Kelas sebelas ipa dua sedang melaksanakan pelajaran olahraga, materinya mengenai bola kecil, bulu tangkis. Setiap murid di pasangkan dengan lawan jenis. Keysa berpasangan dengan biyan, prisil dengan bima, alena dengan zaka, dan shintya dengan fajar.
Keysa dan biyan melakukannya dengan baik, dari servis sampai smash sekalipun mereka lakukan dengan sempurna. Keysa pernah belajar bulu tangkis bersama kafian ketika dirinya masih home schooling, sedangkan biyan pernah ikut club bulu tangkis itulah mengapa mereka tidak kesusahan ketika menerima serangan-serangan dari lawan.
Pak jiyan membunyikan peluitnya dengan kencang, menandakan mereka sudah bisa istirahat. Posisi pak jiyan yang di sebelah biyan membuat laki-laki itu terkejut yang lantas melayangkan pukulan smash yang cukup kuat. Keysa yang belum siap tidak bisa menangkis serangan dari biyan, alhasil cock itu mengenai jidatnya.
“sorry, tadi gw kaget, sorry banget.” Biyan berjalan ke arah keysa, mengusap jidat gadis itu yang tertutupi poni, sesekali meniupnya. “ga papa, ga teralu sakit ko.” Keysa sedikit menghindar karena posisi mereka terlalu dekat, di tambah lagi sekarang banyak orang, bagaimana jika ada yang cepu pada kakanya?
Keysa menghampiri alina prisil dan juga shintya yang sedang beristirahat di pinggir lapangan. Keysa mencari-cari botolnya tapi sepertinya keysa melupakan botol minumnya di kelas.
“nih.” biyan berdiri di hadapn keysa sambil menyodorkan botol minum yang airnya tinggal setengah karena sudah dia teguk sebelumnya.
Tersadar akan sesuatu, biyan kembali menarik botol minum itu. rasanya tidak sopan memberikan minum bekas pada orang lain, yah meskipun keysa temannya tetap saja itu dirasa tidak sopan, kecuali keysa yang memintanya. “eh sorry..” lantas kaluarlah kata itu dari mulut biyan.
Keysa menengadahkan tangan “tadi itu buat aku kan?” tanpa ragu biyan menganggukan kepala cepat. “yaudah sini.”
“tapi ini bekas gw, ga apa-apa emang?”“ga apa-apa.” Biyan kembali menyodorkan botol minumnnya yang langsung di terima keysa.
Tunggu, keysa minum di botol yang sama dengannya? Itu artinya mereka dengan tidak langsung sudah berciuman? Blusshhh… pipi biyan memerah memikirkan itu.
“makasih.” Keysa mengembalikan botol itu pada pemiliknya.
“muka lo napa merah gitu bi?” tanya prisil, sebenarnya interaksi mereka berdua tidak luput dari teman-temannya yang lain.
“ah engga.” Biyan kembali duduk di tempatnya semula, di samping bima dan zaka.
Pak jiyan menghampiri bima “nanti cock sama raketnya tolong simpen lagi, nyimpennya yang rapi.” Pak jiyan meminta bantuan bima karena bima merupakan ketua kelas.
“bi, duh gw lagi kebelet nih bisa simpen raket sama cocknya ke ruangan penyimpanan ga? Sumpah gw udah kebelet banget.” Belum sempat biyan menjawab, bima keburu lari terbirit-birit, sepertinya sudah di ujung tanduk.
“sini aku bantuin.” Keysa memasukan cock yang tadi di gunakan ke dalam (tempat nyimpen cock) tanpa tertinggal satupun, sementara biyan mengambil raket yang masih ada di teman-temannya yang lain.
Keysa membantu biyan karena tadi biyan sudah memberikan air minumnya, ya semacam simbiosis mutualisme.“kita ke kelas duluan ya.” Teriak prisil yang berada di pinggir lapangan bersama alena dan shintya.
Biyan dan keysa berjalan beriringan ke ruang penyimpanan, sesekali mereka mengobrol kan hal random yang membuat keduanya terkekeh kecil.
Sesuai permintaan pak jiyan pada bima tadi, biyan dan keysa menata raket dan cock itu dengan rapi, walaupun ini hanya gudang penyimpanan alat-alat olahraga, tapi tempat ini sangat terjaga kerapihan dan kebersihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister Is Mine
Teen FictionDari kecil hingga ia menginjak remaja, Keysa tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar dari rumah. Ia benar-benar seperti burung yang di kurung dalam sangkar emas. Meskipun begitu, ia tidak pernah berontak pada papa nya, keysa takut. Satu hari,kebeb...