsung berhenti dihadapan mereka, sebenarnya Jasmine menulikan pendengarannya tapi Jovanna tidak membiarkan itu.

"Heh lo lo pada jangan ngegosip yang enggak-enggak ya"

"Nani? Watashitachiha shimasen"(Apa?kita tidak kok)

Jovanna berdecak sebal mendengar adik tingkatnya menggunakan bahasa yang ia tidak mengerti. "Ck lo Hirai Ringbi anak blasteran Subang Jepang! gausah pake bahasa alien, gue gak ngerti"

Si adik tingkat juga berdecih, apa kakak tingkatnya ini bodoh atau apa? setidaknya walaupun tidak mengerti harusnya ia tahu itu bahasa Jepang bukan alien "Ya terus masalah lo apa?"

Jovanna tertawa tidak percaya. "Wah wah cari ribut, maksud lo apa si Kevin dan si Michelle?"

"Kok lo mau tau banget sih?" Jasmine menatapnya dingin, ini adik tingkatnya minta dijulidin kali ya.

"Bi Bi udah yuk kita pergi aja" ujar temannya karena takut ada keributan.

"Denger ya, lo jangan bikin rumor yang enggak-enggak" ucap Jovanna tegas.

"No I'm not, gue liat sendiri mereka pelukan...ya lagian Ka Kevin udah gak sama Ka Jasmine. Kan?" ujar si adik tingkat sambil menatap Jasmine.

Jasmine benar-benar ditampar dengan kata-kata adik tingkatnya. Ia hanya bisa memalingkan wajahnya, mencoba untuk tidak meneteskan air matanya. Selalu seperti ini, jika ada yang menyinggung pria itu maka Jasmine akan sedih.

Jovanna benar-benar geram dan ia melangkah mendekati adik tingkatnya. "Lo tuh ya-..."

"Jovanna!" Jovanna menghentikan aksinya ketika satu suara menginterupsi.

"Lo apa-apaan ribut kaya gini" Ujar Kevin sambil mendekat membuat perempuan-perempuan itu kaget.

Jasmine otomatis menatapnya, tapi Kevin seolah tidak peduli keberadaannya.

"Kak masa aku dimarahin mereka, cuman karena bilang Kakak lagi deket sama Kak Michelle"

"Dasar penjilat lo" kesal Jovanna.

"Jo udahlah, mending kalian sekarang masuk ke kelas kalian" lanjutnya menyuruh si adik tingkat untuk pergi.

"Lo belain mereka?"

Jasmine sejak tadi hanya terdiam, percuma ia mengeluarkan suara karena Kevin pasti mengabaikannya.

"Gue gak belain mereka, gue cuman gamau ada keributan" jawab Kevin menahan kesal.

KENA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang