2

8.6K 382 10
                                    

Aku masuk kedalam gedung kampus. Mengeluarkan benda persegi panjang kecil dari saku kantongku. Ketika aku akan menelepon pacarku tiba-tiba ada seorang datang dari belakangku dan merangkulku.

Ku tepis tangan tersebut dan ku pelintir.

"Aww sayang sakit ah sakit, sakit".

Saat ku melihat ke arahnya, terlihat wajahnya yang meringis kesakitan.
Ya ampun kukira siapa, ternyata dia pacarku.

"Maap sayang, kukira kau siapa. Salah sendiri ngagetin. Maap yaa". Sambil ku usap tangannya.

"Sakit?". Aku mencoba memastikan.

"Enggak kok sayang, ini enak. Membuat hatiku bahagia". Terlihat jelas sekali dia sedang menahan kesakitan, wajahnya meringis dan juga cemberut.

"Beneran?".

"Ya sakitlah, mana ada orang dipelintir enak sayang. Gimana sih?".

"Kan tadi kamu sendiri yang bilang enak?".

"Canda sayaang, obatin yaangg".

"Dasar manja".

"Tapi cinta kan". Sambil monyong-monyong minta disedot.

Akhirnya ku tampol wajah gantengnya karena kesal. Aku menariknya ke taman yang ada di belakang kampus. Sampai disana aku mengobati tangannya menggunakan salep dan plester.

Dia Kim Taehyung. Pacarku yang paling ganteng.
Aku dan dia sering disebut couple goals. Gak tau kenapa. Ya memang dia itu ganteng tingkat kabupaten. Di kampus dia tuh jadi rebutan cewek-cewek yang gatel pengin digarukin. Awalnya sih aku minder pacaran sama dia. Tapi lama-lama aku mulai percaya diri. Dia milih aku jadi pacarnya karena aku punya sesuatu yang gak dimiliki cewek lain. Dia sih sempet bilang gitu sama aku. Tapi aku juga gak tau sesuatu itu apaan.

Kita berdua pacaran udah hampir 1 tahun. Awalnya sih pas pertama ada ospek di kampus. Dia tuh orangnya teledor. Waktu ospek orang lain bawa syarat-syarat yang dikasih tau sama kakak tingkat, tapi dia enggak sama sekali. Satupun gak ada yang dia bawa. Gokil emang tuh anak. Dan waktu itu aku sempet kasih dia beberapa barang yang memang harus dibawa. Itupun karena aku belinya lebih dan aku bawa, jadi aku kasih ke dia.

Lama kelamaan kita jadi deket. Dan dia tiba-tiba nembak waktu kita lagi di perpustakaan.

Dan akupun gak nolak. Siapa sih yang mau nolak pesona dari seorang Kim Taehyung. Udah ganteng, pinter, baik, yaa walaupun kadang-kadang nyebelin, aneh dan suka tebar pesona.

"Udah nih beres diobatinnya". Js

"Makasih ya sayang. Nanti malem jalan yuk yang". Kth

"Tumben ngajak jalan nih? Pasti ada maunya ya". Js

"Yee negatif thinking aja kamu". Kth

"Yaudah ayok, mau kemana emang?". Kjs

"Rahasia. Nanti aku jemput jam 7 malem ya". Kth

Ya begitulah dia. Sosok laki-laki yang penuh kejutan. Kadang dia bersikap sedingin es tapi kadang juga sehangat matahari. Tapi apapun yang dia lakukan selalu bisa bikin aku jantungan.

"Perpustakaan yuk, ada buku yang belum dikembaliin nih". Kth

Dia menarik tanganku dan menggandengnya dengan hangat. Lalu menengok ke arahku sambil tersenyum kotak. Perasaanku berkata ada yang aneh.

Sampai di perpustakaan, kita milih meja pojok. Alesannya karena disana sepi dan gak berisik dan juga dia selalu curi-curi kesempatan. Ya, Kim Taehyung juga seorang laki-laki normal yang harus terpuaskan lahir dan batinnya.

Aku duduk sendiri sementara Taehyung masih mencari buku. Gak lama Taehyung duduk disampingku. Mulai membaca buku yang dia dapatkan. Aku dan dia larut dalam kesibukan masing-masing.

Hingga tak lama Taehyung menutup bukunya.

"Bosan ah". Kth

Aku cuma meliriknya lalu kembali ke buku bacaanku.

