Aku berbisik pada Taehyung, suaraku sangat pelan bahkan hingga nyaris gak terdengar.
"Berikan aku ciuman perpisahan". Js
Taehyung kemudian mengecup bibirku disambut dengan lumatan hangat dariku. Terlihat raut wajah tidak suka dari wanita yang saat ini berada diambang pintu sambil mengepalkan tangannya.
Beberapa detik bibir kami saling berpagut akhirnya aku melepaskan ciuman terakhir. Manis tapi menyakitkan, itulah yang ada di otakku saat ini.
Walaupun sakit, tapi aku harus melepaskan semua ini. Aku harus melepaskan Taehyung bersama dengan semua cintaku untuknya dan juga kenangan yang ikut serta didalamnya.
Aku bergegas keluar dari apartemen Taehyung. Kakiku bergetar ketika meninggalkan tempat yang menyimpan banyak kenangan indah beserta kenangan buruk. Air mataku lolos begitu saja ketika aku keluar dari gedung apartemen Taehyung.
Kakiku lemas ketika otakku memutar semua kejadian yang sudah aku lalui dengan Taehyung. Aku masih gak percaya aku dan Taehyung akhirnya harus berpisah. Perlahan kakiku gak sanggup menopang tubuhku hingga ada seseorang yang menyangga tubuhku.
"Lu gak papa? Gue teleponin berapa kali gak diangkat. Kenapa gak cerita ke gue sih? Kenapa gue harus denger dari Juki?".
Aku menatap sesosok laki-laki yang sudah lama ingin ku temui. Aku rindu wajahnya, rindu sikapnya, rindu suara cerewetnya dan ah— lupakan saja. Aku bergegas memeluk tubuh Bang Jin. Tangisanku akhirnya gak bisa dibendung lagi.
Bang Jin membawaku ke sebuah cafe untuk menenangkan diri. Berkali-kali Bang Jin menawarkanku untuk tinggal di apartemenya, lagi. Tapi aku gak mau terus-terusan merepotkannya. Sudah cukup selama ini aku membuatnya kerepotan.
Akhirnya aku bicara pada Bang Jin kalau ada apartemen kosong disamping apartemen milik Jungkook. Dengan kesepakatan berdua, akhirnya Bang Jin membayarkan cicilan awal agar aku bisa langsung tinggal disana hari ini juga. Dan tentunya uang tersebut akan ku ganti kalau aku sudah dapat pekerjaan.
Tanpa berlama-lama akhirnya aku pulang ke apartemen untuk membereskan dan juga membersihkannya, tentunya dengan Bang Jin. Dia ikut serta dalam misi bersih-bersihku kali ini.
Setelah selesai membersihkan dan merapikan seluruh ruangan akhirnya Bang Jin pamit pulang, karena hari pun sudah malam dan aku tahu kalau Bang Jin kelelahan.
Disinilah aku saat ini, sendirian lagi. Entah mengapa jika sedang sendiri dan melamun aku selalu saja teringat Taehyung.
Walau bagaimanapun move on itu gak segampang yang orang lain pikirkan. Aku menghembuskan napas kasar sambil memijat keningku. Hingga akhirnya aku memutuskan keluar untuk mencari udara segar.
Ketika aku keluar dari apartemen, terlihat Jungkook sedang mengetik sandi apartemennya. Dia mengucapkan selamat kepadaku karena mulai saat ini aku dan dia akan jadi tetangga.
Setelah mengucapkan salam, aku turun menggunakan lift. Keluar dari gedung apartemen dan berjalan santai di trotoar untuk menghilangkan kegalauan. Hingga akhirnya aku mampir di sebuah kedai soju dan berakhir meminum beberapa botol hingga aku mabuk. Memang soju lah yang bisa mengerti keadaanku saat ini.
Aku berjalan sempoyongan, sudah waktunya pulang. Tubuhku terasa lengket rasanya ingin sekali mandi.
Ketika sampai di apartemen aku beberapa kali memasukkan sandi tapi selalu salah. Padahal aku gak terlalu mabuk tapi kenapa kata sandi yang aku masukkan selalu salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated love [M]
Fanfiction[COMPLETED] Kisah cinta yang rumit dari seorang Kim Jisoo, gadis polos yang berubah menjadi sesosok gadis liar. Cinta dapat merubah setiap orang, siapapun itu. Tanpa terkecuali, begitupun dengan Jisoo. Berisi konten dewasa 21+ Harap bijak dalam memi...