KE DUA PULUH TIGA - II

1.9K 201 121
                                    

Elea yang masih mengantuk mendorong pintu kamar Ayahnya, tumben sekali belum bangun pikirnya. Dengan langkah gontai Elea  menghampiri kasur. "Oh? ada Bunda?" lirihnya kaget. "Napa gak bilang mau nginep?" lanjutnya mencoba merangkak naik.

Tiba-tiba ia tersenyum entah karena apa, lalu gadis kecil itu menciumi wajah dua orang dewasa didepannya yang masih tertidur pulas. Kemudian ia merebahkan tubuh kecilnya diantara keduanya dan lebih memilih merapatkan tubuhnya ke arah Jasmine dan memeluknya. Bukannya membangunkan, Elea malah ikut kembali ke alam mimpi.

Pukul 8 pagi Jasmine menggeliat kecil dan setelah matanya terbuka sempurna ia sedikit kaget mengetahui ada Elea yang juga tidur dipelukannya, sejak kapan gadis kecil ini tertidur disini pikir Jasmine. "Ya Tuhan udah siang ternyata" gumamnya setelah melirik jam tangannya.

Jasmine terduduk diam kemudian menyadari kalau kemejanya terlepas. Pipinya bersemu merah sambil mencari-cari dimana kemejanya yang semalam pria itu lempar sembarang. Meskipun ia tahu semalam pria itu sedikit mabuk tapi pikiran warasnya masih berfungsi. Tidak seperti dirinya yang benar-benar hampir gila semalam, kalau saja pria itu sama gilanya entah apa yang terjadi semalam.

Setelah menemukan kemejanya dekat kaki pria itu, Jasmine segera memakainya. Ia mengecup pipi Elea sebelum melangkah masuk ke kamar mandi.

Jasmine berinisiatif membuat sarapan karena Ayah dan anak itu belum bangun. Tapi tidak lama saat Jasmine memasak Kevin keluar kamarnya sembari menuntun anaknya. "Bundaaaa" teriak Elea.

"Eh haiii...udah bangun?"

"Udah" sambil menghampiri Jasmine sedangkan Kevin duduk di meja makan sambil melamun.

"Hangover?" tanya Jasmine sebal mengingat semalam pria itu cukup banyak minum.

Kevin menggeleng. "Aku bikinin sup" ujar Jasmine diangguki Kevin sebagai jawaban.

Seperti biasa sebelum memulai acara makannya, ketiganya merapatkan kedua tangan dan menutup mata untuk berdo'a. "Enak gak?"

Kevin mengangguk. "Enak, thank you" ujarnya pelan.

Jasmine menghela napasnya, apakah pria itu masih memikirkan kejadian kemarin?

Ditengah kunyahannya suara dering handphone Kevin terdengar. Sebelum mengangkatnya pria itu minum lebih dulu. Kedua ujung bibirnya terangkat naik membuat Jasmine yang ada di depannya menukikkan alisnya bingung.

"Oh gitu."

"Boleh."

"Yaudah hati-hati, Elea pasti seneng."

Jasmine tidak ingin bertanya lebih dulu dan membiarkan pria itu bercerita.

"Elea...Nenek sama Kakek dari Singapore mau kesini."

"Siapa Yah?"

"Ituloh Tante sama Omnya Ayah, kita waktu itu ketemu waktu masih tinggal di Manado."

"Aaaaah iya iya iya, ada Onty juga?"

Kevin terkekeh. "Ada."

Sejak tadi Jasmine hanya diam menyimak keduanya sambil mengunyah makanan.

"Tante sama Om aku mau ke Jakarta" ujar Kevin setelah beberapa saat terdiam.

'Oh mau cerita juga ternyata' pikir Jasmine.

Jasmine tersenyum kecil dan mengangguk. "Tante yang waktu dulu di Bandung?"

"Iya."

"Kapan datengnya? aku boleh ketemu?"

Kevin mengangguk. "Bilangnya nanti malem nyampe Jakarta."

KENA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang