Ghin : 19.2

3.3K 488 126
                                    

Udah dua hari yang lalu tapi Odi tetap saja masih malu setiap kali mengingat apa yang ia lakukan pada Abe.

Hari itu entah apa yang dilakukan oleh Odi, ia merasa bingung.

Apa yang merasukinya?

Apa Odi terlalu terlena dengan kata-kata manis Abe yang membuat dia nekat menempelkan tangannya di depan bibir Abe lalu mencium salah satu sisi tangannya itu?

Untungnya selama dua hari mereka hanya diam di Hotel untuk memulihkan kondisi Abe, Abe tidak membahas atau menggodanya lagi soal itu tapi justru Odi yang masih merasa malu sendiri. Odi jadi ingin berterima kasih banyak pada Abe karena itu.

"Jangan pake rok."

"Eh?" Odi sedikit terperangah mendengar kata-kata Abe yang tiba-tiba.

Odi memperhatikan dress selututnya.

"Kita mau ke tempat yang lebih baik kalau lo nggak pakai rok." kata Abe menjelaskan namun tidak benar-benar jelas membuat Odi masih bingung karena Odi tidak tahu tempat apa yang akan mereka datangi hari ini. "Gue nggak mau aset berharga lo di lihat orang selain gue nantinya."

Melihat Abe tersenyum menyeringai sambil melirik pada ujung rok Odi membuat Odi berteriak. "ABE IH JANGAN MESUM!"

Abe langsung tertawa melihat Odi kesal. "Makanya nurut, jangan pakai rok." kata Abe lagi mengingatkan.

Odi mendengus tapi langsung mencari celana jeans serta kaos nya di ranselnya lalu masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

Setelah selesai, Odi muncul dan langsung menghampiri Abe yang tengah merapikan isi tas serta tas kamera yang akan dibawanya setelah itu ia mengulurkan tangannya pada Odi.

Odi memperhatikan tangan Abe yang terulur padanya itu. Ia sempat ragu namun akhirnya Odi membalas uluran tangan Abe itu.

Abe terkekeh. "Bukan tangan lo. Tapi kunci mobil siniin." jelas Abe yang membuat Odi langsung malu karena ia memegang tangan Abe.

Odi langsung dengan cepat menjauhkan tangannya dari tangan Abe. "Makanya kalau butuh apa-apa bilang dong." kata Odi yang langsung mencari kunci mobil sewaan Abe.

Abe diam-diam terkekeh. "Kalau mau pegangan tangan nanti Di pas di luar biar gue nya nggak diakuin sama orang lain jangan di dalam kamar." ledek Abe.

"Bawel lo!" pekik Odi yang masih sibuk mencari kunci mobilnya.

"Ah iya... Atau lo sengaja nempelin tangan lo di tangan gue abis itu di tempelin ke bibir gue terus lo sama gue ciuman nggak langsung kaya kemarin-kemarin?"

Odi langsung menghentikan kegiatan mencari kuncinya. Dan percayalah Odi langsung merasa menyesal sempat berpikir untuk berterima kasih pada Abe karena selama dua hari kemarin Abe tidak membahas soal itu. Dan hari ini Abe menghancurkan kekaguman Odi.

Odi menatap Abe kesal. "Daripada ngeledekin gue terus mending lo bantu cari kunci mobilnya." kata Odi memberi saran.

"Ngapain dicari?"

"Ya bego kan kita mau pergi pakai mobil." sahut Odi gemas dengan pertanyaan yang terdengar polos dari Abe.

"Ya maksud gue ngapain dicari kan kunci mobilnya ada di saku jaket gue." kata Abe yang kemudian tertawa sambil menunjukkan kunci mobil yang dia keluarkan dari saku jaketnya.

Odi yang kesal melihat Abe mempermainkannya langsung berjinjit mencubit pipi Abe. "Kenapa sih di dunia ini ada makhluk ngeselin bernama Abe?"

"Sa-sakit Di.Anjing Oyy!" Abe mencoba protes karena pipinya memang sudah terasa perih karena cubitan Odi.

AksaraWhere stories live. Discover now