h.

1.2K 205 30
                                    

malam minggu seungmin biasanya hanya diisi dengan kegiatan rebahan dan rebahan. namun malam kali ini berbeda, tentu karena seorang hyunjin yang sudah kembali ke dalam kehidupan seungmin.

keduanya kini tengah menikmati keramaian jalan malioboro dan duduk di salah satu bangku pinggir jalan. yang lebih muda juga tengah asyik memakan telur gulungnya, hasil merengek pada hyunjin tadi.

hyunjin mana bisa menolak kalau seungmin meminta sesuatu.

sesekali seungmin mengarahkan telur yang digulung menggunakan semacam tusukan itu pada yang lebih tua, dan hyunjin dengan senang hati menerima suapan itu. sembari bernostalgia akan kenangan yang sudah mereka lalui bersama.

"kamu inget ga, ta? waktu taman kanak-kanak kita ke sini bareng bunda sama ibu. terus kita berdua masuk ke sana ga bilang ke bunda sama ibu," kata seungmin dengan tangan yang menunjuk salah satu pusat perbelanjaan.

hyunjin mengangguk sebagai jawaban. kemudian dengan santai ia menggunakan bahu seungmin sebagai tumpuan kepalanya.

seungmin tertawa kecil. "kita bandel banget, ya?"

"kamu aja yang bandel. kan dulu aku bilang buat diam aja di dekat tukang becak sampai bunda sama ibu nemuin kita. kamu malah masuk ke sana duluan, mana naik eskalator ninggalin aku."

hyunjin protes. bibirnya dikerucutkan hingga membuat seungmin gemas dan mencubit bibir milik hyunjin. dibalas dengan gerutuan dari si korban.

"oh iya, kamu kan dulu takut naik eskalator. terus kamu nangis di depan eskalator waktu aku naik sendirian. sampai mbak-mbak spgnya bingung soalnya kamu nangis."

wajah hyunjin mulai memerah. malu karena seungmin masih ingat kejadian memalukan yang pernah ia alami dulu.

"terus habis itu kamu turun lagi. kamu nenangin aku dan peluk aku di sana. kamu bilang gini, 'nanta jangan nangis. nanti bunda sama ibu engga ketemu terus nanti kita dimakan ayam. kamu mau?' duh, ya ampun. mana ada orang dimakan ayam."

hyunjin tertawa lepas setelah melanjutkan cerita seungmin. membuat wajah pemuda di sampingnya gantian memerah.

"namanya juga anak kecil. kamu juga percaya-percaya aja tuh sama omonganku," ucap seungmin.

mereka kembali bungkam. larut dalam pikiran masing-masing dan hyunjin kembali memikirkan tentang kejadian beberapa hari yang lalu.

hari di mana ia melihat seungmin untuk pertama kalinya setelah tidak bertemu tiga tahun.

"abyasa."

"hng?"

hyunjin mendongakkan kepalanya. "kenapa kamu lari waktu ketemu aku di sini?"

yang ditanya nampak kaget. menundukkan kepalanya dalam. "um, itu ... aku cuma, eng apa ya ...."

tahu jika sahabatnya sedang gugup, hyunjin meraih tangan seungmin dan mengenggamnya erat.

"bilang aja, by."

"aku belum siap aja ketemu kamu, ta. hehe," jawab seungmin diakhiri kekehan kecil.

"ya ampun, serem kah aku?"

"serem! kata mas pandu kamu monster alay!"

hyunjin kembali mengerucutkan bibirnya. mengangkat kepalanya dari bahu seungmin, dan menunjukkan ekspresi merajuknya pada seungmin.

"apa?"

"ga liat apa aku ngambek?" katanya dengan nada merajuk.

seungmin hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat hyunjin. namun tawa nya terhenti ketika hyunjin mulai berdiri dari kursi.

le retour - seungjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang