O.N.L.10

2.1K 107 19
                                    

Happy reading
________________

Jari kurus itu membelai rambut Sarada dengan lembut, menandakan kasih sayang yang begitu besar seorang ibu pada anaknya.  Sakura, ibu muda itu akhirnya turun berlahan-lahan setelah mencium kedua pipi Sarada menuju ke toilet setelah itu barulah ia ke dapur.

Wanita berparas imut itu tidak pernah lupa menjalankan tanggungjawabnya sebagai ibu dan  ayah dalam satu masa bagi putrinya yang bernama Sarada walaupun sesibuk manapun dia di kantor. Awal pagi dia sudah kelihatan di dapur, sibuk memasak sarapan pagi mereka dan bekalan untuk di bawah Sarada ke sekolah. Memasak lauk kegemaran putrinya nasi goreng tomat, dan jus tomat. Ibu muda itu tersenyum sendiri membayangkan dia sendiri tidak pernah suka memakan tomat, namun saat Sarada 5 bulan dalam kandungannya, dia selalu mengidam yang namanya tomat, dan sampailah putrinya lahir.
Saat melihat Sarada di depan pintu bilik ia pun berkata.
" sayang lekas cuci mukanya, baru kita sarapan bersama" ucap Sakura sambil menuangkan jus tomat ke gelas, tidak lupa juga meletakan bekalan mekanan ke kantung Sarada.

" ibu, kapan ibu cuti? aku bosan terus ke sekolah."

Sakura datang menghampiri Sarada  lalu membongkokkan tubuhnya agar sejajar dengan tubuh kecil putrinya.

" aduh anak ibu sudah pandai bilang bosan,    
ibu janji, ibu akan usahakannya, ya sayang. Tapi saat ini kamu harus membersihkan diri, lihat sekarang putri ibu sangat busuk' ucap Sakura yang tidak lupa mencubit gemas kedua pipi Sarada.

" Akhh!! Ibu....tapi aku tetap putri ibu yang paling wangi" jelas Sarada disertai kucupan singat pada pipi ibunya sebelum dirinya hilang dibelakang pintu kamar mandi.
Sakura hanya bisa tersenyum, kemudian menggelengkan kepala tak percaya dengan sikap anak manisnya yang suka menjahilihnya. 

Beberapa minit kemudian.

"Ibu, aku sudah cantik belum?"  Tanya gadis kecil itu dengan polos.

" Sudah, sayang kamu selalu cantik."
Jawab Sakura sambil mencubit gemas hidung Sarada.

" Ayo berangkat, sayang nanti kamu dan ibu terlambat." ujar Sakura menggendeng Sarada ke luar. Pintu rumah dikunci rapat. Sakura menggedeng tangan Sarada menuju mobilnya.

Saat berada di toilet sakura mendengar gosip dari  para karyawan- karyawan kantoran tentang ia yang kebelakangan ini kelihatan terlalu dekat dengan M.R Sasuke. Sakura akhirnya cepat-cepat bergegas kembali ke meja makan sebelum mulai rapat penting nanti.
Dia tidak ingin mendengar gosip-gosip murahan yang tidak benar itu. apa mereka pikir diri seperti itu yang mengoda atasan...ataupun maksud kata lainnya tidur dengan Sasuke agar dapat menjadi seketaris pria kaya itu.

DEG...!!

" Maafkan aku Nona. Aku sedang terburu-buru" ucap seseorang sambil mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri.

  " Terima kasih " ujar gadis itu ketika menerima uluran tangan pria di hadapannya." 'Terima kasih Tuan. dan sebelumnya aku meminta maaf kerana kejadian tadi, Aku tidak melihat anda tadi"

" tidak masalah. Seharusnya aku yang meminta maaf kerana sudah menabrakmu, Aku sendiri juga tidak memperhatikan sekitar ku
(......)
Hm..boleh Aku tahu namamu Nona?"

" Maaf aku harus kembali ke meja makanku " Tolak gadis itu secara halus.

" sebelum itu bisa anda memberitahukan Nama anda"
" Baiklah ...Sakura sunan Thaksin " jawab gadis bernama Sakura itu singkat membuat sebuah senyum kecil muncul di bibir pria dihadapannya.

" Nama yang indah" Ucap pria itu memuji gadis dihadapannya. Tepat ketika Sakura menyebut Nama lengkapnya pada pria di hadapannya, mereka tak sengaja bertatapan kerana Sakura yang mendongakkan wajahnya untuk melihat lawan bicara nya. Saat itulah kedua pasang mata yang berbeda itu saling menatap dengan tatapan yang mengartikan ketertarikan pria itu.

Pria itu terpesona pada warna mata gadis dihadapannya. Warna hijau muda kedua mata bak samudra yang memikatnya untuk menyelami lebih dalam pesona gadis dihadapannya. hingga dirinya tersentak kerana suara lembut milik gadis itu terdengar kembali bagaikan lantunan musik pengantar tidur yang begitu lembut.

" Maaf Tuan, aku harus kembali ke mejaku sekarang. Jadi bisa anda melepaskan tangan anda" tanya Sakura dengan senyum lembut yang menghiasi bibir merah mudahnya.

' Bagaimana bisa hanya dengan sebuah suara dan senyuman saja bisa membuat hatinya berdebar seperti ini?!' ujar pria itu dalam hati.
" Ah..Maaf ..aku Sobaku No Gaara, anda bisa memanggilku Gaara." jawab pria bernama Gaara dan melepaskan tangan Sakura dengan keegganan yang tampak jelas di matanya.

' Apa perasaanku saja atau tidak, jika pria tadi masih memperhatikanku? Pikir Sakura sebelum menepis pemikirannya sendiri kerana menurutnya tidak masuk akal. Dia pun berjalan menuju je mejahnya.

" Hei Sakura, kenapa lama sekali?" ucap teman Sakura.
" Maaf ..aku harus antri sana juga ada wanita yang bergosip di depan pintu toilet tadi"

" Cck..ada-ada saja mereka, kalau begitu lebih baik kita makan sekarang sebelum SINGA jantan marah " ucap Anko, membuat Sakura tersenyum dengan panggilan Boss mereka sebagai Singa jantan. Akhirnya dua gadis itu pun menikmati makan siang mereka dengan canda tawa.
Seorang pria tampak menatap wanita merah mudah itu dengan tatapan yang sulit diartikan .

In Another Office.

Seorang pria yang tampak lebih dewasa dari Gaara segera muncul di belakang tunbuhnya dengan setelan layaknya seorang sekretaris Profesional.
" Ya, M.R?"
" cari tahu mengenai siapa sebenarnya Sakura dan hubungan dengan Sasuke Uchiha sejelas-jelasnya. Aku tak ingin satu pun yang terlewatkan. Kau paham?"
" Baik, Sir "
Usai mengatakan itu, Gaara meninggalkan ruangan itu dengan langkah tegas.



Evening In Sarada Class.

Sampai tiba waktunya pulang, Sakura sudah siap sedia di depan pintu kelas menjemput Sarada pulang.

" Ibu bisa kita jalan-jalan sebentar". Ungkap gadis kecil itu dengan pandangan memohon.

" Ia bisa Ayo" Sakura berkata sambil mengengam tangan Sarada. di sepanjang jalan Sarada asyik bercerita kepada ibunya tentang teman-temanya di sekolah. Sakura menggapinya dengan bahagia. Binar di mata Sarada ia nikmati sedalam-dalamnya. Setiap gerak- gerik gadis kecilnya membuat Sakura menyunggingkan senyum. Sarada masih terus bercerita sambil sesekaki matanya mengerjap- ngerjap menggemaskan.

" Putri ibu senang sekali hari ini"

" Ia bu, sekarang Sarada punya banyak teman. Ibu, besok yang hari pagi ya berangkatnya. biar bisa main- main sama teman-teman lebih lama".

" Bisa, tapi jangan main-main terus di sekolah. Belajar paling utama, Ya" perintah Sakura dengan lembut.

" Ok Ibu" jawab Sarada riang 

Sakura menggengam tangan Sarada dengan lembut. menahan setiap gerakan buah hatinya yang lincah agar tidak terjatuh.kerana begitu senangnya Sarada.

" Ibu..ibu di sana ada penjual cs krim, ato kita ke sana.!" ujar Sarada pada ibunya. Saking semangatnya, Sarada sampai melepaskan gengamsn tangan ibunya dan ia sedikit berlari hendak menyeberang jalan.

" SARADA... AWAS!!!" teriak Sakura.
Semuanya bagaikan mimpi saat melihat putrinya tersungkur lima mater darinya, kemudian orang-orang berlari menghampiri putrinya.

" ANAK IBUUUU.!!!!" jerit Sakura terisak. Ia merasakan detak jantungnya melemas, seperti ada malaikat maut yang menusuk jantungnya. Sakura berlari sekuat tenaga di sertai tangisan pilu. Sakura terus berlari, tak dihiraukannya lalu-lalang mobil- mobil di sekitarnya, ia berusaha menerobos kerumunan orang- orang yang berkumpul mengelilingi tubuh anaknya.di aspal yang licin itu tergenang cairan berwarna merah. Ingin sekali Sakura meyakinkan dirinya bahwa itu bukan putrinya Sarada, namun yang ia lihat adalah nyata. Mata itu terpejam dan mulutnya mengeluarkan darah... Anaknya tercinta.

" TOLONGGG!!!!!" teriak Sakura semakin keras, berserta tangisan dan wajah yang sangat terluka.





TBC
Maaf kurang seru dan typo

makasih yang sudah vote dan comen mksih banyak  😘  💕
Semua itu sangat - sangat membantu ku teman- teman

thanks again 😘  ❤

One Night LoveWhere stories live. Discover now