Sudah tiga hari ini keysa tinggal di ruangan yang sama, bukan ruangan di rumahnya melainkan ruangan yang ada di rumah sakit. Selama itu pula keysa tidak membuka ponselnya, entah dimana benda itu sekarang.
Selama keysa di rawat, selama itu juga kevin tidak masuk sekolah, persetan dengan nilai harian dan juga tugas-tugas yang menumpuk. Bahkan tiga hari kebelakang kevin tidak menginjakan kaki di rumah, semua keperluan sehari-harinya di antarkan ke rumah sakit.
Di hari pertama keysa di rawat, kevin sempat uring-uringan tak jelas ketika mengetahui dokter yang di khususkan untuk merawat keysa adalah seorang laki-laki yang masih muda.
Sejak saat itu ia protes pada kafian supaya dokternya di ganti menjadi perempuan, alhasil semua orang yang keluar masuk ruangan keysa perempuan semua, dari dokter, perawat sampai tukang bersih-besih.Pagi ini, sama seperti pagi-pagi sebelumnya, dimana kevin yang menjadi orang pertama yang keysa lihat ketika gadis itu membuka mata.
"pagi." Sapa kevin dengan senyuman hangat.
"pagi." Jawab keysa dengan suara serak khas bangun tidur, gadis itu masih mengumpulkan nyawa.
Jika kalian menanyakan keberadaan kanaya dan kafian, mereka berdua akan datang sepulang dari kantor, mereka juga masih punya tanggung jawab lain. Masih ada ratusan kepala yang harus mereka urus."mau ke toilet?" tanya kevin, hal pertama yang biasanya keysa lakukan saat baru bangun tidur adalah buang air kecil.
Keysa menganggukan kepala sebagai jawaban, dengan sigap kevin membawa tubuh keysa dengan bridal style.
"aku bisa jalan sendiri, ga perlu di gendong kaya gini." Ucap keysa, kakinya masih bisa berfungsi dengan sangat baik, kevin tidak perlu membuang tenaga hanya untuk mengantarnya ke toilet.
Setelah sampai, di turunkannya keysa di atas closet.
"butuh bantuan lagi?" tanya kevin sebelum laki-laki itu menutup pintu toilet.Lagi? Padahal keysa tidak meminta bantuan apapun.
Keysa menggelengkan kepala "engga." Jawabnya."kak hp aku dimana ya?" tanya keysa, dia sudah rindu denga benda pipih canggih sejuta umat itu. Kevin membuka laci nakas, kemudian memberikannya pada keysa "nih."
Aplikasi yang pertama kali keysa buka adalah aplikasi chatting.
Banyak pesan yang masuk dari yang terkahir kali keysa lihat, tapi pesan-pesan itu sudah tercentang dua biru.
"kaka baca semua chat yang masuk ke aku?" tanya keysa dengan wajah tak senang, si pelaku hanya menganggukan kepala tanpa wajah bersalah. Pandangan keysa kembali jatuh ke layar ponsel, di lihatnya beberapa pesan yang masuk dari teman-teman sekelas yang mendoakan keysa supaya cepat sembuh.Keysa membalas semua pesan itu dari yang paling bawah, semua balasan keysa di awali dengan kata 'maaf baru bales'
Di sela-sela membalas pesan teman-temannya, masuk satu chat dari prisil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister Is Mine
Teen FictionDari kecil hingga ia menginjak remaja, Keysa tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar dari rumah. Ia benar-benar seperti burung yang di kurung dalam sangkar emas. Meskipun begitu, ia tidak pernah berontak pada papa nya, keysa takut. Satu hari,kebeb...