"Sayang tanda kamu udah hilang nih, perlu ditambahin lagi". Dia menyibak rambutku dan menyelipkannya ke daun telingaku.

Aku tau yang dia maksud. Badanku tiba-tiba saja terangsang hanya dengan mendengar pernyataan itu. Bulu halusku berdiri tegak seperti mau baris berbaris. Ya ampun dia ini selalu saja.

"Sayang jangan disini ya". Ucapku sambil mencoba tidak tertarik dengan rayuannya.

Padahal dalam hati aku ingin melakukan dengannya. Tapi ini perpustakaan, aku takut ketahuan.

"Ayo dong yang, sebentar aja. Kita kan bukan kali ini aja di perpustakaan". Rayu Taehyung.

Ya memang kita sudah sering melakukan hal-hal gila di perpustakaan. Tapi aku selalu takut ketahuan. Tidak bisa bermain dengan nyaman.

Tanpa aba-aba Taehyung mulai mencium leherku. Menyesap keseluruhannya, digigitnya perlahan hingga menimbulkan kissmark. Aku mulai terangsang. Ku dekap kepalanya agar dapat lebih dalam menyesap leherku.

"Tadi katanya gak mau?". Taehyung mencoba meledekku sambil terus menjilati bagian leherku.

Aku pasrah. Tidak ingin membalas ejekan Taehyung. Yang aku ingin hanya menuntaskan semua ini. Salah siapa dia memulai?

Tangan Taehyung tidak tinggal diam. Dia mulai meremas payudaraku dari luar kaosku. Bibirnya dia alihkan pada bibirku. Bersatu padu, bertukar saliva. Decapan demi decapan terdengar lembut tapi nyaring. Aku berharap saat ini perpustakaan sedang dalam kedaan sepi.

Aku mulai menggila. Ingin mengeluarkan seluruh desahan-desahan yang tertahan di bibirku.

"Wanna more baby?". Kth

Aku hanya menangguk lemah padanya. Entah apa yang merasukiku. Tapi aku selalu terbuai oleh pesona seorang Kim Taehyung.

Lalu dia membenarkan rambutnya yang acak-acakan olehku. Akupun merapikan penampilanku. Lalu kita berdua keluar dari perpustakaan.

Kita berjalan di koridor panjang yang terdapat toilet. Karena koridor ini sepi jadi jarang sekali ada mahasiswa ataupun dosen yang menggunakan toilet ini.

Taehyung membawaku kedalam salah satu toilet laki-laki. Dia memojokanku di dinding. Membuka kaosku tanpa basa-basi. Menampilkan payudaraku yang masih terbalut bra.

"Disini sudah mulai pudar juga rupanya sayang". Ucapnya sambil menciumi kedua payudaraku.

Ya, itulah hobby Taehyung. Membuat kissmark di leher atau payudaraku. Katanya tanda bahwa aku adalah miliknya. Jadi setiap kali tanda itu hilang, ia akan langsung menggantinya dengan tanda yang baru.

Tidak ada penolakan sedikitpun dariku. Karena akupun menikmati setiap cumbuan dari seorang Kim Taehyung. Dia mulai membuka kaitan bra ku. Matanya menatap sayu pada payudaraku. Lalu kedua gunung kembar itu dilahapnya secara rakus seperti anak yang haus akan air susu ibunya. Puting payudaraku di emut dan di pilin secara bergantian.

"Aasshhh". Satu desahan laknat keluar dari mulutku.

"Terus sayang ayo mendesahlah". Ucap Taehyung dengan suara husky nya.

Aku melihat wajahnya yang sedang menikmati payudaraku dengan penuh nafsu. Sangat sexy!
Aku tidak bisa menahan semuanya.

Taehyung mulai nakal. Tangannya menggerayangi rok pendekku.

Selama aku pacaran dengannya jujur saja kita memang sudah sering melakukan hal-hal berbau sex tapi kita belum pernah melakukan hal intim. Aku masih ragu apakah nanti dia akan bertanggung jawab atau tidak.

"Cukup sayang jangan yang itu". Js

"Kenapa? Apa kau masih belum percaya padaku?". Kth

Dia menatapku dengan tatapan sayu. Tangannya mengusap surai hitamku. Kemudian dia mengecup keningku lembut.

"Rapikan bajumu". Titahnya.

Apakah dia marah?

TBC

Complicated love [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang