CAPER

908 56 18
                                    

Ibarat layang-layang, benang diantara kita udah aku putusin. Jadi nggak ada acara tarik ulur lagi.

Hayo kira-kira quotes dari siapa itu?

Silahkan menikmati double up hari ini.

"Sakit banget ya Zril? Lo ada apaan kok sampai dipukulin Laskara kayak gitu?" tanya Pelangi yang tengah mengobati luka di wajah Azril.

"Gue cuman nganter pulang ceweknya aja," jawab Azril sambil meringis menahan perih di wajahnya.

Pelangi mengerutkan keningnya, "Asha? Kok bisa?"

"Awwh sakit. Pelan-pelan dong La," ucap Azril kesakitan.

"Iya ini juga udah hati-hati. Jadi gimana? Gimana bisa lo ngantar Asha pulang?" tanya Pelangi penasaran.

"Kemaren gue kan ada bimbel sama Bu Meimei, jadinya gue pulang telat. Nah pas mau pulang gue nggak sengaja lihat Asha jalan sendirian di trotoar deket sekolah itu. Gue kasian lah anak orang terlantar kayak gitu. Yaudah gue tawarin dia balik bareng. Terus dia mau. Yaudah gue anter sampai ke rumahnya. Udah gitu doang. Gak nyangka gue wajah tampan gue jadi bonyok gini gara-gara nolongin orang. Nggak ada akhlak banget. Pengen ngehujat tapi takut dibonyokin lagi."

"Curhat Zril?"

"Yeh tadi juga lo yang nanya kronologisnya kayak gimana," ujar Azril sambil memutar bola matanya malas.

"Yang kalimat terakhir tadi tuh gue nggak nanya." Pelangi terkekeh sambil membereskan peralatan P3K yang habis ia gunakan mengobati luka Azril.

"Sialan lo La," kesal Azril.

"Becanda, Zril. Harusnya lo mikir dua kali kalau mau ajak pacarnya Laskara pulang bareng. Kayak nggak tau cowok itu aja," ujar Pelangi.

"Iya sih. Creepy banget tuh orang. Hantu toilet lantai dua aja kalah sama aura seremnya dia." Membayangkan Laskara sekaligus sosok hantu yang dirumorkan penunggu toilet lantai dua itu membuat Azril bergidik ngeri.

"Kayak pernah lihat hantu toilet lantai dua aja lo. Hati-hati aja sih, kalau diomongin biasanya suka nongol. Info aja sih Zril, katanya tuh hantu suka godain cowok."

"Ngomong sekali lagi gue santet lo, La. Heran cogan, pagi-pagi udah pada minta dihujat aja," kesal Azril.

Pelangi tertawa melihat reaksi teman sekelasnya itu.

"Yaudah lo mau ke kelas apa disini aja, Zril? Gue mau balik ke kelas nih," ujar Pelangi sambil melirik jam tangannya. Sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Gue di sini dulu aja deh. Masih pusing. Lagian jam pertama mapelnya Bu Meimei kan? Dah pinter gue."

"Dih songong ya lo. Yaudah gue ke kelas deh. Awas hati-hati kalau entar tiba-tiba ditemenin sama yang di toilet lantai dua."

Setelah mengatakan hal tersebut Pelangi melarikan diri keluar dari UKS.

"Anjir lo La, muntah paku mampus!" teriak Azril yang masih bisa didengar oleh Pelangi yang sudah berada di luar UKS. Pelangi hanya terkekeh pelan kemudian pergi ke kelas meninggalkan Azril yang jadi parno sendiri di dalam UKS.

***

Untuk berjalan menuju kelasnya yang berada di ujung koridor Pelangi harus melewati Kelas Laskara yang berada di dekat tangga terlebih dahulu.

Awalnya ia tidak peduli saat menjumpai Laskara sedang duduk di depan kelasnya seorang diri. Pelangi terus berjalan seakan Laskara tidak terlihat. Namun Laskara menghentikan langkahnya. Laki-laki itu meraih tangan Pelangi yang membuat gadis itu urung untuk melanjutkan langkah kakinya.

JANJI PELANGIWhere stories live. Discover now