Semenjak kejadian kemarin. Keysa mengurung dirinya di kamar, bentakan kevin masih terngiang-ngiang di kepalanya.
jika pagi kemarin kevin selalu menyapanya dengan kata selamat pagi, tidak dengan hari ini.“ngk mau sarapan dulu den?” tanya bi lala saat kevin berlalu begitu saja. “ngk bi, lagi buru-buru.” Ucap kevin.
Buru-buru apanya, ini masih jam setengah tujuh pagi, sedangkan jam masuk sekolah pukul delapan.“ngk mau di bekel aja den?” tanya bi lala lagi. “ngk usah.” Pandangan kevin tertuju pada tong sampah yang di bawa bi lala “itu dari kamar adik saya?”
“iya den.” Jawab bi lala. Kevin langsung mengambil alih tong sampah tersebut, berharap benda yang ia cari ada di sana.
Dan ternyata ada, hp yang sudah tidak utuh itu bersatu di antara sampah-sampah yang lain.
Kevin mengeluarkan sim card berserta memory card nya.
“saya pergi dulu bi, titip keysa ya.” Pamit kevin.Sekolah masih sangat sepi, belum ada kendaranaan yang terparkir di parkiran selain mobil miliknya.
Kevin mengeluarkan sim card milik keysa, kemudian dipasangkan pada ponselnya.
Hanya ada tiga nomor yang tersimpan pada sim card itu, nomor mama, papah dan juga nomor dirinya.Ting..
Masuk satu sms pada nomor keysa, di lihat dari tiga digit angka di belakang nomor, itu pasti laki-laki yang semalam.
Tulisnya di pesan itu.
Kevin menggenggam ponsel itu sangat erat sampai buku-buku jarinya memutih.
Tanpa berlama-lama, dia mendial nomor tersebut, tepat di dering kedua, panggilan itu terhubung.“gw tunggu di jalan suka jati jam dua , lo cupu kalo ngk dateng.” Ucap kevin dengan nada yang tidak bersahabat, tanpa menunggu jawaban dari sana, kevin memutus sambungan secara sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister Is Mine
Teen FictionDari kecil hingga ia menginjak remaja, Keysa tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar dari rumah. Ia benar-benar seperti burung yang di kurung dalam sangkar emas. Meskipun begitu, ia tidak pernah berontak pada papa nya, keysa takut. Satu hari,kebeb...